Sastra Culun View RSS

Sekedar Coretan Iseng Kang eNeS
Hide details



Nasehat untuk Anak-anaku 23 Nov 2013 3:00 PM (11 years ago)

jangan kau katakan
hanya putih gula yang manis sebelum
kau cicipi pekatnya coklat sebelum
kau jilati kuningnya madu sebelum
kau rasai hitamnya anggur sebelum
kau kenali semua rasa
karna jika kau hanya tahu itu
boleh jadi kau salah kira
butiran garam kau kira gula
butiran vetsin kau kira gula
bahkan sabu pun kau kira gula

ketahuilah
perbedaan adalah kesengajaan
perbedaan adalah rencana penciptaan
seperti dijadikannya syu'uuba dan qabaail *)
agar engkau mampu bersikap adil
karna hanya ketakwaanlah yang nanti dinilai
bukan oleh manusia tapi oleh Sang Pencipta

*) Al-Hujurat [49] ayat 13

Dalam rangka memperingati Hari Toleransi Dunia tanggal 16 November

Cikembar, 24/11/2013

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Puisi Imam Syafi'i 21 Nov 2013 3:30 PM (11 years ago)

Lebih indah lebih merdu
Dari suara kuda pacuan
Dari gemercing pedang serdadu
Bertetak tak tentu lawan dan kawan

Dari semua keindahan yang ada
Yang dapat membuat mataku terkedip
Tak ada yang indah dari pada
Mencintai Ali bin Abi Thalib

Jikalau dadaku mereka buka
Pasti terdapat dua baris
Tak ada penulis, tak ada pereka
Terukir sendiri terguris

Pertama adil, kedua tauhid
Tertulis disebelah dadaku
Yang lain mencintai Ahlil Bait
Tergambar disebelah terpaku

Sumber: "Syiah dan Rasionalisme" karangan H. Abubakar Aceh

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Gadis-gadis Ranum Itu 24 Oct 2013 4:03 PM (11 years ago)

gadis-gadis ranum itu berjingkrak dengan piawai
senyumnya yang aduhai, gerakannya yang gemulai
dengan rok setengah meter pun tak sampai
telah membangunkan gairah lelakiku yang mulai lunglai

kau tahu kenapa aku tak perduli pada gadis-gadis di Bali
bahkan aku tak ikutan ketika orang-orang turun ke jalan
karena gadis-gadis itu tak pernah membuatku bergairah
jangankan paha, telapak kakinya pun tak pernah kulihat di media

aku lebih suka gadis-gadis ranum dengan rok mini
yang tiap hari bisa kulihat di televisi
hingga kerap masuk memenuhi ruang mimpi


Gadis-gadis di Bali = Miss World

Cikembar, 15/09/2013




Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Air Tercemar 21 Oct 2013 4:03 PM (11 years ago)

para manusia itu menyalahkan
daunan kering dan buah busuk
mereka lupa pada akar yang
mengalirkan air ke setiap cabang
lebih menyedihkan:
mereka tidak bisa membedakan
warna dan rasa air itu sendiri
bagaimana mungkin air tercemar
mampu membuat kokohnya cabang?
bagaimana mungkin air tercemar
mampu membuat daunan rindang?
bagaimana mungkin air tercemar
mampu membuat buahan matang?
berhentilah, berhentilah
menyalahkan daunan itu
karena akar masalah terletak
pada air tercemar

Cikembar, 13/09/2013

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Dasar Kentut...!!! 18 Oct 2013 10:03 PM (11 years ago)

Ketika darah tersimbah di hamparan tanah Suriah
Para malaikat bingung mencari mayat syahid dan syahidah
Karena semua korban memiliki tanda sama: syahadah di daun lidah
Lantas para malaikat pun mengadu pada Tuhan untuk mendapat kepastian
Tuhanpun berujar, "Apa hak kalian untuk menentukan
Akulah kebenaran, Akulah sang penentu hukuman
Biarkan mereka mengaku bersyahadah
namun syahadahnya hanya sampai sebatas ujung lidah
Tidakkah mereka membaca Al Hikmah?"
Para malaikat menjawab, "Itulah wahai Tuhan
kenapa kami dulu mengkhawatirkan
ketika Engkau akan menciptakan Adam"
"Sudah Kukatakan, Aku lebih tahu dari kalian!", kata Tuhan
Kemudian malaikat pun kembali menemui korban
Sambil menggerutu mereka katakan, "Kaciaaan... kaciaaan... deh lho
Emang kebenaran dan syurga milik lho
hingga selalu merasa lho yang paling benar dan yang lain pasti salah?"
Ngaca bro... Temen-temen lho aja thagut, masih ngaku yang paling patut
Dasar kentut...!!!"

Cikembar, 10/09/2013

Baca artikel menarik:
Kemiripan Antara Perang Shiffin Dengan Perang Suriah

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Laporan Agen Rahasia XXX Tentang Iran 6 Oct 2013 2:45 AM (11 years ago)

Pada suatu hari, Dinas Rahasia XXX mengutus seorang mata-mata untuk menyelidiki semua gerak-gerik orang Syiah, terutama di Iran. Agen A ditunjuk untuk memulai misi tersebut ke Iran. Dan setelah tiga bulan lamanya, Agen A kembali untuk melaporkan hasil mata-matanya selama di Iran. Berikut adalah laporan Agen A tersebut:

Agen A : Bos ternyata semua orang Iran, mereka itu hidup dalam taqiyah sepanjang waktu dan dimanapun mereka berada.

Bos : Maksud kamu?

Agen A : Setelah sekian lama saya selidiki, ternyata:
  1. Mereka selalu menyembunyikan Al-Qur’an mereka entah dimana. Segala cara dan upaya telah saya lakukan untuk dapat menemukan Al-Qur’an versi Syiah, tapi tetap saja saya tidak pernah menjumpai dan menemukannya. Setiap saya lihat semua Al-Qur’an di sana sama dengan Al-Qur’an yang kita baca, dan saya tidak pernah menemukan orang yang menjual atau memegang atau menyimpannya di rumah atau di perpustakaan-perpustakaan atau di sekolah-sekolah mereka selain Al-Qur’an seperti yang kita punya. Padahal yang kita pelajari dan dengar dari guru-guru kita bahwa Syiah memiliki Al-Qur’an sendiri.
  2. Mereka juga selalu bersalawat kepada Nabi dan Ahlul Baytnya sepanjang waktu mereka, di hampir setiap akhir dari bacaan gerakan sholat, dalam doa-doa mereka, ketika mereka mendengar nama Rasulullah dan para Imam mereka disebutkan, ketika mereka akan memulai pekerjaan dan berpergian, pokoknya di setiap hari mereka selalu mengumandangkan salawat dan kecintaan kepada Rasulullah dan Ahlul Baytnya seolah-olah mereka tahu bahwa saya sedang memperhatikan mereka. Padahal yang saya dengar dari guru-guru kita, bahwa mereka sebenarnya adalah pembenci dan selalu memfitnah Ahlul Bayt Nabi.
  3. Setiap hari masyarakat mereka selalu mengutuk dan membenci Amerika dan Zionis, serta musuh-musuh Islam. Dan kesiapan serta doa mereka untuk menjadi dan dibangkitkan sebagai tentara Al-Mahdi dalam melawan Dajjal akhir zaman. Padahal yang saya dengar dari guru-guru kita, bahwa mereka adalah kawan sejati Amerika dan Israel.
  4. Ketika saya memasuki kota-kota suci mereka, di setiap hari mereka selalu bergiat dalam ibadah-ibadah serta kajian-kajian keilmuan dan keagamaan, tidak pernah mereka menghabiskan waktu dalam kesia-siaan apalagi mengeluarkan cacian kepada sahabat dan istri nabi. Padahal yang saya dengar dari guru-guru kita, bahwa mereka setiap hari melakukan majlis-majlis cacian kepada sahabat dan isteri nabi.
  5. Para mahasiswa dan ilmuwan mereka pun sedang bergiat dalam mengembangkan teknologi, yang setiap saat mereka katakan sebagai kekuatan Islam untuk melawan orang kafir dan musuh Allah. Kemajuan yang mereka alami adalah dari hasil anak bangsa dan kemandirian mereka setelah negara mereka mendapat tekanan dan boikot dunia. Padahal yang saya dengar dari guru-guru kita, bahwa mereka sering melakukan kerjasama dan membeli senjata dari Amerika dan Israel.
Demikianlah Bos laporan dari saya tentang orang Iran (Syiah) yang menjalani hidup mereka yang selalu bertaqiyah sepanjang hari dan di tempat manapun mereka berada, sehingga saya tidak pernah menjumpai apa yang guru-guru kita katakan tentang orang Iran (Syiah), mereka selalu bertaqiyah untuk dapat menyembunyikan jati diri mereka di hadapan siapapun, baik teman ataupun musuh-musuh mereka. Dalam pikiran saya, terhadap Tuhanpun mereka bertaqiyah, bahkan ketika tidur dan matipun mereka bertaqiyah.

Bos : ???

Sumber tulisan: pesantrenawliya.wordpress.com (Pondok Awliya Bandung)
Sumber gambar: jagadfakta.wordpress.com


Bahasan Menarik Seputar Syiah:
  1. Syiah = NU + Imamah, Tradisi Syiah di Indonesia
  2. Taqiyah, Abdullah bin Saba, Saqifah, Khilafah, 'Umar, Abu Bakar
  3. Utsman, Mu'awiyah, 'Aisyah, Thulaqa, Fitnatulkubro, Ahlul Bait
  4. Nikah Mut'ah, Abu Hurairah, Hadits-hadits Janggal, Shalat Jama'
  5. 12 Imam, Talfiq, Al-Qur'an Syiah, Kitab Al-Kafi, Strategi Zionis


Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Kebangkitan Nasional, Semoga Bukan Sekedar Peringatan 19 May 2013 11:30 PM (11 years ago)

Sudah menjadi kebiasaan bahwa pada setiap tanggal 20 Mei kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Meski tidak semeriah peringatan Hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus namun Hari Kebangkitan Nasional ini memiliki arti tersendiri bagi bangsa Indonesia dimana 105 tahun silam, tepatnya tanggal 20 Mei 1908, berdirinya Boedi Oetomo, sebagai tonggak bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Hari ini, setelah 105 tahun berlalu, tidak ada salahnya jika kita merenungkan kembali semangat kebangkitan itu: semangat akan rasa persatuan, kesatuan, dan nasionalisme yang sudah mulai tergerus oleh perilaku anarkis, hedonis, dan primordialisme akut.

Betapa indahnya jika semua komponen bangsa mau dan mampu menjungjung tinggi rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme di Republik ini, niscaya semua perilaku korup, anarkis, apatis, hedonis, dan primordialis akan lenyap dengan sendirinya.

Pada Hari Kebangkitan Nasional kali ini, semoga saja bukan hanya sekedar ceremony dan jargon-jargon melangit namun tidak ada realisasi yang membumi. Kita butuh sesuatu yang nyata: nyata untuk diperlihatkan pada dunia bahwa Indonesia benar-benar bisa menunjukkan kemandirian dan keunggulannya, tanpa harus selalu bergantung pada negara-negara lain. Semoga saja...

Sebagai bahan rengungan untuk menyadarkan kita, tidak ada salahnya jika kita memaknai puisi yang dibawakan Deddy Mizwar pada iklan layanan di televisi beberapa tahun silam:

bangkit itu susah
susah melihat orang lain susah
senang melihat orang lain senang

bangkit itu takut
takut korupsi
takut makan yang bukan haknya

bangkit itu mencuri
mencuri perhatian dunia dengan prestasi

bangkit itu marah
marah bila martabat bangsa dilecehkan

bangkit itu malu
malu jadi benalu
malu karena minta melulu

bangkit itu tidak ada
tidak ada kata menyerah
tidak ada kata putus asa

bangkit itu aku
aku untuk Indonesiaku

Selamat Hari Kebangkitan, Indonesiaku...

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Jika Polisi Seperti Polcil. Bisakah? 9 Oct 2012 9:40 AM (12 years ago)

Melihat kekisruhan antara Polisi dan KPK belakangan ini, yang membuat presiden SBY harus turun tangan dengan membuat pernyataan di istana, semakin membuat tanda tanya besar dalam kepala orang awam seperti kita, ada apakah gerangan? Lantas kitapun menduga-duga dengan prasangka ini dan itu terhadap institusi polisi, seakan-akan institusi ini sebagai sebuah objek yang sulit diterka sehingga hanya layak untuk diduga tanpa kejelasan akhir yang memuaskan.

Dengan keadaan seperti itu, tidaklah heran jika kita, sebagai masyarakat awam, menduga bahwa institusi POLRI tengah berupaya untuk menutupi "bau busuk" yang melekat di tubuhnya, atau mungkin tengah berusaha melarikan diri dari kenyataan yang ada dengan membuat berbagai alasan supaya masalah yang melilitnya tidak menjadi beban bagi dirinya. Entahlah, kita tidak tahu pasti, karena di republik ini kemelut selalu terselubung kabut yang sukar diusut.

Namun bagaimanapun, kita masih butuh Polisi untuk mengamankan dan menentramkan lingkungan kita. Boleh jadi kini dan hari ini Polisi masih belum seperti yang diharapkan, tapi kita tidak boleh putus harapan akan adanya perubahan di tubuh POLRI. Karena kita sadar, generasi terus berganti. Dan siapa tahu generasi berikutnya akan memunculkan harapan baru bagi Indonesia ke depan. Tidak saja bagi institusi POLRI, tapi bagi seluruh institusi dan masyarakat.

Ah, seandainya saja Polisi seperti Polcil, betapa menyenangkannya. Betapa tidak, mereka adalah Polisi-polisi yang lucu, lugu, energik, ramah, sopan, dan jujur. Seandainya saja... Tapi bisakah?


Model: M. Bintang Cahya Semesta

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Polteng versus Polcilteng 10 Aug 2012 4:30 PM (12 years ago)

Beberapa bulan lalu pemberitaan media massa diramaikan dengan fenomena Polteng (Polisi Ganteng) Bripda Saiful Bahri, seorang polisi dari jajaran Polrestabes Bandung. Pemberitaan ini cukup menarik banyak perhatian sampai-sampai beberapa artis, seperti Sherina dan Jupe, mengomentari Polteng ini di akun twitternya.

Citra Polisi yang sudah jelek di mata masyarakat kala itu, mungkin sedikit terobati dengan munculnya fenomena Polteng ini. Tapi belakangan, setelah munculnya berbagai kasus terkait dengan perilaku Polisi, seperti: kasus korupsi pada pembuatan Simulator SIM yang melibatkan petinggi POLRI, kasus penembakan terhadap masyarakat yang terjadi di Cirebon, kasus pemukulan terhadap warga di Kabupaten Luwu Timur, dan berbagai kasus lainnya, membuat citra Polisi pun semakin babak belur.

Dengan adanya berbagai kasus "memalukan" tersebut mungkin seharusnya Polisi berkaca diri dan mau belajar pada Polcil (Polisi Kecil), karena para Polcil ini begitu ceria, murah senyum, lucu, jujur, dan tidak gila hormat. Kalaulah para Polcil ini rada kaoogo (sedikit manja), itu tidak lepas dari watak anak-anak. Kalau sudah dewasa seperti Polisi beneran, sifat kaoogo harus ditiadakan demi efektivitas dan produktivitas kinerja POLRI.

Mudah-mudahan POLRI mau berbenah diri, karena kalau tidak masyarakat akan semakin tidak percaya dan membenci POLRI. Jika hal itu terjadi maka hukum rimbalah yang akan berlaku di Republik ini. Naudzubillahi min dzalik...

Nah, sekarang tinggal kita milih gantengan mana antara Polteng dengan Polcilteng?


Model: M. Bintang Cahya Semesta

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Jadi Blogger Dengan Modal Nekat 20 Jun 2011 12:21 AM (13 years ago)

Bagi sebagian orang menjadi blogger adalah hiburan, bagi sebagian lainnya menjadi blogger adalah penghasilan tambahan. Bahkan ada juga beranggapan bahwa jadi blogger adalah untuk mengeksiskan diri di dunia maya. Tapi bagi saya jadi blogger adalah keterpaksaan. Mengapa? Karena hanya berbekal "kenekatan" supaya menjadi inspirator anak-anak SC dan siswa lainnya, bahwa kita bisa melakukan apa saja asalkan memiliki kemauan kuat, kesungguhan, dan rasa percaya diri. Buktinya, saya yang tidak memiliki bekal pendidikan di bidang Teknologi Informatika, baik formal maupun informal, bisa melakukannya yang bahkan guru TIK di sekolah pun tidak bisa melakukannya.

Mengenai hasil, saya tidak bisa menilainya dengan ukuran pribadi. Namun dari komentar-komentar yang ada, baik di dunia maya maupun nyata, menunjukkan bahwa buah dari "kenekatan" ini terbilang lumayan. Buktinya, banyak juga yang minta dibuatkan blog atau sekedar dimintai tolong untuk mengedit tampilan blognya.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, ada yang hilang dari semangat ngeblog ini. Entah karena bosan, entah karena Bintang yang sudah semakin besar sementara usiaku semakin tua, entah karena kesibukan, entah karena sebab lain. Entahlah. Yang pasti keniscayaan alam tidak bisa dipungkiri, seperti bait syair lagu Iwan Fals (kalau tidak salah dari Album Orang Gila):
"Satu-satu daun berguguran, mengisi hidup gantikan yang tua. Tak mengenal tangis tak mengenal tawa. Redalah reda..."

Dan sang waktu pun terus bergulir.....

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Pesonamu Dari Detik Ke Detik 3 Jun 2011 12:14 PM (13 years ago)

Saat matahari menyengat
saat tubuh terasa penat
saat angin datang sesaat
kau terlelap

Meski hanya beralaskan rumput
Kau tak takut akan gigitan semut
Bahkan terhadap riuh sekitar
juga pada debu yang limbung berputar
memenuhi udara yang dimusuhi kabut
Kau acuh dan tak mau tahu
seolah dunia adalah tempat tak berpaku
yang dihuni makhluk malakut

Betapa damainya kau
Tarikan nafasmu seperti riak air danau senja hari
yang tenang ditinggal burung pengicau
Hembusan nafasmu seperti angin pagi hari
yang sepoi menyapa embun di tangkai melati

Namun tatkala kau terjaga
Kau seperti pemilik dunia yang digjaya
Tertawa, teriak, menangis, meringis, merajuk, memagut,
menghiba, menguap, menganga, melompat, meloncat,
melakukan apa yang ingin dilakukan
tanpa harus bertanya dan meminta persetujuan
karena kau adalah pemilik hidup dari hidupmu

Begitu cerianya kau
Celotehmu seperti kicau burung pegunungan
yang nyaring karena terbebas jaring para pemburu
Derap langkahmu seperti lompatan sang kancil
yang gesit namun gemulai penuh daya tarik
Ah, kau memang selalu mempesona
dari detik ke detik

Cikembar, 4 Juni 2011


Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Sang Penakluk 26 Jun 2010 5:15 PM (14 years ago)

Tidak seperti biasanya, langit sore itu kelihatan cerah. Gumpalan awan yang biasanya selalu mendung dan kelihatan hitam, tapi kali ini terlihat putih, bersih seperti warna kulit seorang bocah yang tengah asyik bermain dengan kepala patung maung Siliwangi.

Alam sore itu seperti turut merasakan kebahagiaan kedua orangtua bocah tersebut. Betapa tidak, hari itu adalah hari kedua dimana sang bocah bisa berjalan. Meski belum bisa berdiri sendiri dan langkahnya masih tertatih-tatih, tapi itu sudah cukup membawa kebahagiaan pada setiap ruang yang dilintasi bocah tersebut. Tidak saja di halaman, tidak saja ruang tamu, tidak saja di ruang keluarga, tidak saja di kamar, tapi di seluruh ruangan kebahagiaan itu terpancar, bahkan auranya terasakan hingga ke ruang hati.

Lihatlah tawa bocah itu, begitu lepas dan tanpa beban, seolah ingin mengabarkan pada dunia bahwa ia telah mampu menaklukkan suatu perkara besar, sebuah tantangan hidup yang harus dicapai dengan perjuangan tak henti-henti. "Lihat, aku sudah bisa berjalan!", mungkin itu yang ingin ia teriakkan pada dunia sebagai luapan kegembiraan atas keberhasilannya.

Sunguh luar biasa perjuangan setiap bocah di dunia ini ketika ia ingin bisa berdiri dan berjalan. Jatuh lalu bangun, jatuh lalu bangun, jatuh lalu bangun, terus menerus seperti itu tanpa merasa putus asa ketika keinginannya belum tercapai. Ia selalu merasa optimis bahwa suatu saat kelak setiap perjuangannya akan memperoleh hasil yang optimal.

Selamat anakku, atas keberhasilanmu menundukkan satu tantangan dalam hidupmu. Semoga kelak engkau menjadi orang yang selalu optimis, tidak lekas putus asa, dan senantiasa bekerja keras dalam mencapai suatu keinginan. Amien.....

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Einstainnya SMP Mahardhika 24 Jun 2010 4:00 AM (14 years ago)

Episode 6 : Mr. K, I Love U

Pagi itu, sebelum jam pelajaran dimulai, Aryanti, Astie dan Yuni dipanggil oleh pak Sabda ke ruang BP. Tentu saja ketiga cewek manis dan cerdas ini kaget bukan kepalang. Bagi mereka, Ruang BP adalah ruang yang identik dengan hukuman. Siapapun yang dipanggil ke ruangan ini pastilah orang tersebut bermasalah, akibatnya ruang BP menjadi ruangan yang paling menyeramkan dan paling dibenci oleh semua siswa. Mereka menduga-duga kesalahan apa yang telah mereka perbuat sehingga mereka harus berada di ruangan yang menakutkan ini. "Ah, jangan-jangan pak Sabda marah karena masalalu dan jati dirinya telah disebarluaskan," pikir mereka. Perasaan ketiga anak itu semakin gelisah saja ketika mereka menunggu cukup lama di ruangan itu. Sementara pak Sabda malah asyik ngobrol dengan pak Sholeh di luar, tanpa menghiraukan mereka.
"Tie, gara-gara kamu tuh pak Sabda marah ke kita," Aryanti menuding Astie sebagai penyebab utama dipanggilnya mereka bertiga.
"Gara-gara apaan? Kamu jangan nuduh sembarangan gitu dong, Yan!" Astie sewot menerima tuduhan yang dilontarkan sobatnya itu.
"Gara-gara kamu nyeritain masalalu pak Sabda ke teman-teman sehingga mereka jadi tahu kalau pak Sabda itu dulunya...."
"Masa sih cuma gara-gara itu pak Sabda jadi marah. Aku rasa sih, bukan karena itu." Astie memotong ucapan Aryantie yang belum selesai. Dia merasa hal itu tidak mungkin, terlalu mengada-ngada.
"Iya, masa sih cuma gara-gara kita menceritakan tentang ativitasnya sewaktu dia masih kuliah, dia menjadi marah." Yuni mendukung Astie.
"Ya, abis karena masalah apa dong kita dipanggil kesini kalo bukan karena masalah itu. Kita-kita kan gak pernah bikin masalah?" tanya Aryanti kepada kedua temannya.
Astie tidak menjawab, Yuni pun membisu. "Mungkin benar juga omongan si Yanti ini. Bukankan pak Sabda paling tidak suka jati dirinya sebagai penyair diketahui banyak orang?" pikir keduanya. Ketiganya membisu, sibuk dengan pikiran masing-masing: menduga-duga sesuatu yang bakal menimpa mereka.
"Assalaamu ‘alaikum..." Sebuah suara yang sangat mereka kenal mengagetkan perasaan. Wajah ketiganya tampak semakin tegang, khawatir sesuatu yang buruk akan menimpa diri mereka. Tapi mereka menjawab juga sapaan tersebut. "Wa’alaikum salaam...," sahut mereka.
"Maaf, bapak telah membuat kalian menunggu agak lama. Tadi ada sedikit urusan dengan pak Sholeh...." pak Sabda mulai membuka pembicaraan dengan menerangkan alasan keterlambatannya. "Begini, bapak memanggil kalian bertiga supaya kalian mau menjadi tutor adik-adik kelas kalian."
"Tutor apa, pak?" Aryanti memberanikan diri bertanya, kurang mengerti.
"Tidak lama lagi sekolah kita akan mengikuti olimpiade MIPA. Karena kalian pernah menjadi juara tingkat Kabupaten, tentunya kalian memiliki pengalaman yang bisa diberikan pada adik-adik kelas kalian. Bapak harapkan kamu, Yanti, bisa membimbing pelajaran Fisika; Astie, membimbing pelajaran Matematika; sedang kamu, Yun, bisa membimbing pelajaran Biologi," pak Sabda menjelaskan tujuan pemanggilan mereka.
Mendengar penjelasan tersebut, hilanglah kekhawatiran mereka selama ini. Tidak disangka, ternyata hanya untuk masalah itu mereka dipanggil.
"Bagaimana, kalian siap?"
Tentu saja pertanyaan itu hanya sekedar basa-basi karena bagaimanapun, siap tidak siap, mereka harus melaksanakan perintah tersebut. Sebagai teladan di sekolah, tentunya mereka tidak mau mengecewakan gurunya itu.
"Baik, pak. Kapan bisa kami mulai?" Aryanti menanyakan.
"Karena kita tidak memiliki banyak waktu, bagaimana kalau dimulai nanti siang, sepulang sekolah? Ini daftar nama siswa kelas delapan yang dipersiapkan untuk mengikuti olimpiade itu." Pak Sabda memberikan selembar kertas yang berisikan nama-nama siswa yang akan diikutkan dalam Olimpiade MIPA. Setiap mata pelajaran terdiri dari tiga orang siswa. Kelompok Fisika terdiri dari Rahayu, Ita dan Fuji; kelompok Matematika terdiri dari Irma, Nining dan Sarah, sedangkan kelompok Biologi terdiri dari Rena, Putri dan Lisarah.

***

"Bagaimana, masih ada yang kurang jelas?" Aryanti bertanya kepada adik-adik kelasnya, yang dibimbingnya siang itu. Adik-adik kelasnya tidak menjawab tapi malah sibuk membuka-buka buku catatan Fisika mereka, mencari-cari masalah yang kurang mereka pahaminya dari pelajaran tersebut.
"Kak, saya kurang paham mengenai proses terjadinya angin laut dan angin darat, bisa kakak jelaskan?" Fuji, salah seorang yang masuk dalam kelompok Fisika, menanyakan.
"Baiklah, tapi sebelum kakak menerangkan, kakak mau nanya dulu. Kalian masih ingat apa yang dimaksud dengan konduksi, konveksi dan radiasi?"
"Konduksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat. Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat. Sedangkan radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui medium atau zat perantara," Rahayu memberikan penjelasan.
"Bagus. Nah, angin laut dan angin darat itu terjadi karena adanya konveksi udara, karena perpindahan kalor secara konveksi atau secara aliran hanya bisa terjadi pada udara atau gas dan zat cair saja. Sedangkan perpindahan kalor secara konduksi atau secara hantaran hanya terjadi pada zat padat..."
"Saya mengerti tentang masalah itu, kak, tapi maksud sayaa... bagaimana proses terjadinya?" Fuji memotong penjelasan Aryanti yang belum selesai.
"Begini, pada siang hari suhu udara di darat lebih panas daripada suhu udara di laut karena itu udara di darat naik ke atas dan digantikan oleh udara dari laut sehingga terjadilah angin laut. Tapi kebalikannya, pada malam hari suhu udara di laut lebih panas daripada suhu udara di darat karena itu udara di laut naik ke atas dan digantikan oleh udara dari darat sehingga terjadilah angin darat," Aryanti menjelaskan.
"Kenapa pada siang hari udara di darat lebih panas daripada udara di laut, kak?" Ita menuntut penjelasan yang lebih detail dari tutornya itu.
"Tentu kalian masing ingat, suatu zat akan lebih cepat panas jika memilki kalor jenis dan massa yang kecil. Nah, kalor jenis tanah itu lebih kecil daripada kalor jenis air sehingga pada siang hari daratan menjadi lebih cepat panas daripada lautan. Tetapi karena kalor jenis air itu lebih besar daripada kalor jenis tanah, maka air tidak akan cepat dingin sehingga pada malam hari udara di lautan lebih panas dari pada di daratan,"
Mendengar penjelasan itu, Ita manggut-manggut, demikian juga dengan Rahayu dan Fuji. Ketiganya mulai memahami penjelasan Aryanti, kakak kelas yang menjadi tutornya itu.
"Satu lagi pertanyaan, kak. Bagaimana untuk menghitung banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah es menjadi uap?" Rahayu mulai bertanya.
"Sebelum es itu menjadi uap, tentu saja ada perubahan suhu terlebih dahulu pada es dari xoC menjadi 0oC sehingga kita harus menghitungnya Q1 = mes.ces.Dtes. Setelah suhu es mencapai 0oC maka es akan mulai melebur atau mencair, karena itu kita harus menghitung Q2 = mes.Les. Setelah es menjadi air, tentu ia tidak akan langsung menguap tetapi terlebih dahulu mengalami perubahan suhu dari 0oC sampai 100oC, karena itu kita harus menghitung Q3 = mair.cair.Dtair. Nah, setelah mencapai suhu 100oC itu tentu air akan mulai menguap, jadi kita harus menghitung Q4 = mair.Uair. Jadi untuk menghitung banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah zat padat hingga menjadi uap, seperti es menjadi uap, kita harus menjumlahkan Q1 + Q2 + Q3 + Q4... Bagaimana, paham?"
Rahayu, Ita dan Fuji diam. Mereka berpikir sejenak mencoba memahami penjelasan Aryanti. Tapi tidak lama kemudian Rahayu bertanya lagi. Kali ini bukan pertanyaan yang menuntut penjelasan, tapi sekedar meminta persetujuan.
"Jadi, kak, kalau hanya menghitung banyaknya kalor yang diperlukan untuk meng-ubah air pada suhu tertentu sampai menjadi uap, kita hanya menghitung Q3 dan Q4 saja, maksud saya hanya menghitung Q = mair.cair.Dtair. dan Q = mair.Uair?"
"Benar... Ada lagi pertanyaan?" tanya Aryanti sambil memperhatikan perubahan perangai ketiga adik kelasnya. Melihat ketiganya manggut-manggut tanda mengerti, Aryanti melanjutkan, "Kalau tidak ada lagi pertanyaan, untuk hari ini kakak rasa cukup. Besok kita lanjutkan."

***

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Kembalilah 19 Jun 2010 8:00 AM (14 years ago)

hari-hari terasa sepi
tanpa dirimu kasih
kusadari kau sangat berarti
tuk mengisi hari-hariku

setiap waktu teringat s'lalu
akan belai kasihmu
kehangatan yang kau ciptakan
t'lah membuat aku terkesan

Reffrain:

kasih kembalilah
dekap erat jiwaku
aku tak mampu hidup tanpamu
kau t'lah menjadi belahan jiwaku

Cikembar, 30/03/2010

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Rona Dunia 17 Jun 2010 4:30 AM (14 years ago)

menatap rona dunia
kuingin menangis panjang
kerusakkan dimana-mana
tlah tercipta

adakah rasa manusia
yang mencoba tuk menjaga
semua yang tlah tercipta
oleh Tuhan

Reffrain:

pohonku tak teduh lagi
karna sudah kehilangan ranting
langitku tak biru lagi (karna)
penuh dengan racun polusi

satwaku tak liar lagi
karna sudah kehilangan taring
lautku tak biru lagi (karna)
penuh dengan limbah industri


Cikembar, 09/10/2002

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Video Porno Artis 15 Jun 2010 8:43 AM (14 years ago)

"Sudah lihat video Luna dan Cut Tari?", tegur sebuah suara mengacaukan konsentrasiku yang tengah asyik menyaksikan Piala Dunia di televisi.
"Video yang mana? Yang porno itu bukan?", jawabku balik bertanya seperti orang bego.
"Ya, video apalagi, video itu kan sedang rame dibicarakan...", jawabnya enteng sambil ikut menyeruput kopi susu milikku yang tadi disediakan ibunya anak-anak.
"Emang kamu sudah menontonnya?", tanyaku lagi tanpa mengalihkan pandangan mata yang tertuju pada tayangan Piala Dunia.
"Udah dong... Udah puluhan kali gue ngeliatnya. Gila tuh si Ariel, hebat bener sampe bisa nidurin dua artis cakep seperti Luna Maya dan Cut Tari. Konon kabarnya masih ada 23 video porno lagi yang dia lakuin sama artis lain. Kalo itu bener berarti dia sudah nidurin 25 artis. Ceukceukceuk..... Hebat, hebat..... Mau juga gue jadi Ariel, fren, enak bener kayaknya", jawabnya panjang lebar.
"Itu kan baru isu, belum tentu benar seperti itu. Lagian mereka juga kan gak mengakui kalo yang di video itu mereka. Itu cuma mirip mereka kan?"
"Mana ada maling ngaku fren... Gue yakin 100% kalo yang dalam video porno itu mereka. Gue kan sering liat mereka di TV, jadi hapal betul wajah-wajah mereka. Pokoknya lhu liat sendiri deh, ntar juga lhu pasti yakin kalo itu mereka."
Aku diam, tak memberikan tanggapan pada celotehannya itu. Tapi diam-diam akupun jadi penasaran ingin melihatnya. "Nanti akan aku cari di internet video itu", pikirku dalam hati karena kalo minta ke dia, wah bisa heboh nanti. Orang banyak omong seperti dia pasti bakalan nyebarin kalo aku, yang sok alim ini, ternyata doyan juga sama hal-hal begituan. Daripada jadi bahan gunjingannya mendingan aku diam seolah tak tertarik pada video porno itu.
"Heh fren, gue denger kabar kalo laptopnya si Ariel hilang, ada yang nyuri. Boleh jadi yang nyurinya ini nyebarin video-video porno si Ariel ke internet. Mungkin tadinya dia mau nyebarin 25 video porno itu, tapi lantaran keburu heboh, dan dia takut dikejar-kejar polisi makanya dia cuma nyebarin yang 2 itu. Jadi makin penasaran nih pingin liat siapa aja artis yang ditidurin si Ariel. Jangan-jangan si A...."
"Dasar omes! Yang begituan melulu yang ada di otak lhu", tegurku memotong ocehannya yang belum tuntas.
"Heh denger, mendingan lhu liat pertandingan bola itu deh daripada ngomongin artis mesum". lanjutku protes.
Ia diam sambil pura-pura memperhatikan permainan bola yang ada di televisi. Sesekali ia mencomot pisang goreng yang terletak persis di depanku sehingga menghalangi pandanganku yang tengah asyik menyaksikan pertandingan.
"Enak juga pisang goreng bikinan bini lhu", katanya basa-basi, mengalihkan pembicaraan.
"Kalo tiap hari ada kopi dan pisang goreng kayak gini, bakalan sering deh gue kemari. Lumayan daripada ke warung Sodik yang harus bayar", lanjutnya sambil cengengesan.
Aku diam saja, tak menanggapinya. Bahkan ketika dia menyebutkan beberapa nama artis yang dia perkirakan telah ditiduri Ariel, aku tetap bungkam seribu bahasa, dengan harapan lama-lama ia bosan karena ocehannya tidak ditanggapi.
Benar saja, selang beberapa menit kemudian akhirnya dia pamit pulang. "Alhamdulillah...", bathinku, akhirnya aku bisa terbebas dari gosip seputar video porno artis yang memuakkan itu sehingga bisa melanjutkan nonton pertandingan Piala Dunia dengan tenang.

Cikembar, 15 Juni 2010

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Matahari-matahari Hidup 12 Jun 2010 8:54 PM (14 years ago)

Tidak ada manusia yang selalu aku kagumi selain dari kaum ibu yang dengan penuh kasih sayang telah merawat, mengasuh, membimbing, dan menyekolahkan anak-anaknya hingga tuntas meskipun ia harus berjuang seorang diri.

Adalah ibuku orang yang pertama aku kagumi sebagai seorang ibu. Meski telah ditinggal bapakku tahun 1988, ketika aku baru masuk ke Perguruan Tinggi, namun dia tetap tegar dalam menghadapi cobaan hidup hingga ia mampu menyelesaikan sekolah ketiga anaknya yang masih tersisa hingga Sarjana (kakak-kakaku sudah tuntas dan sudah pada bekerja), yakni: aku dan dua orang adikku, yang pada waktu itu masih duduk di bangku kelas 2 SMA dan 2 SMP. Meski hanya lulusan SD dan berbekal gaji pensiunan PNS Golongan 2C yang ditingalkan bapakku, tapi ibuku tetap bisa bertahan dan mampu membiaya hidup serta sekolah anak-anaknya hingga semuanya menjadi Sarjana. Sungguh luar biasa dan layak untuk diteladani.

Orang kedua yang aku kagumi adalah ibu mertuaku (lihat foto). Sebagaimana ibuku, diapun hanya mengandalkan gaji pensiunan PNS Golongan 2D dari almarhum suaminya, yang meninggalkannya ketika istriku pada saat itu baru menginjak kelas 6 SD (tahun 1999). Namun dengan kegigihan dan kesabarannya ia mampu menyekolahkan ketiga anaknya hingga lulus SMA dan Perguruan Tinggi.

Ibu-ibu seperti mereka adalah matahari-matahari karena senantiasa menerangi, memberi kehangatan, melindungi, dan bahkan memberi oksigen bagi kehidupan anak-anaknya.

Terima kasih ibuku. Terima kasih ibu mertuaku. Karena orang-orang seperti engkaulah dunia menjadi berseri dan generasi menjadi lebih baik.

Dan inilah calon matahari bagi anakku, M. Bintang Cahya Semesta. Dia adalah seorang perempuan cantik, cerdas (maklum alumni SC), shalehah, namun sedikit bawel, hehehe... Dia adalah perempuan yang baru aku nikahi 2 tahun lalu (6 Juli 2008 = 060708) namun seperti sudah puluhan tahun menjadi istriku. Dia adalah matahari lain bagi hidupku, selain dari ibuku yang aku kagumi.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Sebuah Pesan Dari Negeri Jiran 10 Jun 2010 8:12 PM (14 years ago)

Meski kesibukan akhir tahun ajaran ini cukup menyita waktu, namun perasaan rindu ingin blogging tetap ada. Gak tahu nih, mungkin sudah terkena penyakit "blogholic" sehingga sekali saja tidak membuka blog rasanya tangan ini gatelnya minta ampun, hehehe...

Pas kemarin saya membuka blog ini, ada sebuah pesan pada shoutbox chat dari sobat eddyboyz86, seorang blogger Malaysia pemilik blog edZA Xpert, yang isinya: ".... sampaikan AWARD itu kepada warga Indonesia ya." Mendapatkan pesan tersebut tentu saya merasa terhormat karena menjadi jembatan bagi persahabatan antarblogger dua negara yang selama ini sering berselisih.

Untuk memenuhi pesan tersebut maka saya akan berikan Creative Blogger Award ini kepada siapapun yang berkunjung dan/atau membaca tulisan ini. Lebih khusus lagi award ini akan saya berikan kepada:
  1. Bang Munir, Berfikir Positif
  2. Mas Eddy, Nuansa Pena
  3. Bang Ivan, Sastra Radio
  4. Bang Iwan, Fatamorgana
  5. Mas Cahyadi, Rumah Goen
  6. Ceu Annie, Resonansi Annie
  7. Mbak Reni, Catatan Kecilku
  8. Mbak Lina, Happy Family
  9. Teh Latifah, Cinta Hakiki
  10. Teh Irma, Duniaku (Love & Life)
  11. Mbak Nura, Nuranuraniku
  12. Neng Rinda, Rinda's Blog
Sengaja saya memilih 12 orang agar mengingatkan pada 12 pas, sebuah istilah untuk finalty pada dunia sepakbola. Maklum lagi deman Piala Dunia nih...

Semoga sobat semua mau menerimanya dan menyebarkan award ini kepada sobat yang lainnya. Untuk mendapatkan gambar award tersebut, klik saja pada gambarnya.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Maafkanlah 6 Jun 2010 4:03 PM (14 years ago)

menanti malam yang datang bersama bintang
yang mampu menyinari hati yang dilanda galau
sejak Kau tinggalkan diriku
di sudut lorong hidup yang gelap gulita

menanti pagi yang datang bersama embun
yang mampu menyirami hati yang dilanda risau
sejak Kau campakkan diriku
di ujung jalan hidup yang kian tak pasti

Reffrain:

datanglah, oh kasih, raihlah diriku
datanglah, oh kasih, tumbuhkanlah cinta
didalam bathinku

kekasih, memang semua adalah salahku
yang slalu lari dari semua aturanMu
pantas saja Kau tinggalkan diriku
di ujung jalan hidup yang kian tak pasti

Reffrain:

maafkanlah aku, ampunilah dosaku
maafkanlah aku, ampunilah
segala salahku
segala khilafku
segala angkuhku
segala sombongku
segala dosa-dosaku


Cikembar, 10/10/2000

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Tips Memandikan Balita Secara Mudah Dan Praktis 4 Jun 2010 3:21 PM (14 years ago)

Seorang balita yang sehat dan lucu sangatlah menggemaskan bagi siapapun yang melihatnya. Namun kadang sikap "tidak bisa diamnya" sering kali membuat kita kewalahan, salah satunya adalah ketika kita hendak memandikannya. Untuk mengatasi hal tersebut, berikut adalah tips dalam memandikan balita secara mudah dan praktis:
1. Isilah mesin cuci anda dengan air secukupnya.
2. Tambahkan beberapa sendok sabun mandi cair (sebaiknya yang mengandung bahan anti septik).
3. Bukalah pakaian balita tersebut secara paksa.
4. Masukkan balita tersebut kedalam mesin cuci.
5. Supaya balita tersebut merasa nyaman, biarkan dia mengatur waktunya sesuai kemauannya sendiri.
6. Setelah proses pemandian selesai, angkatlah balita tersebut dari mesin cuci.
7. Biarkan beberapa saat agar air di tubuhnya kering dengan sendirinya.

Dengan proses pemandian seperti itu saya jamin balita anda akan menangis sejadi-jadinya karena menahan rasa pusing yang tidak terkira.

Selamat mencoba.....

Model: M. Bintang Cahya Semesta

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Dua Award Yang Sama Untuk Dua Blog Berbeda 3 Jun 2010 4:03 PM (14 years ago)

Entah karena apa saya mendapatkan award yang sama pada dua blog berbeda. Entah karena blog milik saya keren-keren (sombong lhu!); entah karena yang punyanya keren (narsis lhu!), atau karena pingin ngerjain aja (rasain lhu!). Yang jelas, baik SC Community maupun Sastra Culun ini, keduanya mendapatkan award yang sama, yakni: Creative Blogger Award dan Spring Award. Creative Blogger Award diberikan oleh sobat edZA Xpert, seorang blogger Malaysia (yang sekarang memiliki kesamaan template dengan Sastra Culun). Kepadanya saya hanya bisa menghaturkan terima kasih banyak karena telah memberikan award pada dua blog saya.

Sedangkan Spring Award diberikan oleh Neng Izzah Annisa, pemilik blog Jejak Harianku (yang lebih menyukai template lama Sastra Culun).
Sebenarnya award ini dari saya juga, sebagai admin SC Community, yang kemudian dia berikan kepada saya lagi sebagai admin Sastra Culun. Jadi ceuk Bahasa Sunda mah, "bulak-balik dekok" alias bolak-balik di seputar itu saja. Tapi gak apa-apalah. Sebagai sebuah penghargaan saya patut mensyukurinya. Hatur nuhun geulis.....

Dan sesuai syarat award ini:
1. Memberikan award ini ke teman blogger lainnya, minimal satu orang, sebagai bentuk jalinan persahabatan antarsesama blogger.
2. Menuliskan minimal satu kalimat motivasi atau kalimat penyemangat atau nasihat yang memacu pikiran positif untuk kita semua.
Maka untuk memenuhi syarat pertama saya akan berikan award ini kepada
1. Mas Cahyadi, Rumah Goen
2. Mbak Irma, Duniaku (Love & Live)
3. Teh Latifah, Cinta Hakiki
Semoga ketiga sobat di atas mau menerimanya (untuk mendapatkan gambar award tersebut, silahkan klik pada gambar award-nya).

Sedangkan untuk memenuhi syarat kedua, lagi-lagi saya akan mengutip kalimat yang sering saya ucapkan kepada anak-anak SC, yaitu:
"Hiduplah seperti larutan gula dalam air, tak terlihat tapi terasakan"
Artinya: Berbuatlah sesuatu yang terasakan manfaatnya bagi orang lain tanpa harus menunjukkan diri bahwa hal tersebut adalah hasil dari perbuatan kita (low profile).

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Sastra Culun Ganti Template Lagi, Cape Deh... 2 Jun 2010 9:14 AM (14 years ago)

Bagi sebagian orang, mengganti template mungkin merupakan perkara yang mudah, yang bisa dilakukan dalam beberapa menit saja. Tapi bagi saya, mengganti template merupakan perkara yang sulit dan membutuhkan waktu hampir seharian. Apalagi jika template yang dipilih adalah template yang, menurut saya, memiliki kekurangan, seperti template Aspire ini.

Sebenarnya template ini cukup bagus dan kekurangannya hanya terletak pada tanggal posting-nya saja. Tanggal posting akan terlihat undefined jika kita tidak mengubah setelah time stamp-nya. Tapi bagi saya, template ini masih memiliki kekurangan lainnya, yaitu: tidak bisa menggunakan setelan komentar disemat di bawah entri, navbar menunya menggunakan widget tipe linklist (dafar link), sidebar-nya terlalu bawah, dan navigasi newer post dan older post-nya ditempatkan dalam satu tempat di sebelah kiri bawah.

Karena kekurangan-kekurangan itulah mengapa saya katakan bahwa mengganti template merupakan hal yang sukar, berabe, ribet, cape, dan cukup memakan waktu karena harus melakukan perombakan pada CSS (Cascading Style Sheet) dan HTML (HyperText Markup Language)-nya, juga menambahkan beberapa kode-kode tertentu yang dirasa perlu agar sesuai dengan keinginan. Dan karena itu pulalah mengapa belakangan saya tidak melakukan blogwalking untuk bersilaturahmi ke tempat sobat semua.

Harapan saya dengan pergantian template ini adalah agar coretan iseng pada Sastra Culun mudah dibaca oleh sobat-sobat yang mengalami masalah dengan penglihatannya, karena pada template sebelumnya, ada yang mengatakan bahwa tulisannya terlihat kurang begitu jelas.

Ya, mudah-madahan saja sekarang tulisannya terlihat terang benderang sehingga mudah untuk dibaca. Bagaimana menurut sobat, apakah masih ada yang kurang dengan template ini?

Sumber gambar: http://www.blogodolar.com

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Lingkaran Sejati 31 May 2010 5:06 AM (14 years ago)

disini kita
menjelajah ruang
menapak waktu
menjawab hidup

ada tiada
kita
bagai putaran
roda

disini kita
memahat diam
melukis gerak
menjawab nafas

hidup mati
kita
bagai lingkaran
sejati

Bogor, 28/09/1993

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Getar Rasa 28 May 2010 4:03 PM (14 years ago)

ada getar rasa saat jumpa denganmu
hingga mengusik tanyaku
mulanya kukira ini rasa biasa
seperti rasa yang lalu

Reffrain

karenanya tak pernah kupikirkan
meski hanya selintas angan
nyatanya tak bisa kulepaskan
dari genggaman pikiran

mestinya kau tahu dari tatap mataku
bahwa itu memang rindu
yang nyata terasa getarkan seluruh jiwa
jika mata kita jumpa

Reffrain

sayangnya tidak tepatnya waktu
untuk kunyatakan rindu
soalnya belum cukup usiamu
untuk bersanding denganku

karenanya biarlah rasa itu
tertanam di dalam kalbu
karenanya biarlah rindu itu
menjadi sebuah lagu


Cikembar, 14/10/2000

Lagu untuk anggota SC angkatan pertama

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Pada Selembar Kertas 27 May 2010 2:45 AM (14 years ago)

pagi ini puluhan kepala datang berbondong
menuju sebuah ruang kaku bisu dan penuh curiga
tak banyak kata tak banyak bicara
hening dengan pikiran masing-masing
satu persatu mereka beringsut maju
mengambil selembar kertas lalu berdebar
penuh rasa khawatir pada pilihannya
karena sebuah kesalahan akan berakibat menyakitkan
yang bisa ia rasakan selama lima tahun kedepan

pada selembar kertas mereka menaruh harapan
pada gambar manusia mereka titipkan masa depan
dan pada meja pada bilik pada paku pada tilam pada tinta
mereka bisikkan ketulusan doa
semoga .................................

Cikembar, 27/05/2010

Mengawal Pilkada 2010

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?