Berdasarkan keputusan para pekerja, mimin & memen, mulai bulan Februari 2025, C2O menambah hari tutup untuk umum menjadi Senin dan Selasa, dan mengurangi hari buka untuk umum menjadi Rabu – Minggu, 11.00 – 21.00.
Kenapa? C2O perlu lebih banyak waktu untuk rehat, melakukan kerja perawatan, mengembangkan program, meningkatkan kapasitas individu maupun kolektif dengan mempelajari hal dan kemampuan baru, dan lain sebagainya — yang sulit kami lakukan ketika harus buka 6 hari seminggu.
Ketika C2O dibuka pada tahun 2008, akses internet, media sosial, dan ponsel masih terbatas. Perpustakaan umum yang ada hanya buka sampai jam 3-5 sore dan tutup pada akhir pekan. Sementara kami merasakan perlunya ada ruang berkumpul dan akses ke buku-buku kritis bagi pekerja dan mereka yang hanya bisa berkegiatan setelah jam kerja. C2O dibangun sebagai upaya kolektivisasi infrastruktur dan sumber daya yang mendukung pergerakan dan komunitas, seperti ruang aman, koleksi buku-buku progresif, dan tentunya, jalinan pertemanan dan solidaritas untuk berbagai komunitas berserikat dan berkumpul, melakukan diskusi, memutar film, dan lain sebagainya.
Sekarang, sudah ada jauh lebih banyak pilihan perpustakaan ataupun coworking, cafe maupun tempat nugas dengan jam buka yang lebih panjang. Karenanya, kami merasa, penting bagi kami untuk lebih memprioritaskan pengembangan sistem keanggotaan dan program yang lebih sejalan dengan prinsip tanggungjawab dan swakelola kolektif kami, “dari semua sesuai kemampuannya, untuk semua sesuai kebutuhan dan kontribusinya.”
Makin hancurnya demokrasi dan sistem politik Indonesia, nyungsepnya ekonomi dan daya beli, membludagnya PHK dan keanjlogan kelas menengah, berdampak besar ke keberlanjutan C2O dan berbagai komunitasnya. Terutama karena C2O dikelola secara independen oleh lembaga nirlaba, PERIN+1S Pendidikan Rangkai Informasi & Teknologi Swadaya. C2O bukan penyedia jasa coworking atau cafe komersil. Operasional C2O tidak didanai pajak ataupun pemerintah, pendonor, atau perusahaan besar. Seluruh pemasukan C2O sepenuhnya digunakan untuk memastikan kemandirian dan keberlangsungan C2O: perawatan ruang, koleksi buku dan peralatan, pembayaran tagihan air, listrik, internet, pajak, pengembangan program, serta upah dan jaminan layak untuk pekerja-pekerjanya.
Kami percaya, “perjuangan literasi” bukan hanya perkara membaca buku, tapi juga membaca dan mengubah dunia. Pengurangan jam kerja karenanya kami butuhkan untuk dapat bernapas lebih panjang dan berstrategi. Singkatnya, pra-syarat utama untuk memastikan C2O dapat terus berjalan, sesuai dengan misinya untuk mengutamakan individu, kolektif, serikat, usaha mikro, dan organisasi yang lebih membutuhkan dan mengorganisir demi pendidikan kritis, keadilan sosial dan lingkungan.
Jika kamu ingin turut berkontribusi dan bertumbuh bersama, kamu dapat mengirimkannya ke kanal berikut. Terimakasih
Bank Mandiri KC Sby Basuki Rahmat 14200 No. rekening: 142-00-8997999-0 A/N Yayasan PERINTIS Pendidikan Rangkai IT Swadaya SWIFT Code: BMRIIDJA
Bank BCA Cabang 0190 – Kertopaten, Surabaya No. rekening: 199-2788799 A/N Yayasan PERINTIS Pendidikan
“Kontrak kerja? Perlu ta freelancer pake kontrak kerja?”
“Mosok gak percoyo seh rek…konco dewe ae lho…”
Familiar dengan percakapan di atas? Ngeeheeheeheee *ngemil beling
Di masa dimana kata ‘rentan’ makin akrab dengan keseharian, kontrak kerja bisa menjadi tameng freelancer dari berbagai sengketa ketenagakerjaan yang nggak kita inginkan. Mulai dari upah telat (atau gak dibayar), hujan revisi tak kenal waktu, termin ga masuk-masuk, beban dan jam kerja nggak sesuai kesepakatan, hingga pemutusan hubungan kerja mendadak.
Trus, gimana dong caranya bikin kontrak kerja? Kenapa harus ada pasal-pasal tertentu di dalam kontrak tersebut? Apakah aku beneran butuh kontrak kerja?
Yuk ikutan diskusinya online di Jitsi!
Jumat, 24 Juli 2020, pk. 19.00-21.00
Mohon hadir tepat waktu
Tempat terbatas, link akan dikirimkan sehari sebelum acara
Pendaftaran: bit.ly/cangkruksurabaya
Mulai 1 Juli 2020, C2O operasional tiap Rabu-Minggu 11.00-16.00 hanya untuk pengembalian buku & pembelian online. Mohon maaf, kami belum dapat melayani coworking/baca/makan untuk umum.
Jika ingin memasuki C2O, harap membuat janji dulu di HP/WhatsApp/Signal 0816 1522 1216, dan melakukan:
Bawa PAKET/MAKANAN/BELANJAAN dari luar ke C2O? WAJIB SANITASI di area sanitasi di lorong.
Meja sebelah locker (di bawah papan pengumuman) di lorong digunakan untuk area sanitasi. Selesai sanitasi, pindahkan barang/paket/makanan ke tempat semestinya, dan kembalikan area seperti semula.
C2O menyediakan sarana bersama seperti listrik, air, peralatan kebersihan seperti tissue, sanitizer, semprotan disinfektan (Dettol), kotak radiasi UV, gunting dan cutter untuk membuka paket. Namun mohon untuk juga berkontribusi dan membawa sendiri.
Untuk mengurangi penularan Corona COVID-19 juga DBD, C2O tutup mulai Senin, 16 Maret 2020, hingga waktu yang belum ditentukan. Bagi yang meminjam buku, semua buku dapat dikembalikan setelah C2O buka lagi. Hari selama C2O tutup mulai 16 Maret 2020 tidak akan dihitung. Semoga bisa membantu menemani selama menjaga jarak tidak keluar dari rumah.*
Menutup suatu perpustakaan, coworking, dan gerai makanan minuman yang merupakan tempat kumpul dan bekerja banyak individu dan komunitas untuk jangka waktu yang cukup lama bukanlah suatu yang mudah dilakukan oleh organisasi kecil seperti C2O. Ada banyak orang, seperti buruh outsourcing, buruh harian, pengemudi ojek, pekerja warung/cafe/resto, tenagakerja medis, dsb ter/dipaksa terus bekerja dan terpapar keramaian, tidak memiliki pilihan untuk menjaga jarak atau bekerja dari rumah.
Karena itu makin penting bagi kita untuk jaga kesehatan dan saling jaga sekitar. Kawal pemerintah untuk menghentikan pembahasan RUU Cilaka (Omnibus Law) dan untuk serius menangani penyebaran wabah Corona.
Yang memiliki pilihan kerja dari rumah, mari jaga jarak, mengurangi laju penyebarluasan virus COVID-19 ke lebih banyak orang. Karena banyak dari kita bisa positif Corona tanpa menunjukkan gejala sakit, tapi kita bisa menjadi perantara yang menularkan virus ke lebih banyak orang yang belum tentu beruntung bisa tahan, tidak jatuh sakit atau meninggal. Semakin banyak yang tertular, semakin kewalahan tenaga medis yang tersedia untuk menangani kasus yang membludak.
C2O sedang menyiapkan beberapa layanan seperti pinjam dan beli buku agar dapat dilakukan online. Kami juga akan membagikan beberapa ebook dan tips dalam beberapa hari ke depan. Mari bersama jaga kesehatan, jaga pikiran kita semua.
*C2O akan mengabari anggota yang sedang meminjam buku melalui email dan WhatsApp.
Nobar & diskusi film José
☞ Jumat, 6 Maret 2020, pk. 18.30 – 20.30
C2O library & collabtive
Jl. Dr. Cipto 22 Surabaya
MENGHADIRKAN
Sutradara Li Cheng
Screenwriter-producer George F. Roberson
Terbuka untuk umum, silakan langsung datang.
Donasi sukarela untuk mendukung kelanjutan di C2O.
José sehari-hari tenggelam dalam ponselnya — perilaku tipikal anak muda, meskipun ini bukan film remaja biasa. Terkatung-katung di antara usia remaja dan dewasa, José tinggal bersama ibunya di rumah kecil, remang-remang oleh cahaya lampu jalan kekuningan.
Ibunya pergi sebelum matahari terbit untuk menjual roti di dekat stasiun bus; José bekerja di sebuah restoran, sambil mencuri-curi waktu untuk memeriksa ponselnya, dan terus memantau ponselnya saat makan malam di rumah. Dia nyaris tidak berbicara, menjalani kehidupan rahasia, bergaul dengan orang asing melalui internet dan berbohong tentang pulang terlambat.
Film ini diproduksi oleh kelompok seniman-akademisi dengan kru dan artis seluruhnya berasal dari Guatemala. Fokusnya pada sistem sosial politik ekonomi yang gagal terhadap sebagian besar penduduknya—khususnya perempuan, anak muda, minoritas, kelas pekerja, lansia dan ekonomi lemah. Guatemala adalah salah satu negara yang paling berbahaya, berpenghasilan rendah dan konservatif secara sosial, dan dengan populasi termuda di seluruh Amerika, ia bersiap untuk perubahan: terhadap kasih, martabat, kejujuran, harapan, inspirasi.
José telah memenangkan penghargaan di Venice Film Festival 75 di tahun 2018, di mana film ini ditayangkan secara perdana, dan telah diputar di festival dan teater di lebih dari 100 kota. Ini adalah pemutaran pertamanya di Indonesia.
Selamat Hari Privasi Data (Data Privacy Day)! Untuk merayakan hari ini sekaligus memperluas kesadaran mengenai privasi data, PERIN+1S bekerjasama dengan Tactical Tech untuk menyelenggarakan pameran The Glass Room selama 29 Januari hingga 10 Februari 2020, dengan lokasi di C2O library & collabtive, Surabaya.
The Glass Room (https://www.theglassroom.org/) adalah pameran keliling yang memicu percakapan global mengenai data dan privasi: bagaimana kebiasaan, gerakan, hubungan, preferensi, kepercayaan, dan rahasia kita dipantau secara digital, digunakan untuk keuntungan bisnis dan politik. Melalui pameran The Glass Room, pengunjung didorong untuk melakukan introspeksi terhadap kebiasaan dan interaksi mereka dengan perangkat teknologi, dan untuk memahami bagaimana hal-hal tersebut di(salah)gunakan, seringkali tanpa sepengetahuan kita.
Dipersembahkan oleh Mozilla (organisasi yang menaungi peramban Firefox) dan dikuratori oleh Tactical Technology Collective, The Glass Room telah dipamerkan di Berlin, New York, London dan sebagian besar San Francisco, menarik lebih dari 60.000 pengunjung. Selain itu, lebih dari 150 acara Glass Room Community Edition telah terjadi di seluruh dunia seperti di Lisbon (Portugal), Algeria, Sudan, Kuwait, Kenya, Islamabad (Pakistan), Bangalore, dan banyak lagi tempat di seluruh dunia, menjangkau lebih dari 80.000 orang.
Ini adalah pameran The Glass Room Community Edition pertama kali di Indonesia. Selain pameran, akan ada berbagai workshop, diskusi, dan pemutaran film yang berkaitan dengan keamanan data dan privasi. Ada Data Detox Bar saat pembukaan pameran pada 29 Januari (mulai pk.18.30), workshop mengelola dan mengamankan password, penggunaan VPN & Tor, serta cara melakukan enkripsi percakapan & email. Selain itu juga ada nobar & diskusi The Power of Privacy, The Great Hack, The Moderators, dan lain sebagainya. Jadwal selengkapnya dapat dilihat di bawah, atau dipantau di Instagram @C2Olibrary dan @perintis_info.
Semua kegiatan diselenggarakan di C2O library & collabtive
Jl. Dr. Cipto 22, Kel. Dr. Sutomo, Kec. Tegalsari, Surabaya
(rumah pagar hijau seberang resto Kayanna)
Semua acara terbuka untuk umum—tidak perlu mendaftar, silakan langsung datang. Donasi sukarela untuk mendukung keberlanjutan program. Kotak donasi akan diletakkan di meja tamu, dan sesekali diedarkan saat program berlangsung.
Pameran:
☞ 29 Januari 2020 – 10 Februari 2020, pk. 11.00 – 21.00
Tutup tiap Selasa sesuai dengan jam operasional C2O
Pembukaan pameran: Data Detox Bar
☞ Rabu, 29 Januari 2020, pk.18.30 – selesai
Datang ke pembukaan pameran dan pelajari langkah sehari-hari yang dapat Anda ambil untuk mengontrol privasi, keamanan, dan kenyamanan digital dengan cara yang terasa sesuai bagi Anda.
Nobar & diskusi: The Power of Privacy
☞ Jumat, 31 Januari 2020, pk.18.30 – 20.30
Dalam film dokumenter yang dibuat oleh The Guardian dan Silent Circle, kita mengikuti jurnalis Aleks Krotoski menelusuri data pribadinya yang tersebar bebas di Internet—mulai berbagai obrolan intimnya di dating apps, catatan keuangan dan pajaknya, hingga ke mana saja dia telah pergi—dan menonton berbagai cara komputer kita dapat diretas dengan cara sederhana, antara lain melalui phishing dan flashdisk. Kita juga akan berkunjung ke berbagai perusahaan IoT.
Nobar & diskusi: The Great Hack
☞ Minggu, 2 Februari 2020, pk.18.30 – 20.30
Menceritakan bagaimana perusahaan data bernama Cambridge Analytica menambang data media sosial guna memenangkan pemilihan presiden A.S. 2016. Film ini mendorong kita untuk mempertanyakan informasi yang kita konsumsi setiap hari dan menantang kita untuk memikirkan apa yang kita berikan ketika kita “share” data kita di era digital.
Workshop: Aman berselancar dengan Tor & VPN
☞ Sabtu, 1 Februari 2020, pk.18.30 – 20.30
Dalam workshop ini kita akan membahas: Apa itu Tor? Apa bedanya dengan VPN? Bagaimana cara memilih VPN yang dapat dipercaya? Jangan lupa membawa gawai dan/atau laptopmu jika ingin praktek langsung.
Workshop: Password Security & Management
☞ Rabu, 5 Februari 2020, pk.18.30 – 20.30
Di Internet, kita menggunakan banyak akun: media sosial, email, online shop, e-banking, dsb. Tiap akun membutuhkan password yang berbeda-beda agar tidak mudah diretas. Pun, trik menggunakan sedikit pembeda untuk tiap akun sangat mudah diretas dengan makin canggihnya komputer sekarang. Lantas bagaimana membuat dan menyimpan banyak password yang susah ditebak? Gabung dalam workshop ini untuk belajar perihal penguatan dan pengelolaan kata/frasa sandi (password/passpharse). Jangan lupa membawa gawai dan/atau laptopmu jika ingin praktek langsung.
Nobar & diskusi: The Moderators
☞ Sabtu, 8 Februari 2020, pk.18.30 – 20.30
Di sebuah kantor di India, kader moderator Internet memastikan bahwa situs media sosial tidak diambil alih oleh bot, scammer, dan pornografi. Moderator menunjukkan manusia di balik moderasi konten, membawa pemirsa ke dalam proses pelatihan yang dilalui para pekerja untuk menjadi monitor media sosial.
Diskusi: Data & Dating
☞ Minggu, 9 Februari 2020, pk.16.00 -18.00
Tinder, Grinder, Bumble, Badoo, OkCupid … Bagi jutaan orang yang menggunakan platform dating online, kencan atau bahkan cinta sekarang terasa dalam jangkauan klik atau swipe saja. Namun bagaimana data dikumpulkan, dianalisis, dijual, diperdagangkan, atau digunakan kembali mungkin lebih rumit daripada yang kita pikirkan. Belum lagi resiko penyebaran data oleh sesama pengguna, seperti penyebaran foto/video intim tanpa persetujuan pemiliknya. Kita juga akan membicarakan berbagai tips & trik untuk melakukan kencan online dengan lebih aman.
Closing CryptoParty: Encrypting chats & emails
☞ Senin, 10 Februari 2020, pk.18.30 – 20.30
Apa yang dimaksud dengan enkripsi? Apa beda enkripsi server-side dan enkripsi end-to-end? Chat apps apa saja yang lebih aman? Bagaimana memperkuat enkripsi email? Dalam CryptoParty ini kita bisa membahas sekaligus praktek langsung sembari menikmati minuman makanan ringan. Jangan lupa membawa gawai dan/atau laptopmu jika ingin praktek langsung.
Pemutaran film & Penggalangan Dana The Bajau
Rabu, 22 Januari 2020, pk. 18.30 – 20.30
di C2O, Jl. Dr. Cipto 22, Surabaya
Narasumber: Dr Herlambang Wiratraman, Human Rights Law Studies, Universitas Airlangga
Terbuka untuk umum. Donasi sukarela untuk warga Bajau.
November 2014, sekitar 500 warga Bajau (Bajo) ditangkap aparat Indonesia di Kalimantan Timur. Mereka ditangkap dengan alasan tak memiliki identitas kewarganegaraan dan dianggap nelayan asing yang mencuri ikan di Indonesia.
Padahal selama berabad-abad mereka adalah suku pengelana laut yang telah mendiami perairan antara Malaysia, Indonesia, dan Filipina, jauh sebelum ketiga negara ini ada dan membuat batas-batas administrasi dan politik.
Pemerintah Indonesia sendiri selama beberapa dekade membuat program memukimkan orang-orang Bajau ke daratan, agar memiliki identitas dan alasan-alasan lain. Namun benarkah permukiman permanen lebih mereka butuhkan daripada laut dan terumbu karang yang sehat?
Satu keluarga Bajau yang pernah difilmkan 13 tahun lalu, direkam kembali oleh film berdurasi satu jam lebih ini, untuk melihat perubahan kehidupan mereka setelah dimukimkan oleh negara dan menjalani peradaban darat.
Pemutaran ini diselenggarakan untuk bersolidaritas menggalang dana untuk masyarakat Bajau. Kotak donasi akan diletakkan di meja tamu, diedarkan sebelum dan sesudah pemutaran berlangsung. Donasi yang terkumpul akan diberikan ke Aliansi Jurnalis Independen Kota Gorontalo, yang akan menyalurkannya kepada warga Bajo dengan prioritas sebagai berikut:
Diselenggarakan atas kerjasama AJI Kendari Gorontalo, WatchDoc Indonesia, AJI Surabaya, Human Rights Law Studies Universitas Airlangga, dan PERIN+1S C2O.
C2O tutup akhir tahun mulai Selasa, 24 Desember 2019 hingga Kamis, 2 Januari 2020. Kembali buka seperti biasa pada hari Jumat, 3 Januari 2020.
Selamat Natal & tahun baru 2020, selamat berlibur! Sampai jumpa lagi tahun depan
Nobar & diskusi GenderTech
Bombshell: The Story of Hedy Lamarr
☞ Jumat, 22 November 2019, pk.18.30-21.00
C2O library & collabtive, Jl. Dr. Cipto 22
Kontribusi Rp25.000, mendapatkan kopi/teh.
Terbuka untuk umum, silakan mendaftar dengan mengisi formulir ini.
Hedy Lamarr, seorang emigran Yahudi Austria, aktor yang pernah disebut MGM sebagai “the world’s most beautiful woman” adalah penemu sistem komunikasi rahasia yang menggunakan loncatan frekuensi untuk memandu misil bawah laut dengan kontrol radio tanpa diketahui musuh Nazi Jerman saat Perang Dunia.
Namun selama hidupnya, kecerdasan Lamarr direndahkan oleh khalayak. Media terus menulis tentang kehidupan cintanya dan penampilannya — tapi sama sekali tidak membahas kecerdasannya dan penemuannya, meskipun konsep tersebut telah ia patenkan di tahun 1941 bersama komposer George Antheil. Padahal sekarang, penemuannya digunakan sebagai basis teknologi Wifi, GPS, dan Bluetooth. Ketika Lamarr menua — di tengah norma umum, khususnya industri film dan media di mana perempuan dianggap habis nilainya seiring dengan bertambahnya usia — ia menjadi bahan gosip dan lelucon yang hampir dihilangkan dari sejarah.
Film dokumenter yang dibuat oleh Alexandra Dean menunjukkan rumitnya politik seksualitas, gender, media dan teknologi. Bombshell: The Hedy Lamarr Story tayang perdana di Tribeca Film Festival 2017, memperoleh banyak penghargaan di berbagai festival film dan dinobatkan sebagai Film Dokumenter Terbaik oleh New York Film Critics Online.
Akan diputar di C2O sebagai salah satu program GenderTech yang diselenggarakan oleh PERIN+1S. Silakan mengisi formulir ini untuk mendaftar.
Refleksi 25 tahun Deklarasi Sirnagalih, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) 1994-2019
Buru Hantu Razia Buku: Penyitaan buku di era Jokowi
Rabu, 7 Agustus 2019, pk. 18.30-21.00
C2O library & collabtive, Jl. Dr. Cipto 22 Surabaya
Pembicara:
kathleen azali, PERIN+1S & C2O)
Wachid Habibullah, Direktur LBH Surabaya
Moderator: Andre Yuris
Gratis, silakan langsung datang. Menerima donasi untuk kelanjutan kegiatan edukasi dan literasi di C2O.
*
Undisputed Poetry Open Mic: Interlude
☞ Saturday, 10 August 2019, 17.30
C2O library, Jl. Dr. Cipto 22 Surabaya
Hosted by Candra Hayu & Rissa
Free entry! No F&B from outside allowed—@dapurC2O got your back!
The pauses. The changing thoughts after jumping on a free fall. The silent moments of solitude or regret or both. The stopping on track and for once choosing to be a bystander in this wonderfully chaotic life. The in-between. The things you do before thinking. Unapologetically. All at once. What’s to lose anyways? The chances. Blurring the lines and seeing things from foreign perspectives. The wondering. The wandering. What’s INTERLUDE to you?
*
When: October 20–26, 2019
Where: Rizal, Philippines
Deadline: Aug 11, 2019, 11.59pm (GMT +8)
APPLY HERE: https://coconet.social/apply/
From October 20-26, 2019, 100-120 activists, film-makers, researchers, journalists, human rights advocates, and technologists from across Asia will gather in the Philippines to break down silos, catalyse regional networking and collaboration, develop skills, deepen relationships, spark campaigns, and bring new actors into the digital rights field. While primarily targeted at Southeast Asia, we also welcome applications from East and South Asia, and Oceania.
We encourage applications from:
*
Lowongan kerja: STAFF DAPUR C2O paruh waktu
Kirimkan CV & surat lamaran ke: dapur@perintis.or.id,
atau kirimkan fisik ke C2O:
Jl. Dr. Cipto 22
Surabaya 60264
Refleksi 25 tahun Deklarasi Sirnagalih, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) 1994-2019
Buru Hantu Razia Buku: Penyitaan buku di era Jokowi
Rabu, 7 Agustus 2019, pk. 18.30-21.00
C2O library & collabtive, Jl. Dr. Cipto 22 Surabaya
Pembicara:
kathleen azali, PERIN+1S & C2O)
Wachid Habibullah, Direktur LBH Surabaya
Moderator: Andre Yuris
Lebih dari dua dasawarsa setelah Reformasi, penyitaan buku malah makin marak terjadi. Jaksa Agung bahkan mengusulkan pembentukan satgas pengawasan buku. Ini menghambat pikiran kritis dan memaksa gerakan literasi untuk berpikir dua kali sebelum membahas atau memasang bacaan di luar arus utama dalam koleksi mereka.
Padahal, sebagaimana telah disahkan oleh putusan Mahkamah Konstitusi No. 20/PUU-VIII/2010, pengamanan barang cetak (termasuk buku, majalah) adalah tindakan yang tidak konstitusional, bertentangan dengan UUD 1945. Begitu pula, penggeledahan dan penyitaan buku harus disertai dengan surat izin dari Pengadilan Negeri.
25 tahun lalu, setelah pembredelan Detik, Editor, dan Tempo, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dibentuk dengan penandatanganan Deklarasi Sirnagalih, yang dimulai dengan seruan: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan berpendapat, memperoleh informasi dan kemerdekaan berserikat adalah hak asasi setiap warga negara.” Bagaimana kemudian kita melihat situasi sekarang? Mari bergabung dalam diskusi dan refleksi ini.
Gratis, silakan langsung datang. Menerima donasi untuk keberlanjutan program-program edukasi literasi.
Undisputed Poetry Open Mic: Interlude
☞ Saturday, 10 August 2019, 17.30
C2O library, Jl. Dr. Cipto 22 Surabaya
Hosted by Candra Hayu & Rissa
Free entry! No F&B from outside allowed—@dapurC2O got your back!
The pauses. The changing thoughts after jumping on a free fall. The silent moments of solitude or regret or both. The stopping on track and for once choosing to be a bystander in this wonderfully chaotic life. The in-between. The things you do before thinking. Unapologetically. All at once. What’s to lose anyways? The chances. Blurring the lines and seeing things from foreign perspectives. The wondering. The wandering. What’s INTERLUDE to you?
Feel free to interpret the theme as you wish. There is no right/wrong.
—
Pendaftaran poets sudah ditutup. Untuk poets yang sudah mendaftar akan dihubungi untuk konfirmasi ya.
Tidak sempat mendaftar? Tidak apa-apa. Pada Hari H akan dibuka 3-4 slot. Meja registrasi dibuka jam 17.00. Jadi datang tepat waktu ya karena siapa cepat dia dapat. Hehe.
Oh ya, acara puisi ini gratis.
Siapapun boleh hadir dan bergabung. Tidak perlu membaca puisi untuk ikut merayakannya, jadi jangan ragu untuk datang. bawa teman, kekasih, atau siapapun yang ingin kamu ajak untuk berbagi malam yang hangat dan magisnya kata-kata. Tidak perlu bawa camilan dari rumah juga karena @dapurc2o punya aneka menu kesukaan untuk dinikmati.
Bercanda bareng Marchella FP
Sabtu, 3 Agustus 2019, pk. 13.00-15.00
C2O library & collabtive, Jl. Dr. Cipto 22 Surabaya
Lowongan kerja: STAFF DAPUR C2O paruh waktu
Kirimkan CV & surat lamaran ke: dapur@perintis.or.id,
atau kirimkan fisik ke C2O:
Jl. Dr. Cipto 22
Surabaya 60264
When: October 20–26, 2019
Where: Rizal, Philippines
Deadline: Aug 11, 2019, 11.59pm (GMT +8)
APPLY HERE: https://coconet.social/apply/
From October 20-26, 2019, 100-120 activists, film-makers, researchers, journalists, human rights advocates, and technologists from across Asia will gather in the Philippines to break down silos, catalyse regional networking and collaboration, develop skills, deepen relationships, spark campaigns, and bring new actors into the digital rights field. While primarily targeted at Southeast Asia, we also welcome applications from East and South Asia, and Oceania.
We encourage applications from:
Applications close August 11, 2019, 11.59pm (GMT +8).
https://coconet.social/
Lowongan kerja: STAFF DAPUR C2O paruh waktu
Kirimkan CV & surat lamaran ke:
dapur@perintis.or.id
Atau kirimkan fisik ke:
C2O
Jl. Dr. Cipto 22
Surabaya 60264
Tur buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda bareng Marchella FP
☞ Sabtu, 3 Agustus 2019, pk. 13.00-15.00
C2O library & collabtive, Jl. Dr. Cipto 22 Surabaya
Setelah sukses dengan buku “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” yang terjual habis di 1 menit pertama dan cetak ulang sampai 12 kali dengan total penjualan lebih dari 130.000 eksemplar selama kurang dari 1 tahun, Marchella FP merilis prekuel berjudul “Kamu Terlalu Banyak Bercanda” dengan genre flash fiction.
“KTBB itu sisi gelap untuk terangnya NKCTHI. Saya ingin menampilkan sisi Iain Awan tokoh utamanya yang jarang ditunjukkan seperti kemarahan, kesedihan, perasaan ragu, dan ketakutan. Intinya, manusia ya jadi manusia aja.”
Sebelumnya, buku ‘NKCTHI’ telah sukses terjual habis di 1 menit pertama dan dicetak ulang sampai 12 kali dengan total penjualan lebih dari 130.000 eksemplar.
Kesuksesan bukunya ini membuat ‘NKCTHI’ digarap menjadi film layar lebar. Checel bersama Visinema Pictures yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko sedang menggarap film ini dan dijadwalkan akan rilis pada awal 2020.
Peluncuran buku & bincang2 malam Jihwagravancana
Jumat, 26 Juli 2019, pk. 19.00
di C2O, Jl. Dr. Cipto 22 Surabaya
bersama
Aribowo
F. Aziz Manna
Suryadi Kurniawan
F. Aziz Manna adalah penyair yang bermukim di Surabaya. Karya-karyanya terkumpul dalam beragam bunga rampai. Buku puisinya Playon (2015), yang diterbitkan ulang pada 2016, mendapatkan penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa ke-16. Penghargaan serupa, tahun itu, juga diterima oleh Yusi Avianto Pareanom melalui kumpulan cerpennya berjudul Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi untuk kategori Prosa.
When: October 20–26, 2019
Where: Rizal, Philippines
Deadline: Aug 11, 2019, 11.59pm (GMT +8)
APPLY HERE: https://coconet.social/apply/
Coconet is a platform for digital rights movement building in Southeast Asia.
From October 20-26, 2019, 100-120 film-makers, researchers, journalists, human rights advocates, and technologists from across Asia will gather in the Philippines for Coconet II, a digital rights camp.
Organised by EngageMedia, the Association for Progressive Communications, the Southeast Asian Press Alliance and a host of partners, the camp will break down silos, catalyse regional networking and collaboration, develop skills, deepen relationships, spark campaigns, and bring new actors into the digital rights field.
From October 20-26, 2019, 100-120 activists, film-makers, researchers, journalists, human rights advocates, and technologists from across Asia will gather in the Philippines to break down silos, catalyse regional networking and collaboration, develop skills, deepen relationships, spark campaigns, and bring new actors into the digital rights field. While primarily targeted at Southeast Asia, we also welcome applications from East and South Asia, and Oceania.
We encourage applications from:
Applications close August 11, 2019, 11.59pm (GMT +8).
https://coconet.social/
When: October 20–26, 2019
Where: Rizal, Philippines
Deadline: Aug 11, 2019, 11.59pm (GMT +8)
APPLY HERE: https://coconet.social/apply/
Coconet is a platform for digital rights movement building in Southeast Asia.
From October 20-26, 2019, 100-120 film-makers, researchers, journalists, human rights advocates, and technologists from across Asia will gather in the Philippines for Coconet II, a digital rights camp.
Organised by EngageMedia, the Association for Progressive Communications, the Southeast Asian Press Alliance and a host of partners, the camp will break down silos, catalyse regional networking and collaboration, develop skills, deepen relationships, spark campaigns, and bring new actors into the digital rights field.
From October 20-26, 2019, 100-120 activists, film-makers, researchers, journalists, human rights advocates, and technologists from across Asia will gather in the Philippines to break down silos, catalyse regional networking and collaboration, develop skills, deepen relationships, spark campaigns, and bring new actors into the digital rights field. While primarily targeted at Southeast Asia, we also welcome applications from East and South Asia, and Oceania.
We encourage applications from:
Applications close August 11, 2019, 11.59pm (GMT +8).
https://coconet.social/
Peluncuran buku & bincang2 malam Jihwagravancana
Jumat, 26 Juli 2019, pk. 19.00
di C2O, Jl. Dr. Cipto 22 Surabaya
bersama
Aribowo
F. Aziz Manna
Suryadi Kurniawan
F. Aziz Manna adalah penyair yang bermukim di Surabaya. Karya-karyanya terkumpul dalam beragam bunga rampai. Buku puisinya Playon (2015), yang diterbitkan ulang pada 2016, mendapatkan penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa ke-16. Penghargaan serupa, tahun itu, juga diterima oleh Yusi Avianto Pareanom melalui kumpulan cerpennya berjudul Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi untuk kategori Prosa.
neratalk kembali mengundang teman-teman untuk hadir dalam screening dan diskusi film “More Than Work”. Film yang disutradarai Luviana ini bercerita tentang perempuan dan industri media.
Karena ini indepth screening, maka kami menghadirkan Anastasia Jesica A.S. ( Dosen Filsafat UKWMS) dan Dyah Ayu Pitaloka (jurnalis/jatimnet.com) sebagai pemantik diskusi.
Penasaran?
Yuk merapat ke C2O Lib n Co, Jl. Dr Cipto 22 Surabaya, hari Jumat, 19 Juli 2019, on time 18.30-21.00 WIB.
Ada kopi yang menemani diskusi nanti.
Acara ini terbuka utk umum dan menerima donasi sukarela.
neratalk kali ini diselenggarakan oleh: @neraacademia & Fak. Filsafat UKWMS dan didukung oleh: AJI Surabaya, @c2olibrary, Konde Production, www.idenera.comInformasi dan konfirmasi:
@juffen_timur 0822 16913907
@andreyuris 085232021182.
Lala Bohang adalah seorang seniman visual dan penulis. Sejak 2009 ia telah berpartisipasi dalam beberapa pameran internasional. Pada tahun 2016, ia menerbitkan serial buku The Book of Siblings yang tahun ini diakhiri dengan The Book of Imaginary Beliefs. Ia adalah kurator untuk label buku Pear Press di bawah Gramedia Pustaka Utama.
Sejak 2016 lalu, perempuan kelahiran Makassar 1985 silam menjajal dunia tulis-menulis. Setiap buku ditelurkan mulai 2016 lewat buku ‘The Book of Forbidden Feelings’ yang penuh dengan tulisan berbahasa Inggris dan ilustrasi ciptaannya. Setahun berikutnya, buku bergenre serupa pun lahir ‘The Book of Invisible Questions’ yang tak kalah meledak.
Di 2018, karya Lala Bohang terbit dengan gaya bak Carol Bolt dan seperti permainan teka-teki. Di ‘The Book of Questions’ ada ratusan pertanyaan yang bisa dimainkan teman se-geng. Di pertengahan Februari, Lala merilis ‘The Book of Imaginary Beliefs’.
Di buku keempat, pembaca seakan kembali diajak untuk mengarungi dunianya sendiri. Bernuansa hijau, di halaman pertama ada kalimat,
“Stay awake in the dark, open your eyes until you see something.”
Sosok perempuan berambut sebahu menghadap lurus ke depan menyapa pembaca di halaman awal. Di bagian berikutnya seperti sebuah bab baru ada ‘If there’s a distance, there’s a longing’, ‘be thankful’, ‘Just Hit the “send” button’, ‘Oh, stop being so hard on yourself’, dan lain-lain.
Cerita sederhana yang ditulis Lala dalam setiap bukunya membawa kepada penjelajahan baru di industri penerbitan. Bagaimana cerita mengenai proses ‘The Book of Imaginary Beliefs’ sampai ide cerita yang kerap dituliskan?
Mari bergabung dalam (Un)imaginary book tour Lala Bohang
Sabtu, 13 Juli 2019, pk. 15.00 – 17.00
di C2O, Jl Dr Cipto 22 Surabaya
Gratis, silakan langsung datang (tidak perlu mendaftar dulu)