Evet Hestara`s Blog View RSS

The reason why I never stop. I believe in Rachmaninoff.
Hide details



Ternyata Matt Bellamy Juga Terinspirasi Oleh Rachmaninoff 18 Oct 2015 12:11 AM (9 years ago)


Di menit ke 2:50, Matt Bellamy dengerin lagu Rachmaninoff - Piano Concerto No. 2. Ternyata dia juga sering ngerasain down dan feeling lost.

Saya pernah menulis artikel tentang Rachmaninoff, kalau ingin baca silahkan klik disini.

Sudah gitu aja sih.
Gak ada mau ditulis lagi.

I just feel happy that Rachmaninoff can inspire another great guy like Matthew Bellamy.


Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

My Life in 2015 16 Mar 2015 1:13 AM (10 years ago)

Melanjutkan milestone saya di tahun 2014 yang belum tercapai, yaitu Biola, Forex, dan Bisnis Online. Akhirnya sudah ada beberapa yang terwujudkan.

Forex


Awal Februari 2015 ini saya sudah deposit $182 dan per tanggal 16 Maret ini sudah $232. Not bad lah, pelajaran dari demo-account yang sudah saya gunakan dari Juni 2014-Januari 2015 tidak sia-sia.



Bisnis Online


Di postingan yang sebelumnya, saya menjual kopi luwak via Google Adwords dan itu juga sudah menghasilkan. Bulan Januari profit saya 1,1 Juta Rupiah dan Bulan Februari profit saya 1,2 Juta Rupiah (ini sudah dikurangi biaya iklan Google Adwords sebesar 250 ribu rupiah setiap bulannya). Padahal saya sudah mempelajari bisnis online dari tahun 2009 tapi 6 tahun kemudian baru saya bisa merasakan hasilnya.

Summary


Bukan hal yang mudah untuk tau cara berbisnis online dan menjadi forex trader. Butuh berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk bisa menikmati itu semua. Be persistent!

Postingan ini bukan untuk pamer ya, karena di negara ini masih banyak orang yang mendapatkan ribuan dollar dari dunia internet. Da aku mah apa atuh :3



Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Generasi Positif vs Generasi Negatif 23 Jan 2015 12:42 AM (10 years ago)


Maite Baron, penulis Corporate Escape: The Rise of the New Entrepreneur, mendefinisikan Super+ Generation vs Super- Generation, saya suka definisi yang dia buat dan saya coba untuk menuliskan kembali versi Bahasa Indonesia nya, biar lebih enak saya rubah jadi Generasi Positif vs Generasi Negatif aja ya.

Umur, Strata Pendidikan, Jenis Kelamin, dan Kekayaan tidak ada artinya apabila kita tidak memiliki Mindset yang baik. Maite Baron memisahkan dua mindset yang sangat berpengaruh terhadap Organisasi dan Kehidupan Sosial secara keseluruhan, yaitu mindset Generasi Positif dan mindset Generasi Negatif.

Generasi Negatif


Generasi Negatif cenderung berpikir dangkal, mereka fokus pada apa yang dimiliki dan penampilan luar. Mereka sangat berhasrat untuk membeli gadget terbaru dan apa yang orang lain juga punya. Mereka selalu merasa tidak terpenuhi dan merasa "kosong" karena tidak pernah fokus untuk memenuhi kebutuhan jiwa nya.

Konsekuensi dari "jangkar" dalam hidup mereka itu, mereka sering merasa ditinggalkan dan pesimis dengan masa depannya, atau bahkan tidak memikirkannya sama sekali. Mereka merasa hidup adalah segalanya tentang "mereka", sehingga mereka sangat jarang merasa bertanggung jawab atas kebiasaan dan perbuatannya.

Semua itu membuat mereka tidak pernah merasa bahagia dan selalu menunggu "hal baru" (bukan menciptakan). Sayangnya, orang-orang Generasi Negatif tersebut sangat banyak di lingkungan organisasi, pekerjaan, dan kehidupan sosial kita.

Generasi Positif


Generasi Positif tidak pernah menunggu sesuatu untuk terjadi, melainkan orang yang membuatnya, sifat ini cenderung membuat mereka menjadi lebih sukses. Mereka tidak takut untuk berdiri sendiri dan berbeda. Mereka penuh semangat dan passion untuk membuat perubahan, yang seringkali menuntut jiwa entrepreneurship nya untuk keluar dan bertanggung jawab atas perbuatannya.

Terakhir, mereka percaya untuk membuat perubahan dan sesuatu yang baru itu perlu kolaborasi, yang menjadikan mereka bersemangat untuk mencari relasi dan berpikir global.

Jadi, kamu ingin berada di generasi mana?

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Tentang Passion 21 Jan 2015 12:59 AM (10 years ago)


Banyak artikel tentang passion yang sering saya baca dan ada 2 pendapat yang terlihat berlawanan. Kedua pendapat itu sering menyebabkan perdebatan dan ke-sok tau-an orang di lingkungan saya. Iya, termasuk saya juga. Tapi bagaimana kalo kita coba melihat kedua pendapat tersebut tanpa memihak? Open your eyes! Jump high! Enjoy the helicopter view!

1. Follow Your Passion


Kalimat ini sangat lumrah banget di lingkungan saya dan semua orang benar-benar ingin melakukannya, meski pada kenyataannya yang mereka lakukan sama sekali bukan passion dan mereka tidak ada niat untuk keluar dari zona nyaman nya tersebut.
Dengan mengikuti passion, kita tidak akan bosan dengan apa yang kita lakukan meski penuh tantangan dan jauh lebih rumit. Why do you follow your passion? Of course, because you love it!

2. Quit Trying to Find Your Passion


Kalimat ini tidak begitu lumrah tapi bagi orang yang sudah mengilhami pola pikir tersebut biasanya akan pesimis dengan orang yang mengejar passion.
Mereka berpikir bahwa dengan menikmati hidup dan menjalaninya dengan ikhlas, maka apa yang dilakukan pasti akan membentuk itu menjadi passion. Mengejar dan terus mencari passion hanya membuang-buang waktu.

The Conclusion


Berdasarkan dua pemikiran tersebut dan terpaksa menerimanya, menurut saya, kedua hal tersebut bukan lah hal yang berlawanan, melainkan sebuah proses yang saling mendukung. This is just my opinion ya.

Follow Your Passion, ini valid apabila kamu sudah menemukan passion-mu.
Quit Trying to Find Your Passion, ini valid apabila kamu belum menemukan passion-mu.

Easy right?

If you have found your passion, follow it.
If you don't, enjoy your life.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Last Milestone 7 Dec 2014 11:18 PM (10 years ago)

Gak kerasa sudah sampe akhir penghujung 2014 dan resolusi saya di tahun ini belum ada yang tercapai. Ada 3 fokus hidup saya tahun ini (setelah lulus kuliah), yaitu Biola, Forex, dan Bisnis Online.

Biola, ini sebenarnya bukan target 2014 aja, tapi target seumur hidup yang gak akan pernah selesai saya kejar. Forex, saya mulai fokus dari Juni 2014 dan gak pernah stop sehari pun sampai hari ini, tapi saya masih main demo dan belum rencana main real di tahun ini. Bisnis Online, bisa dibilang Desember ini adalah penentuannya.

Saya start di bulan Juni 2014 dan sampai September 2014 saya fokus ke SEO, disitu saya sadar bahwa SEO adalah permainan jangka panjang. Akhirnya saya coba banting setir ke Facebook Ads dan Google Adwords. Sudah habis jutaan setiap bulannya dan masih belum berhasil sampai sekarang.

Dan minggu ini 8 Dec - 12 Dec 2014 adalah milestone bisnis online terakhir saya di tahun ini. Saya invest $5 sehari untuk 5 hari. Kalau seandainya ini gagal, saya gak tau lagi harus gimana :D

Yang jelas (kalau gagal), Januari 2015 ini saya mau lupain segala hal tentang bisnis, saya mau total hura-hura. Setelah itu kalau bisnis online sepertinya saya akan ganti produk atau kalau forex saya akan terjun ke real account.

We never know.

sumber gambar: www.minecraftforum.net

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Jokowi vs Prabowo 24 Nov 2014 6:49 PM (10 years ago)


Kenapa Jokowi menang dan kenapa Prabowo kalah dalam pemilu kemarin? Kalo dicari tau emang banyak sih jawabannya dan yang paling konkrit sih karena yang milih Jokowi lebih banyak, ya iya lah. Tapi bukan itu yang mau saya omongin disini, bukan tentang politik, tapi tentang Alam Bawah Sadar, nah lho?!

Langsung aja liat fakta dibawah:
1. Secara dominan, pendukung Jokowi menunjukan kecintaannya terhadap Jokowi
2. Secara dominan, pendukung Prabowo menunjukan kebenciannya terhadap Jokowi

Sudah mulai paham? Kenapa Jokowi menang? Jawabannya karena secara dominan orang-orang membicarakan Jokowi, bukan Prabowo.

Secara personal, saya adalah pendukung Prabowo, tapi dari awal saya sudah tahu bahwa Jokowi lah yang akan menang. Kenapa Fadli Zon begitu membenci Jokowi? Kenapa Jonru yang saya hormati karena sesama blogger juga menunjukan sikap anti-Jokowi? Kenapa mereka tidak menunjukan kecintaan mereka terhadap Prabowo? *secara dominan ya*

Seandainya mereka menunjukan kecintaannya ke Prabowo, sehingga artikel yang banyak dishare adalah kehebatan dari Prabowo, saya yakin akan beda ceritanya. Tapi ini lah faktanya, congratulation Jokowi!

Sekarang coba studi kasus yang lain.

Kenapa waktu jaman perang, selesainya bukan karena ada kampanye perdamaian tapi karena emang perangnya udah selesai? Karena saat itu yang ada adalah kampanye anti-perang.

Kenapa masih banyak perokok? Karena lebih banyak yang kampanye anti-rokok, bukan kampanye hidup-sehat.

sumber gambar: yogendrasinghrathore.com

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Krisis Kepemimpinan 22 Nov 2014 6:37 AM (10 years ago)

Krisis kepemimpinan, itu lah kondisi yang masih terjadi di negara ini. Pemimpin terakhir yang saya rasa punya kualitas bagus adalah Pak Soekarno dan Pak Soeharto, they're both my favourite leader, after the great Muhammad off course.

Kenapa saya menulis ini adalah karena kasus yang terjadi di Batam yang (katanya) disebabkan oleh kepimpinan TNI-Polri yang kurang baik. Padahal kita tahu bahwa dua organisasi tersebut adalah organisasi yang sangat mementingkan Disiplin dan Kepemimpinan. Bukan bermaksud mendiskreditkan mereka, tapi selama ini saya pikir mereka sudah melakukan yang terbaik.

Yang jadi masalah adalah bagaimana dengan organisasi/perusahaan lain? Yang hanya fokus ke Produk atau Jasa? Yang hanya berorientasi kepada Keuntungan?

TNI/Polri saja tetap punya kelemahan dalam Leadership, apalagi Perusahaan lain?

Kenapa Indonesia kurang punya banyak Pemimpin yang berkualitas? Apa karena kapasitas kita yang kurang? Apa karena sistem pendidikan yang salah?

I still don't have the answer.

sumber gambar: www.afr.com

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

November Rhapsody 18 Nov 2014 10:43 PM (10 years ago)

Gambar ini diabaikan aja

Sebelumnya saya sudah menulis postingan mengenai project saya di bulan November ini yang statusnya masih on going. Meski masih berjalan, saya bisa simpulkan bahwa project bulan ini gagal, saya harus pasrah menerima kerugian sekitar 1 juta rupiah. Lumayan lah, tidak sebesar prediksi saya bulan lalu karena saya memasang stop-loss yang tepat haha.. (Bingung ya? Itu istilah Forex)

Plan saya di bulan ini adalah menggunakan media periklanan FB Ads dan Google Adwords (GA). Sialnya, percobaan pertama saya di FB Ads gagal karena ditipu, saya menggunakan paket 7 hari dengan jaminan minimal 60-70 orang mengunjungi situs saya, tapi nyatanya hanya 1 hari yang tempus 60 pengunjung, sisanya tidak lebih dari 10 orang. Alhasil dengan modal beberapa ratus ribu, saya hanya mendapatkan keuntungan beberapa puluh ribu. Gagal total!

Saya masih penasaran dengan FB Ads akhirnya saya coba lagi (dengan agency yang berbeda) dan berhasil mendapatkan traffic yang diinginkan namun saya tetap tidak mendapatkan keuntungan. Gagal lagi!

2 kegagalan yang cukup nyess di bulan November tapi ini lah yang membuat saya bahagia, karena meskipun saya gagal, tapi at least saya sudah berhasil menemukan cara untuk gagal.

Bukan Evet Hestara namanya kalo berhenti nyoba cari cara sukses untuk gagal tiap bulannya. Bulan depan, saya bakal coba lagi iklan FB Ads dengan bid yang lebih tinggi per hari nya dan Google Adwords yang belum saya coba bulan ini.

Sumber gambar: www.surfwaves.net

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

November Project 28 Oct 2014 5:51 PM (10 years ago)


Berkaitan dengan postingan sebelumnya yang berjudul Flat Life, dimana bulan Oktober ini adalah bulan paling membosankan di hidup saya tapi bukan berarti seterusnya saya terlena dengan zona nyaman ini. Karena di bulan November saya siap menerima kesuksesan super atau kegagalan super.

Bulan November besok saya berencana menjalankan bisnis baru, sebelumnya selama 5 bulan saya fokus di SEO dan sayangnya masih belum menghasilkan, saya mulai bosan menunggu itu semua akhirnya saya coba pindah haluan ke Facebook Ads dan Google Adwords. Bulan depan saya rencana membuat website jualan dan mengiklankannya menggunakan media iklan tersebut. So simple.

Budget yang saya siapkan kurang lebih hanya 1,5 juta, sangat kecil bila dibandingkan dengan membuat bisnis offline. Kalau saya berhasil, minimal saya bisa mendapatkan 2 juta. Kalau saya gagal, bisa saja 1,5 juta itu menghilang entah kemana.

Ah I love danger zone! Bagaimana nasib saya bulan November nanti? Well, we never know.

Image source: www.usertesting.com

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Definisi Pencitraan 27 Oct 2014 7:06 PM (10 years ago)


Huddleston dalam (Buchari Alma, 2008:55) memberikan definisi atau pengertian citra dengan mengatakan sebagai berikut :”Image is a set beliefs the personal associate with an Image as acquired trough experience”. Artinya: citra adalah serangkaian kepercayaan yang dihubungkan dengan sebuah gambaran yang dimiliki atau didapat dari pengalaman. Sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2014/06/02/apa-itu-pencitraan--656262.html

Itu artinya pencitraan didapat dari apa yang sudah kita lakukan. Misal kita melakukan hal-hal yang baik maka citra akan baik dan begitu juga sebaliknya. Dengan kata lain, pencitraan hukumnya sah-sah saja bagi semua orang.

Misal saya pengen kepilih jadi walikota Depok, lalu saya kuliah dengan benar dan mendapat IPK lebih dari 3 lalu saya bekerja dengan giat, aktif di organisasi masyarakat Depok dan banyak memberi kontribusi yang positif, sampai akhirnya saya terpilih menjadi walikota Depok. Pencitraan? Yes! Sah? Yes!

Gak ada yang salah dari pencitraan, yang salah itu adalah ketika melakukan pencitraan palsu atau pencitraan semu. Misal saya orasi bahwa saya aktif di masyarakat padahal saya anti-sosial dan saya memiliki mahasiswa yang giat padahal IPK gak nyampe 3. Itu pencitraan semu.

Nah! Itu lah yang jadi rancu di masyarakat, ketika melihat politisi muncul di koran, internet, dan TV kebanyakan langsung nge-judge kalau itu pencitraan (semu). No, guys! Open your eyes! Pencitraan itu halal asal nyata, bukan semu.

Misal kamu ngeliat politisi di koran, dia bilang, "saya akan membangun 7 gunung tinggi di Indonesia!". Dari kalimat itu terlihat bahwa sifatnya masa depan, bukan apa yang sudah dia lakukan, nah itu pencitraan semu.

Misal kamu ngeliat politisi di koran, koran tersebut menjelaskan apa yang telah dia lakukan di masa lalu, perubahaan yang dia lakukan di perusahaannya, dan prestasi-prestasi yang sudah dia raih. Pencitraan? Yes! Nyata? Yes!

So guys, jangan terlalu anti dengan kata pencitraan, semua orang ngelakuin pencitraan, selama pencitraannya nyata, kamu harus dukung!

Sumber gambar: www.sukadi.net

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Flat Life 23 Oct 2014 1:04 AM (10 years ago)

Postingan kali ini mungkin tidak ada manfaatnya buat kamu yang gak sengaja berkunjung ke blog ini tapi saya gak ngelarang hak kamu kok buat terus ngebaca. Disini saya cuma mau curhat mengenai kehidupan saya di bulan Oktober 2014 ini yang sangat sangat sangat datar.

Datar abis! Kenapa saya bilang datar? Ya, karena selama bulan Oktober yang sudah berjalan 23 hari ini saya hanya menjalani rutinitas yang begitu-begitu aja. Not so bad sih, karena saya juga tetep ada waktu buat ngedate bareng pacar dan nongksi bareng temen-temen kantor dan sahabat kuliah. Tapi di bulan Oktober ini, tidak ada keberhasilan atau kegagalan yang saya dapatkan.

Bagi saya keberhasilan bukan lah satu-satunya tolak ukur dalam mencapai achievement, selama saya sudah mencoba (meskipun itu gagal) maka itu juga merupakan bagian dari achievement.

Tapi ya ini lah Oktober 2014, bulan dimana saya tidak invest apa pun buat bisnis, tidak ada konflik yang membuat hidup saya hancur, dan tidak ada miracle yang membuat hidup saya jadi lebih baik.

Image source: www.etsy.com

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Prinsip Hidup 31 Aug 2014 7:32 PM (10 years ago)

Prinsip Hidup

Prinsip Hidup

Saya mencari-cari artikel tentang prinsip hidup tapi belum ada yang memuaskan, kebanyakan berisi kata-kata mutiara yang bikin kita berimajinasi tinggi tapi setelah dibaca yaudah lewat begitu aja. Saya terus mencari tapi saya masih belum dapat jawaban dari pertanyaan tentang prinsip hidup di benak saya. *sedaap*

Yang saya cari adalah satu prinsip hidup yang menjadi panutan dari segala aspek hidup saya. Mungkin enaknya gini ya, saya tulis satu tema tentang prinsip hidup, di bagian akhir saya analisis tulisan saya itu apakah itu menjawab atau enggak. Hmm..Semacam monologue, tapi ini monologue yang aneh.

Prinsip Hidup: Fokus lah pada hari ini.


Kalo gak salah Bro Einstein yang ngomong ini ya? Fokus lah pada hari ini. Prinsip hidup yang benar-benar membuat kita cepat mengambil keputusan, tidak terlalu banyak perhitungan jadi gak akan overthinking, dan kita akan jadi lebih fokus. Hmm..Tapi ya prinsip hidup diatas berbahaya juga kalo kita gak punya visi, gak tau tujuan hidup kita apa, dan jadinya hidup bakal let it flow aja, gak tau flow nya bakal berakhir dimana.

Udah gini doank? Tambah satu lagi ya.

Prinsip Hidup: Jadi lah visioner sejati.


Visioner, kalau mendengar kata visioner ada satu orang yang langsung terbayang di pikiran saya, yaitu Steve Jobs. Kenapa namanya Steve Jobs? Karena dia punya kerjaan, kalo dia gak punya kerjaan namanya jadi Steve Jobless, oke saya tau ini jayus. Lanjut. Waktu walkman masih berjaya, Bro Steve tau pembajakan musik bakal merajalela, akhirnya dia ciptain lah Ipod dan Itunes, lalu dia mengontak para musisi untuk menjual per lagu $0.99 dan per album $9.99. Pada saat  itu banyak protes karena katanya itu terlalu murah dan tidak menghargai karya musik. Tapi ada beberapa musisi yang setuju dan ternyata revenue mereka justru meningkat, nah mulai ikut-ikutan deh musisi lainnya buat jual lagunya di Itunes dan pada saat pembajakan di dunia menurun drastis.

Prinsip hidup yang gokil abis, dia bisa melihat apa yang orang lain gak lihat, dia bisa mengurangi pembajakan dengan menjual lagu dengan harga yang super murah. Steve, anda saya nobatkan jadi The Best Visionaire Leader in The World! Wait, who am I?

Naaah..kayaknya dua prinsip hidup diatas bisa di-combine deh, gimana ya nulisnya.

Prinsip Hidup: Gak Tau


Prinsip hidup ini menggabungkan dua prinsip hidup sebelumnya, yaitu berpikir ke depan tapi tetap hidup di hari ini. Analogi termudahnya adalah dengan melihat filosofi lampu mobil. Ketika berkendara, dari awal menyalakan mobil/motor, kita harus tau tujuannya kemana, namun saat jalan kita hanya melihat 10-15 meter di depan kita. Meskipun tujuannya berjarak puluhan kilometer, namun dengan fokus di 10-15 meter kita tetap bisa sampai tujuan.

Begitu juga dengan prinsip hidup ini. Misalnya kita bertujuan ingin menjadi pebisnis sukses, oke kunci itu. Setelah itu tinggal jalanin hidup sehari-hari secara fokus untuk menjadi pebisnis sukses. After you know what's your dream, you just have to live your life today.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Jomblo Bahagia 20 Aug 2014 12:37 AM (10 years ago)

jomblo bahagia
Jomblo Bahagia

Jomblo bahagia

Jomblo bahagia, ya! Apa yang aneh sama itu?  Menjadi seorang jomblo itu emang seharusnya bahagia. Kamu bisa punya kebebasan waktu buat sosialita sama temen-temen, nongkrong main Bang! sama temen kantor, join komunitas motor, fokus di bisnis, atau travelling naik gunung tiap minggu. Jadi gak ada alasan buat gak bahagia sebagai seorang jomblo.

Masa-masa menjadi seorang jomblo adalah masa-masa terbaik buat ningkatin kualitas diri kamu. Kamu bisa riset fashion. Cewek jaman sekarang lebih suka ngeliat cowok keren daripada cowok ganteng, so jadi lah cowok keren. Semua cowok pasti suka ngeliat cewek yang bisa make-up, so belajar make-up. Semakin kamu berkualitas semakin kamu akan bahagia, jombs! Sangat gampang buat jadi jomblo bahagia, kalau kamu emang mau.

Kenapa harus jadi jomblo bahagia? Ya emang seharusnya gitu, tapi kenyataannya sekarang banyak jomblo yang gak (terlihat) bahagia, jomblo-jomblo yang jadi fakir cinta, ada cewek seksi dikit langsung kebelet kencing, mata langsung auto-focus dan auto-lock terhadap suatu benda indah yang bergerak naik turun. Hahaha..Udah udah..Sorry otak lagi keseleo.

Ini alasannya kenapa harus jadi jomblo bahagia, alasan ini saya dapat dari baca-baca artikel Hitman System. Misalnya kamu jomblo gak bahagia, terus hoki nih dapet pacar, misal pacar kamu sebelumnya adalah jomblo bahagia, dia punya banyak temen dimana-mana, aktivitas sosialnya banyak, punya bisnis, dan dia milih kamu. Ketika kalian pacaran, doi tentu ngeshare kebahagiaannya yang dia punya, iya, kebahagiaan yang dia dapat waktu masih jomblo, dia bakal cerita dia pernah ketauan nyolong baju sama temen-temennya di mall, dia pernah ikut kepanitiaan yang ngundang artis terkece se-ibu kota, dan dia cerita pernah dapet omset puluhan juta dari jualan celana dalem (aduh ini lagi). Kamu terima kebahagiaan yang dia share. Sekarang masuk ke konflik, saya buat di paragraf baru aja ya.

Terus sampe suatu saat dia lagi down, dia ada masalah dan mengharuskan kamu ngehibur dia. What will you share? Nothing! You don't have any happines! Semasa jomblo kamu cuma meratapi nasib dan pasrah dicengin temen-temen. Dan yang ada kamu stres dan biasanya bakal ribut karena gak bisa ngeshare kebahagiaan kamu ke dia. Endingnya? Sutup! Iya ini bahasa kilap.

Note:
Sutup => Putus
Kilab => Balik

Udah ngerti kan sekarang kenapa harus jadi jomblo bahagia? Emang jadi bahagia itu pilihan, tapi itu adalah pilihan yang harus dipilih! Jadi bahagia! Jadi jomblo bahagia! Kalo udah jadi jomblo bahagia, punya temen dimana-mana, fashion keren, punya sense of comedy yang bagus, siapa yang bakal ngecengin kamu? Atau kalau seandainya dicengin, yaudah lanjutin aja ngecengin diri sendiri. Kata Raditya Dika kan emang joke terlucu itu adalah joke tentang diri sendiri.

So kalau belum jadi jomblo bahagia, sugestikan ini setiap saat: Jomblo bahagia! Jomblo bahagia! Jomblo bahagia! #ApaSihGue

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Menemukan Orang yang Lebih Baik dari Diri Sendiri 21 Jul 2014 8:09 PM (10 years ago)


Melanjutkan postingan yang sebelumnya tentang dipandang rendah. Yang efeknya sama-sama bikin morale dan motivasi hidup saya bertambah, yaitu bertemu dengan orang yang lebih baik dari saya. Orang yang punya anger management yang baik, orang yang selalu stabil di semua kondisi, dan orang yang punya jiwa leadership yang baik. Punya jiwa leadership yang baik disini adalah memang terlihat dia bisa memimpin dan semua orang suka sama dia. Bukan orang yang cuma sok-sok mimpin dan ngatur.

Awalnya tentu ada rasa iri dan dengki ketika ketemu orang kayak gitu. Ngerasa tersaingi, jealous, dan insecure tentu ngegerangin pikiran kita. Bahkan tentu beberapa orang langsung menutup mata dan tidak mau mengakui bahwa mereka memang kalah dari segi kualitas.

Itu wajar tapi itu salah! Ketika kita ngeliat orang yang lebih baik dari kita, kita harus mengakui itu. Tapi gak cukup sampe disitu aja, justru itu adalah sebuah keuntungan karena kita jadi bisa melakukan benchmarking.

Kayak misalnya pembalap, dia bakal lebih mudah ngebalap orang didepannya kan daripada bertahan terus di posisi pertama. Begitu juga dengan kita, kita bisa jadi lebih baik lagi kalo kita udah ketemu orang yang lebih dari kita.

Terus gimana kalo kita udah ngelewatin orang itu? Ya tambah circle pertemanan baru sampai kita ketemu lagi dengan orang kayak gitu. Defeat them again and again!

source image: www.sodahead.com

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Perfect Life 27 Jun 2014 12:43 AM (10 years ago)

source: www.imagesbuddy.com

Secara default, saya termasuk orang yang suka rutinitas, ya bisa dibilang kaku lah. Kayak misalnya bangun tidur selalu jam 5, terus makan, mandi, boker pas mandi, berangkat sekolah/kuliah/kerja, makan pagi di warung kesayangan, gak pernah ganti-ganti. Saya nyaman dengan rutinitas.

Sampai akhirnya dengan penuh konflik kehidupan semasa kuliah, saya mulai nyaman juga dengan hal baru, saya mulai nagih melakukan hal yang belum pernah saya lakukan. Setiap hari harus kenal orang baru, ngunjungin tempat baru, dan harus ada hal baru lah setiap harinya.

Saya tidak berubah, saya tetap jadi Evet Hestara yang nyaman dengan rutinitas, saya hanya mengupgrade diri saya. Be the best of myself lah kalo kata @HitmanSystem. Akhirnya sekarang saya jadi orang yang suka rutinitas dan selalu melakukan hal baru setiap harinya.

Karena kalo milih salah satu pasti ada kekurangannya. Rutinitas yang itu-itu aja bikin hidup jadi gak berwarna, monoton, dan gak bikin bahagia. Ngelakuin hal baru setiap harinya bikin hidup jadi gak teratur, berantakan, dan bisa jadi ngerusak kesehatan.

I choose the perfect life! Saya pengen hidup yang berwarna, teratur, dan tentu bahagia. Ya, saya punya rutinitas dan terus mencari hal baru setiap harinya. Apalagi ngelakuin hal barunya sama si doi, kalo lagi gak ada pacar yaudah bareng sahabat aja. Apa? Gak punya sahabat? Ah kau pasti bergurau :3

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

My Failure Story 25 Jun 2014 6:41 PM (10 years ago)


Dari beberapa postingan sebelumnya saya sering bilang saya adalah orang gagal. Kegagalan kayak gimana sih yang saya rasain? Ya gak pait-pait banget sih, tapi lumayan sering aja, sekarang bakal coba saya ceritain lebih detail.

Sewaktu SMA kelas 2 saya terpilih sebagai ketua MPK, sekaligus juga sebagai ketua teater. Awal-awalnya rajin rapat tiap minggu sehabis pulang sekolah, tapi yaudah gitu aja, bertahan cuma sebulan abis itu saya udah lupa saya adalah ketua organisasi-organisasi tersebut haha..

Lalu pada tahun pertama kuliah saya join komunitas pecinta jepang, saya diamanahkan sebagai koordinator divisi budaya dimana saya bertanggung jawab untuk menyebarkan virus budaya jepang ke kampus saya. Selama satu tahun kerjaan saya ya cuma rapat divisi aja dan gak ada result sama sekali.

At least ada perkembangan ya, waktu SMA rapatnya sebulan tapi pas kuliah bisa konsisten rapat selama setahun hahaha..Setelah itu saya terus belajar leadership&organisasi secara teori, saya tiap hari ke perpus, membaca buku dan nyatet semua hal pentingnya. Sampai saya cukup percaya diri untuk nyoba jadi pemimpin lagi. Namun ternyata kehancuran saya belum selesai sampai disitu.

Kegagalan terbesar saya adalah ketika saya memimpin kepanitiaan untuk event music jepang di bandung. Awalnya rencana saya berjalan lancar, pembuatan proposal dalam 1 hari (jumat) dan print 20 proposal dalam 2 hari (sabtu-minggu), dan hari senin kami sudah bisa gerak untuk mencari sponsor. Berbagai rapat sudah dijalani, konsep+desain+rundown+venue+guest star+semuanya secara detail sudah direncanakan. Itu berlangsung selama 2-3bulan. Namun gak ada satu perusahaan yang tertarik untuk sponsorin acara saya. Akhirnya dengan berat hati kepanitiaan itu saya bubarkan.

Sedih, kesel, marah, dan malu semuanya jadi satu. Saya yang sudah yakin dengan ilmu kepemimpinan yang saya pelajari ternyata masih jauh dari kata hebat. Saat menulis ini pun saya masih bisa ngerasain sakitnya dari kejadian itu.

Udah gitu aja deh, gak tau mau nulis apa lagi :(

Bersambung (...)

Source Gambar: www.agentlerebellion.com

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

3 Prinsip Hidup 23 Jun 2014 8:09 PM (10 years ago)

prinsip hidup

Setiap orang punya prinsip hidup masing-masing, ada yang bagus, ada yang kurang bagus, dan ada juga yang tidak punya prinsip hidup. Bagus dan kurang bagus masih subjektif lah, tetapi tentu yang bermasalah adalah yang tidak punya. Saya akan coba sedikit share 3 prinsip hidup yang cukup bagus untuk diterapkan apabila kamu masih bingung gimana cara nikmatin hidup ini.

3 Prinsip Hidup

Prinsip Hidup #3 : Uang
Semua manusia butuh uang, itu sudah jelas. Kita bisa membeli banyak hal dengan itu. Tapi uang bukan lah yang nomor #1 maupun yang nomor #2. Karena uang tidak bisa membeli segalanya. Meskipun terdengar klise tapi saya bisa jamin ini valid.

Prinsip Hidup #2 : Kesehatan
Kita tidak bisa menikmati uang apabila kita sakit dan kita tetap bisa menikmati kesehatan meskipun tanpa uang. Itu lah yang membuat kesehatan lebih diprioritaskan daripada uang dalam konsep prinsip hidup ini.

Prinsip Hidup #1 : Hubungan/Relationship
Apabila kita sudah punya uang dan kesehatan, kita masih belum bisa menikmati hidup ini dengan bahagia. Kita harus punya tempat untuk sharing kebahagiaan, yaitu dengan hubungan persahabatan, cinta, dan/atau keluarga. Misalnya kita sehat dan punya banyak uang, terus kita sendirian keliling dunia, saya jamin kebahagiaannya cuma 1 atau 2 hari. Beda kalo kita punya banyak sahabat, punya pacar, dan punya keluarga yang harmonis, maka everlasting happiness bukan lah hal yang gak mungkin. Dan ada satu lagi hubungan yang paling kuat, yaitu hubungan kita dengan Tuhan. Ini gak usah dijelasin lagi ya hehe..

Nah! Itu lah 3 Prinsip hidup yang menurut saya cukup bagus kalo diterapkan ke kehidupan sehari-hari. Saya sendiri sebenarnya belum tau hal yang menjadi prinsip hidup, tapi sepertinya saya bakalan pake ini. Informasi tentang ini saya dapatkan dari kolega saya di kantor, ntah kenapa pagi-pagi dia ngomongin hal kayak begini.

Source Gambar:  www.emptykingdom.com

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Rasanya Dipandang Rendah 23 Jun 2014 1:05 AM (10 years ago)

source: www.wordsonimages.com

Ketika kamu berada dilingkungan baru, dimana kamu belum tau kekuatan masing-masing tiap orang dan begitu juga dengan mereka tidak tahu apa potensi yang kamu punya. Sangat wajar buat nerima omongan-omongan yang seakan memandang-remehkan kamu. Hal itu sudah sering banget saya rasain ketika masuk organisasi dan kepanitiaan baru di kampus dulu.

Sedikit saja hal yang kita lakuin tapi tidak sesuai dengan ekpektasi mereka, pasti mereka dengan cepat ngejudge rendah kemampuan kita, belom lagi ditambah ketawa ceng-cengan yang super annoying. Seketika morale dan motivasi langsung ngedrop.

Saya pernah dulu di sebuah kepanitiaan, saya memang masih baru belajar di divisi itu, tapi koordinatornya gak ngasih contoh, dia cuma bilang, "udah lakuin aja, gue tau lo bisa, bro!". Saya yang masih terambang-ambang dengan nekad ngelakuin hal yang menurut saya benar. Dan ternyata jebret! Blunder donk! Saya langsung diomelin dan kata-katanya penuh dengan hal-hal yang merendahkan diri saya. Sakit, sob!

Saya ngalamin itu gak cuma sekali, udah sering banget sampe bosen. Padahal secara default saya termasuk orang yang haus akan kehormatan, saya paling senang bila dihormatin dan dipuji. Kalo di Seven Sins, ya saya itu Pride, dosa terbesar yang harus dihindarin.

Tapi semakin sering saya direndahkan, meskipun awalnya ngedown, lama-kelamaan saya bisa mengambil sisi positifnya, yaitu saya semakin tertantang buat nunjukin potensi terbaik saya. Yang tadinya cuma "ah gue mah yang penting eksis lah disini" jadi "gue harus total dan tunjukin ke semua orang disini kalo gue itu hebat".

Yeap, semakin kita ditekan kebawah, gak seharusnya kita malah tiarap, tapi kita harus semakin berambisi buat lompat setinggi-tingginya.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Minta Maaf 19 Jun 2014 12:14 AM (10 years ago)

source: worshipingwithchildren.blogspot.com

Meminta maaf apabila melakukan kesalahan adalah hal yang sangat terdengar simpel, klise, dan klasik banget lah. Tapi kenyataannya, masih banyak banget orang di dunia ini yang belum bisa mengimplementasikan itu.

Kayak contohnya ada orang yang gak sengaja nyenggol motor atau mobil kita, kebanyakan cuma ngelambain tangan atau pura-pura tidur gak tau terus langsung jalan. Padahal apa salahnya dia natap mata kita sambil ngasih senyuman yang ekstra tulus.

Atau misalnya ada tukang minta-minta dijalan tapi kita lagi gak megang uang receh. Biasanya kita yang pura-pura tidur gak liat padahal dia udah minta dengan kekeh. Padahal apa salahnya kita tatap matanya sambil ngelakuin gesture permintaan maaf seperti menempelkan kedua tangan seperti gambar di postingan ini.

Kata siapa minta maaf itu susah? No! It's totally easy, kalo kamu emang mau mengakui kesalahan kamu, minta maaf itu semudah kamu ketawa.

Wait, kamu orangnya gak humoris? Lol! That's your problem :3

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Mempersulit Hal yang Mudah atau Mempermudah Hal yang Sulit? 15 Jun 2014 10:25 PM (10 years ago)

source: youtube.com

Dari jaman sekolah dulu, dosen/guru selalu memberi soal yang mudah bagi dia tapi dipersulit buat muridnya. Setuju? I know it's quite debatable tapi saya yakin yang setuju itu lebih banyak. Saya bukannya tidak pro dosen/guru, tapi memang itu yang seharusnya dia lakukan untuk menguji kepahaman muridnya.

Positifnya tentu banyak, tapi karena itu klise, saya coba melihat dari sisi (yang bisa jadi) negatifnya biar banyak yang marah dan trafik blog saya bertambah haha..

Karena kita terbiasa melihat persoalan yang mudah tapi dipersulit, secara alam bawah sadar, secara unconscious kita akan mencoba melakukan hal yang sama. Apabila ada teman yang tidak mengerti, kita biasanya tidak langsung memberitahu cara termudah, melainkan memberi clue-clue yang bagi orang itu cukup membingungkan.Ya kan? Ya kan?

Mungkin itu masih tidak berdampak besar, tapi saya menemukan satu case yang cukup unik. Karena saya juga secara gak sadar suka melakukan hal itu, beberapa kali saya disemprot sama si manajer. Di tempat kerja saya, saya mempunyai jobdesc yang cukup seru, yaitu memberi weekly report untuk direktur. Iya, direktur.

Sekarang coba bayangin kalo saya pake konsep yang diterapin dosen/guru ke para big boss itu. Saya sering membuat report yang mudah dimengerti oleh kalangan engineer, menggunakan istilah-istilah magis yang bagi saya itu biasa, dan ya pokoknya udah cukup easy-listening lah. Tapi manajer saya menolak report saya dan meminta saya mengubah kata-katanya menjadi lebih bisa dibaca.

What? What? Helooo, sir! I've already given you the 10*20 question but you still want me to ask 1+1??

Mungkin terdengar simpel kasus saya ini tapi menurut saya ini lumayan bermanfaat untuk dishare.

Bagaimanapun tidak semua orang punya pengetahuan yang sama seperti kita. Ada banyak hal yang kita ketahui tapi orang lain tidak. Ada banyak hal yang orang ketahui tapi kita tidak. Coba berpikir dan bayangkan bahwa kamu itu adalah lawan bicara kamu.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Postigan yang Debatable 10 Jun 2014 5:21 PM (10 years ago)

source: www.buzzle.com

Akhir-akhir ini saya sering membuat postingan yang debatable. Padahal niatnya saya cuma mau share pemikiran aja tapi ternyata pemikiran saya tidak sesuai dengan khalayak banyak. Jarang yang bilang setuju, yang komen juga lebih terlihat sebagai orang-orang yang gak setuju.

Saya pun ternyata dapat beberapa keuntungan dari postingan debatable, yaitu trafik blog melangit. Yang biasanya cuma 30 visitors per day, eh tiba-tiba jadi 150 visitors per day. Saya sempet tergoda buat nerusin bikin ulah. Karena saya menikmati tantangannya. Banyak yang berbeda pendapat, ada yang ngajak debat, ada yang cuma numpang blogwalking, tapi yang paling saya suka adalah konflik manajemennya. Bagaimana saya menghadapi orang lain. Kapan saya harus offensive dan kapan saya harus defensive.

Saya bahkan sudah membuat 2 artikel lain, yang satu menyinggung agama dan satu lagi politik. Gak kebayang itu ramenya blog saya bakal kayak gimana nanti. Tapi saya berubah pikiran. Ntah karena takut atau emang saya sudah lelah.

Dunno.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Circle Pertemanan 8 Jun 2014 11:21 PM (10 years ago)

source: design.ubuntu.com

Circle pertemanan, kenapa kita harus punya itu? Kita harus punya banyak atau dikit? Dikit tapi berkualitas lebih baik daripada banyak? Atau pengennya banyak dan berkualitas semua?

Saya gak bisa jawab. Jadi saya mau ngomongin yang laen aja XD

Kalo kata orang-orang hitman system, kualitas seseorang dapat dilihat dari circle pertemannya. Semakin banyak dan semakin kuat circle/brotherhood-nya maka semakin berkualitas orang itu. Selain itu semakin banyak kita punya circle pertemanan maka kita juga dapat melihat banyak perspektif baru. Dan tentunya, selain sahabat baru maka pacar baru juga lebih berpeluang dateng.

Dan seperti biasa, ayo kita puter-puter perspektif kita. Bagaimana perasaan circle pertemanan lama kita? Apakah kita dibilang pengkhianat? Sombong? Atau mereka terus mengejar kita?

Saya gak bisa jawab. Jadi mau saya apa sih? XD

Udah balikin aja lagi ke perspektifnya ya haha..

Saya punya banyak circle pertemanan. Beberapa ada yang bertahan sampai sekarang. Beberapa ada yang masih welcome. Beberapa ada yang gak tau. Beberapa ada yang menolak kehadiran saya. Dan beberapa ada yang masih terus mengejar saya.

Apa pun yang mereka pikirin, saya gak peduli. Saya tetap anggap mereka menjadi sahabat saya. Mereka semua adalah pahlawan buat hidup saya. Banyak kesalahan-kesalahan yang pernah kita buat bareng dan sekarang itu jadi pelajaran yang super valuable.

I don't have much time now. But someday, wherever you are. I'll be there, fams.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Kesalahan Terbesar Manusia 2 Jun 2014 1:25 AM (10 years ago)

source: donpower.me

Kesalahan terbesar manusia adalah ketika dia merasa benar.

Itu aja.

Sebenernya cukup sampe disitu aja postingan saya, saya yakin banyak yang setuju dan ngerti. Tapi biar asik saya coba share pemikiran saya tentang statement diatas, kamu boleh setuju atau enggak, dan lebih oke lagi kalo kamu juga ngeshare pemikiran kamu disini.

Dulu saya termasuk orang yang sangat sombong, ya sampe sekarang sih juga, tapi kadarnya udah gak sebanyak dulu, saya tidak suka menerima kritik apapun, pokoknya yang nentang saya adalah musuh. Nyebelin abis ya orang kayak gitu. But yeah, I was like that.

Beruntung saya masih memiliki segelintir orang yang peduli sama saya, yaitu Sahabat dan Pacar. Itu lah mengapa saya suka mencari circle pertemanan baru, agar mendapat banyak perspektif kehidupan (Kok lebay ya?). Banyak dari mereka yang susah payah merubah saya. Memberitahu kekurangan-kekurangan saya. Sampai akhirnya saya sadar dan memutuskan untuk menjadi orang yang lebih humble.

Itu baru saya. Masih banyak lagi orang lain yang saya dengan jelas melihat kekurangannya, melihat keterbatasannya, dan saya mencoba untuk membantu mereka menjadi dirinya yang terbaik. But I can't! Why? Karena mereka merasa sudah benar.

Nasehat apa pun yang diberikan tidak akan merubah mereka. Apa pun yang kita omongin dengan cepat mereka bilang, "ah enggak ah" atau "enggak juga".

Then what should we do? Solusinya banyak, saya pengen nyebutin tapi kesannya menggurui banget. Dipikirin sendiri ya. Saya cuma memberi masalah tanpa solusi. Quote ILK.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Hai Manusia-Manusia yang Terlalu Serius..Bacalah! 31 May 2014 8:25 PM (10 years ago)

source: fineartamerica.com

Saya paling bingung sama orang-orang yang terlalu serius menanggapi sesuatu, bahkan sama hal-hal kecil dan itu merupakan sebuah joke. Apakah orang-orang itu emang gak punya sense of humor atau pengen show off? Maybe God is the only one who knows the answer..Wait, I think God doesn't care about that sh*t.. <== This is also a joke, so please don't take it seriously

Kayak misalnya saya bilang, "Duh..bosen idup nih gue, kalo bunuh diri halal gue langsung lompat deh ke jurang", terus tiba-tiba ada yang bilang, "Lo serius mau bunuh diri, Vet?". Bro! Itu tuh cuma ungkapan lebay atas keboringan hari-hari saya, gak lebih dari itu.

Atau misalnya saya bilang, "Ah! Kucing itu gak logis abis, dia suka ngeliatin tapi kalo diliatin balik langsng pura-pura gak liat, gue bakar juga nih", terus tiba-tiba ada yang bilang, "Gila lu, bro! Kucing itu kan binatang kesukaan Rasulullah". Yes, I know that!

Yang paling nyebelin lagi kalo orang-orang kayak gitu langsung ngajak debat, langsung bawa pemikiran aneh-aneh dia yang super kolot, kayak misalnya bawa isu-isu moralitas dan agama. <== Awas aja kalo ada yang nanya, "Jadi moralitas dan agama itu pemikiran kolot menurut lo, Vet?"

Orang-orang itu: "Bunuh diri itu langsung ngemulusin jalan lo ke neraka, bro. Ntar lo digini-giniin di kuburan lo terus lo digitu-gituin di neraka"

Orang-orang itu: "Kalo lo gak suka kucing, berarti lo gak sejalan sama Rasulullah, gak sejalan sama Islam, dan itu artinya jalan kita beda"

Annoying!! Orang-orang kayak gitu annoying abis! Kesalahan pertama adalah mereka terlalu menanggapi hal-hal yang sifatnya Joke dan kesalahan kedua adalah mereka ngasih ceramah.

Oia, note ya. Saya nulis ini sambil cekikikan dan ketawa-ketawa, jadi saya bener-bener gak marah kayak apa yang kamu bayangin :D

And the lesson learned is: Dunia ini udah terlalu banyak diisikan oleh orang-orang yang terlalu serius, terlalu mudah tersinggung, dan terlalu fanatik. Dunia udah gak butuh lagi orang-orang kayak gitu. Yang dibutuhkan adalah orang-orang yang tetep bahagia meskipun lagi dalam penderitaan, bisa menertawakan dirinya sendiri, dan bisa tetep senyum kepada orang ngebencinya.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

When someone becomes you, what will you do? 27 May 2014 8:47 PM (10 years ago)

source: galleryhip.com

It's common to hear the words like "Don't be someone! Be yourself! Be real!".
But what if the condition is "Someone becomes you" and everybody loves him/her more than you?

Langka emang ya kasus kayak begitu, mungkin emang gak pernah ada atau mungkin kita yang gak pernah sadar. Karena kita terlalu fokus sama diri kita, gimana caranya buat jadi diri sendiri, gimana caranya supaya gak ngikutin orang lain. Semua motivator ngomong gitu. Terutama "Jangan pikirin orang lain!".

Tapi coba kita sekali mikir tentang orang lain. Perilaku mereka setelah bertemu kita. Yang awalnya pendiem, lama kelamaan jadi ceria. Yang awalnya gak mau bersosialisasi, lama kelamaan jadi makhluk sosialita abis. Dan bahkan mereka sengaja atau gak sengaja mencoba meniru kita. Hal-hal unik yang cuma kita sendiri lakuin, tiba-tiba mereka melakukan hal yang sama persis.

Mungkin kamu tipe orang yang selalu heboh di depan temen-temen, kamu sendiri orang yang paling gila, tiba-tiba salah seorang dari geng kamu ngelakuin hal yang sama persis kayak kamu.

Mungkin kamu tipe orang yang suka makan upil kalo lagi meeting, lagi enak-enak makanin upil, tiba-tiba salah seorang dari rekan kerja kamu ngelakuin hal yang sama persis kayak kamu.

Mungkin biasa aja ya rasanya diikutin, atau mungkin juga kita seneng. Ntah itu hal baik atau hal buruk, ada perasaan bahagia karena kita adalah seorang yang berpengaruh.

Tapi sekarang coba bayangin, kalo orang lain ngelakuin hal yang SAMA PERSIS dengan yang kamu lakuin, tapi dunia lebih memandang orang lain itu? Bukan cuma ngelakuin hal yang sama, bahkan orang lain itu sudah MENJADI KAMU.

When someone becomes you, what will you do?
I ask you, because I don't know.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?