Hampir semua teknisi TV pastilah pernah mengalami sedikit kesulitan dalam mencari serial FBT yang pas dengan yang mau diganti, kadang harus masuk banyak Toko elektronik tapi ternyata barang yang kita cari belum tentu ada, walhasil hanya memakan waktu, biaya, dan tenaga saja...alias cuapek...he he he...
Gimana mau bayaran wong cari sparepartnya aja nggak nemu. Tentunya kita sejenak berpikir untuk alternatif pengganti lainnya, satu-satunya jalan harus dengan Membandreknya, atau mengganti dengan serial part yang lain kalo memang betul-betul nggak ada.
Disini saya akan memberikan sedikit gambaran membandrek FBT dengan hasil gambar yang bagus dan mudah2an hasil akhirnya awet....biar nggak mengecewakan konsumen.
Okelah langsung saja, untuk dapat membandrek FBT langkah awal kita harus tahu data pin yang akan mau kita bandrek dulu, apabila tidak ada tulisan pada PCB-nya tentunya kita harus mengurut jalur masing2 sehingga dapat diketahui berapa voltase pada masing2 pin. Kita pastikan bahwa datanya sudah benar.
Alangkah lebih baik kalau kita punya banyak skema FBT, sehingga mempermudah pemilihan FBT sebagai penggantinya dengan kita tahu karakteristiknya terlebih dahulu.
Untuk pemilihan FBT sebagai pengganti janganlah asal, karena nanti berpengaruh pada hasil gambarnya nanti dan tentunya banyak kendala2 yang mempersulit kita sendiri pada proses pemasangannya. Untuk lebih mudahnya kita harus memperhatikan hal2 sebagai berikut:
1. Tegangan FBT/B+, ini adalah hal yang terpenting dalam pemilihan FBT pengganti, karena tiap2 FBT mempunyai B+lain2, misalnya : 90V, 115V, 125V, 135V, harus disesuaikan, suatu contoh: B+ 115V diganti dengan B+ 125 ini nanti akan berakibat voltase yang keluar pada sekunder FBT menurun, dengan demikian gambar akan sedikit gelap karena tegangan Heater menurun, dan tegangan sekunder lainnya.
2. Motif Lingkaran Pin FBT, pilihlah motif yang sama lingkarannya, hal ini agar pemasangan pada PCB-nya lebih gampang, tinggal tancap dan kelihatan rajin, meskipun kita harus potong jalur karena voltase Pin yang berbeda.
3. Ukuran Inch CRT, ini juga berpengaruh lebih baik menggunakan FBT untuk ukuran Inch CRT yang sama, ukuran model TV sekarang misal: 14", 20"/21", 29".
4. Merk TV, ini memang tidak begitu berpengaruh, hanya saja kalo menggunakan FBT yang dipakai dengan merk yang sama tentunya lebih mudah, karena biasanya Pabrikan untuk update produknya hanya ada perubahan sedikit, nah ini tentunya mempermudah kita dalam mengoplos Pin ataupun modifikasi. Misalnya TV merk Samsung menggunakan FBT FTK-14A004F(S) diganti dengan FBT FSV-14A001 kepunyaan Samsung juga, nah tentunya ini hanya perlu sedikit modifikasi saja.
5. Mungkin ada yang mau nambahin....?
Untuk tegangan AFC apabila pada FBT pengganti nggak ada bisa diambil pada tegangan Heater, atau digulung membuat lilitan tambahan pada inti ferit FBT.
Apabila gambar melebar atau menyempit secara Horisontal, anda bisa memodifikasi Capasitor pada Yoke misal nilai2: 334/400V, 474/400V dengan menambah atau mengurangi. Janganlah merubah nilai Capasitor Resonansi atau Capasitor pada Colector Transistor Horisontal, karena sangat beresiko.
Saya juga sering mengganti FBT TV China dengan yang lain karena memang di pasaran hanya sebagian saja yang ada, jatuh pada pilihan 154-177B kepunyaan Goldstar, karena serial ini banyak kecocokan dan harganyapun nggak terlalu mahal, banyak dipasaran dan lumayan awet walaupun kualitas biasa.

Secara normal pada sebagian besar Dvd China untuk tampilan pertama adalah "HELLO" / "HI" selang beberapa detik terus muncul "LOAD". Terutama pada Dvd yang menggunakan Eprom SPI Flash/ Mpeg kecil dengan Chipset misal MT1389DE ,S5L5025X02 atau yg lainnya .Terus bagaimanakah kalo hanya tampil "HELLO" /'HI"saja alias macet.....he he he he....
Belajar dari pengalaman sebagian besar kerusakan seperti ini disebabkan karena data firmware yang rusak atau datanya korup. Disini saya nggak bisa menjelaskan kenapa data firmware kok bisa rusak?
Sebagai gambaran anda bisa lihat gambar dibawah ini:
Sebagai contoh saya menggunakan serial Board AL1389L-2CL dengan Chipset MT1389DE-L, Pada tanda panah kuning itulah yang dinamakan IC SPI FLASH yang didalamnya terdapat isi program yg biasa kita sebut firmware atau bios. Mengatasi kerusakan Firmware satu-satunya jalan yaitu dengan cara mengeflash ulang atau mengisi kembali program yang ada didalam ic SPI Flash-nya.Bagi anda yang sudah mengerti Flash tentunya ini bukan perkara sulit atau secara kasarnya bisa kita sebut hanya Copy dan Paste saja. Mungkin yang menjadi ganjalan hanya data firmware yang mau kita flash-kan didalamnya sama nggak? dengan data firmware yang telah rusak tadi, mengingat merk2 DVD China yang sangat banyak variannya, beda sedikit aja kadang bermasalah.Untuk itu kita harus rajin2 backup data firmware yang masih normal, dan jangan lupa setiap data yang kita backup harus dikasih nama yang komplit, dari MERK-TYPE-OPTIK-CHIPSET-SERI BOARD-LED VFD, misal: GMC MP4-081P USB DL6 MT1389DE-L(AL1389L-26V) LED4, POLYTRON DVD-2185RC FLASHRIP DL6 MT1389DE-L(MT89L_2E) LED4. sample ini bisa anda download disini dan disiniHal ini berguna untuk meng-oplos apabila ada DVD rusak firmwarenya, sementara kita belum punya datanya. Walaupun DVD China banyak sekali merk namun ada beberapa yang mirip, jadi bisa kita oplos.Lha terus bagaimana kalo belum bisa meng-flash?....he he he...ya belajarlah..kalopun masih belum bisa ya mentok2nya dibawa ke teman anda yang bisa, beres deh.....Kemungkinan lain penyebab "HELLO" /"HI" saja ini bisa dari IC RAM, pada gambar diatas ditandai panah merah. Kerusakan RAM ini tentunya apabila kita sudah mengecek SPI Flashnya benar2 dalam kondisi normal.Prosedur penggantian RAM ini hanya disesuaikan dengan jumlah pin IC RAM dan CHIPSET, masing2 CHIPSET mempunyai pasangan RAM sendiri2. Jadi jangan dioplos, misal: RAM dengan chipset pake MT dipasang di RAM dengan Chipset pake Samsung misalnya, bisa error nanti he he he...Okelah itu saja penjelasan sedikit dari saya mudah2an ada manfaatnya..silakan barangkali ada masukan...

Banyak permintaan dari rekan2 untuk memposting pengalaman2 servis, kali ini baru sempet menulisnya, dikarenakan kesibukan di darat yang cukup banyak.Tv china merk SAAB dengan ic program LC863532B 54D5, ic chroma LA76810A dengan kerusakan seperti gambar diatas apabila dipindah ke posisi AV .Langsung buka casing, lihat mainboard dengan teliti atas bawah ada komponen yang mencurigakan nggak? kalo dilihat secara fisik, karena tv china biasanya rentan elco2 jebol, ternyata kelihatan masih OK,walaupun elco2 kelihatan masih ok alangkah baiknya diganti, hal ini untuk jaga2 terutama pada out SMPS dengan nilai2 100/160V, 1000/35V, 470/35V, 22/250V karena kualitas elco China yang anda tahu sendirilah..he he he... kemudian solderan untuk langkah pertama ternyata banyak juga yg retak, langsung aja solderan diperbaharui yaitu dengan menyedot dulu baru kita solder biar hasilnya kuat dan bagus.Saatnya mencoba untuk mengetes hasilnya ...ternyata masih utuh hasilnya...karena ini memang bukan sasaran utama dari biang kerusakan ..he he he...Meningkat ke tahap yang lebih serius lagi dengan sasaran pin ExtVideo input dari IC chroma LA 76810A terletak pada pin 42 karena pin ini yang menjadi saluran video external. Ukur sana sini...he he ...dalam waktu yg agak singkat akhirnya kena juga biangnya...ditemukan R 833=82 Ohm dalam keadaan putus.... mudah2an hanya ini saja.Saatnya untuk mengetes lagi, dan ternyata......eh langsung ok. langsung di test menggunakan DVD hasil gambarnya juga bagus. Ya udah beresin semuanya...bersih2 tinggal menunggu bayaran.
Semoga bermanfaat.......
Sekilas info lagi, alat ini bisa mengcopy dan menulis data firmware/bios DVD, TV, KOMPUTER dll dengan menggunakan PC ataupun tanpa PC. Bisa dibawa kemana-mana,karena dimensinya yang cukup mini, misalnya main ke tempat teman kita sesama teknisi, asalkan bawa ic spi-nya sebagai media penyimpan firmware sementara sebelum dipindah lagi ke PC ataupun laptop. Koneksinya tentu saja menggunakan USB, colokannya multi fungsi bisa langsung port USB PC dan bisa disambung dengan adaptor apabila kita menggunakan tanpa software/copy offline .

Asli pabrikan dari negeri China, jadi kalo kepingin alat ini.. ya belilah....he he he...Untuk softwarenya ada pilihan dua bahasa, inggris dan bahasa aslinya...bisa download disiniBila anda ingin tahu spesifikasi dan harganya bisa dilihat disini atau disiniSayang sekali harganya kurang bersahabat dengan kantong kita2 para teknisi bila dihitung semua sama paket dan PPN-nya.
Software maupun hardware ini adalah alat tercepat dari beberapa programmer mulai dari MTK TOOL, MTK FLASHER, maupun ELNEC yang pernah saya pakai sebelumnya.Saatnya mulai pengetesan menggunakan PC/LAPTOP, mencoba backup SPI EN25F08.........
Proses back-up/reading SPI flash hanya memerlukan waktu cukup 4 detik saja.....
Langsung aja mencoba lagi proses Writing-nya.....
Proses Writing-nya pun hampir sama hanya memerlukan waktu hanya 4 detik saja...he he he...sungguh terasa beda sekali apabila dibandingkan dengan programmer2 lainnya. Untuk hasilnyapun mulus tanpa cacat, upgrade-kan langsung jozz...
Untuk back-up ataupun Writing untuk jenis Eprom2 TV misal 24C02/04/08/16 hanya memerlukan waktu 1 detik saja.
Sekarang mencoba Proses Copy Offline atau tanpa menggunakan PC....
.
Gambar diatas adalah copy-offline, untuk kabel koneksi USB kita sambungkan dulu dengan unit Power Supply berbentuk adaptor kecil, walaupun tanpa PC hasil back-up SPI Flash masih tergolong sangatlah cepat, hanya membutuhkan sekitar 35-40 detik artinya masih dalam hitungan detik.
Ic SPI yg akan dicopy/Masternya posisikan dibawah(tanda panah pada gambar), sedangkan yg diatas tentunya SPI yang masih kosong atau yang sudah terisipun bisa karena nanti secara otomatis melakukan proses Erase terlebih dahulu.
Bisa ditarik kesimpulan bahwa alat ini sangatlah membantu pekerjaan karena cara kerjanya yang cepat dan akurat, apalagi kalo pekerjaan kita lagi menumpuk..he he he...
Semoga bermanfaaat......Thx Mr.Tukul.
NB: Bila Anda berminat Barteran FIRMWARE silakan hub saya via email
Update software EZP 2010 ENG V2.1

Hampir tiap hari kita dipusingkan oleh anak-anak kita ketika mereka ingin melihat film-film kartun favorit mereka. Ada saja permasalahan yang timbul, mulai dari kepingan yang berserakan sampai DVD player rusak akibat ulah mereka yang lucu-lucu. Yah..maklumlah namanya juga anak-anak.Mulai dari situlah ide ini muncul untuk memodifikasi Dvd player, agar anak-anak kalo mau nonton tidak usah atau tanpa kepingan CD, lebih praktis dan mudah tentunya, dan tidak ada lagi yang namanya berserakan, kalo sering demikian malah cenderung gampang rusak kan?Caranya gimana? .......Kita bisa memanfaatkan fasilitas USB pada DVD player yang rata2 sekarang sudah ada fasilitas tersebut mulai dari yang abal2 sampai yang ber-merk, dan juga fitur DivX-nya. Nah..berbicara masalah USB tentu erat hubungannya sama Flashdisk, karena piranti praktis inilah sebagai penyimpan datanya. Namun sayangnya kapasitas Flashdisk sungguh sangat terbatas hanya sampai 4 Giga saja yang tersedia umum dipasaran. Dan hal ini tidak memungkinkan untuk menyimpan file yang melebihi kapasitas tersebut, artinya kita tidak bisa menyimpan file-file film dalam bentuk kepingan DVD yang mencapai 4,5 Giga dalam jumlah yang banyak.Untuk itu saya menggunakan Piranti Harddisk sebagai media penyimpan data yang lebih besar. Kita bisa masukkan berpuluh-puluh file film ke dalam harddisk tersebut. Agar nanti anak-anak kalo mau nyetel film tinggal pilih judul-judulnya saja, langsung PLAY...Tapi kebanyakan rekan2 masih ada yang salah pengertian tentang hal ini ...suatu contoh kita tidak bisa langsung meng-copy file dalam VCD misalnya format DAT langsung ke flashdisk terus dicolokkan ke port USB, nanti file-nya nggak bisa keputar dong.....Caranya kita harus mengkonversi dulu file2 dalam kepingan DVD maupun VCD kedalam format DivX dulu, setelah itu baru dech...bisa Play...Perlu diketahui Format DivX ini, salah satu format film generasi baru yang memungkinkan kita menyimpan film berkualitas DVD dalam sekeping CD, dalam kapasitas DVD 4,5 Giga bisa dipadatkan hingga 700 Mega ukuran keping CD, dengan tanpa mengurangi kualitas gambarnya, artinya kita bisa menonton DVD dalam format DivX hanya membutuhkan 700 Mega saja.Kembali ke permasalahan langsung saja kita siapkan peralatannya:-Harddisk 3.5-Converter IDE to USB-DVD playerPeralatan diatas kita sebagai teknisi tentunya sangat mudah sekali kita dapatkan, biaya operasionalnya pun bisa kita kurangi.....ngerti kan maksud saya.....(nggak pake beli yang baru gitu loh...)Kita bisa menggunakan Harddisk jenis lain misalnya SATA ataupun jenis external harddisk yang berbentuk mini, lebih kecil dan tipis tapi rata2 berdaya tampung besar keluaran model sekarang, lebih praktis dan mungil.Tapi disini saya hanya memanfaatkan barang yang sudah ada saja dan jarang terpakai.Instalasinya bisa anda lihat apabila menggunakan harddisk 3.5 pada gambar dibawah ini:
Ini memang agak semrawut...he he he..tergantung penataan Anda sajalah ....biar sip perangkat diatas masuk dalam satu casing box Dvd.Pada gambar diatas terdapat celah kabel tempat kabel AC, ini agar Dvd player bisa tertutup rapi sehingga aman untuk anak2, dan juga untuk tempat kabel yang masuk ke port USB, ini untuk mempermudah proses transfer file dari PC ke Harddisk didalam Dvd player.
Untuk kabel AC pada Power supply Harddisk bisa kita tempatkan pada saklar Dvd player supaya proses ON-OFF bisa secara bersamaan.Berikut ini adalah langkah-langkah proses menyiapkan Harddisk yang harus diperhatikan:- Harddisk diformat dulu menggunakan format FAT32, jangan menggunakan format NTFS.- Harddisk sebaiknya jangan dipartisi, karena nanti Drive yang terbaca oleh DVD player hanya Drive yang pertama saja.- Untuk melakukan proses format FAT32 lebih dari 20 Giga, tidak bisa dilakukan dari Windows XP, untuk itu kita bisa pergunakan semisal Partition Magic atau tool-tool yang lainnya yang sejenis.Setelah proses diatas selesai baru kita masukkan file2 film yang sudah kita siapkan, tentunya dalam format DivX ke dalam Harddisk. Dan siap diputar .....Biar lebih jelas mengenai DivX Anda juga bisa membaca artikel DivX di blog rekan saya http://servicedvd.blogspot.com/ Ok rekan2 semuanya barangkali ada masukan....Semoga Bermanfaat..


Polytron ini menggunakan ic mikom HBT-00-02G, pada awalnya saya menduga paling kerusakan ini biasanya hanya terjadi pada pin protek yang terletak pada pin 62 yang drop akibat keringnya elco 1/50v(C 402), karena kerusakan jenis ini sering kali terjadi pada Polytron yang menggunakan sistem protek ini, eh.. ternyata salah dugaanku jurus feeling kali ini nggak tepat, setelah diukur dengan multitester dalam kondisi( 1/2 menit normal) pada pin 62 ternyata voltase masih menunjukkan 5V artinya masih cukup untuk mensuplai pin protek tersebut/tidak bermasalah. Tapi kenapa kok masih protek ....ya?....ada penyebab lain pastinya.
Langkah berikutnya pun saya ambil mulai tahap serius dengan mengukur semua voltase pada out SMPS dan semua yang mengarah ke ic mikom HBT-00-02G, baik itu Hvcc, output osilator, dan vcc2 yang lain barangkali ada salah satu yang drop akibat sort komponen atau kejanggalan yang lain(dalam timing 1/2 menit sebelum protek)termasuk reboisasi elco2 yang biasa sering kali mengalami kerusakan termasuk juga elco 1/50v walaupun tidak rusak tetap harus diganti karena titik ini sering mengalami kerusakan (sedia payung sebelum hujan), titik2 solderan pun jangan sampai ketinggalan....langkah ini pun masih belum berhasil....Hmmm...
Langkah berikutnya lagi dengan mengulangi pengecekan diatas dengan tanpa ada yang ketinggalan sedikit pun dari semua pengukuran, untuk semua voltase menunjukkan angka normal, akhirnya kubuat kesimpulan yaitu dengan memvonis ic mikom HBT-00-02G rusak.
Akhirnya kulakukan tahap penggantian ic mikom tapi saya lihat stok kosong, cari di toko lain pun kosong semua, akhirnya saya dapet ic mikom di servis resmi wilayah Pekalongan tapi dengan seri yang berbeda HBT-00-04G, sebelumya sempet nanya sama teknisinya ic mikom ini sebagai pengganti HBT-00-02G masih satu keluarga. Oke lah..kalo begitu
Tahap penggantian ic mikom segera dilakukan dan hasilnya langsung normal tidak protek lagi....Hmmm ..alhamdulillah..
Sebagai pengingat saja kerusakan ini ciri khasnya apabila protek, kita dapat langsung meng-ON lewat CH pada panel ataupun tombol ON/Stanby pada remote control terus berulang-ulang.
Apabila masuk ke service mode maka langsung tidak akan protek, setelah disimpan datanya/STORED maka langsung protek/standby
Sedikit catatan bahwa hasil penggantiannya ada sedikit perbedaan di OPTION-nya, pada tipe HBT-00-02G terdiri dari 4 OPTION yaitu option 0, 1, 2, 3
Untuk tipe HBT-00-04G terdiri dari 7 OPTION yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, LANG OPTION. Untuk modifikasi optionnya silakan diutak-atik sendiri...ya, tapi jangan lupa sebelumnya harus di back-up dulu, untuk jaga2 kalo ada kesalahan..OK semoga bermanfaat.
Repair STRS 6707
7 May 2010 4:46 AM (14 years ago)

STRS 6707 merupakan ic regulator yang sangat populer, ic ini banyak diaplikasikan oleh pabrikan TV Goldstar ke semua tipe-tipe produknya dibandingkan dengan pabrikan merk lain yang menggunakan ic regulator yang sama. Di daerah saya populasinya sangat banyak sekali sehingga kerusakan pun banyak juga. Mungkin didaerah anda pun sama, masih banyak yang dipertahankan hingga sekarang
Kerusakan STRS 6707 beragam jenisnya, namun kerusakannya hampir 90% disebabkan oleh short-nya transistor power regulator yang sudah terintegrasi didalamnya. Kerusakan ini biasanya ditandai dengan putusnya R 39 ohm 7 Watt, atau bila R tidak putus maka listrik langsung anjlok. Untuk kerusakan lain biasanya pada adjustment yang kurang normal, ditandai dengan tegangan keluaran yang tidak stabil, atau tidak keluar tegangan sama sekali pada outputnya.Nah..sesuai dengan topik Repair STRS 6707, apa bisa diperbaiki? terus apa untungnya? sedangkan di toko2 juga banyak tersedia dengan harga yang relatif murah.Memang ic ini banyak dipasaran dengan harga yang terjangkau, namun apabila kita bisa mengakali/memperbaiki tentunya biaya operasional pun akan berkurang, otomatis keuntungan kita semakin bertambah. STRS 6707 bisa di repair apabila kerusakan hanya short pada transistor power nya saja, untuk adjustment masih normal. Perlu diketahui dari 9 pin yang ada, untuk pin 1= COLECTOR, pin 2= EMITOR, pin 3= BASIS, untuk pin lainnya diabaikan saja karena kita hanya terfokus pada ketiga pin ini.Proses perbaikannya sederhana sekali, konsepnya kita hanya mengganti transistor power yang sudah tertanam pada body STR dengan transistor power regulator dipasang terpisah diluar.Trik yang saya gunakan langsung anda lihat pada gambar dibawah ini:
Gb.1
Gb.2
Gb.3Pada gambar 1. Gergaji STR tepat pada garis cekungan diatas lurus dengan pin 1 dan 2. Ini bertujuan untuk memisahkan antara ( pin 1=colector) dengan (pin 2= emitor) agar tidak short/hubung singkat. Proses penggergajiannya sedikit demi sedikit dengan gergaji besi lalu diukur dengan multitester sampai pin1 dengan pin 2 tidak hubung.
Pada Gambar 2. Pasang Transistor power regulator diluar , bisa menggunakan D 1885, BUT 12A, atau lain sejenisnya, pada gambar saya menggunakan Tr. C5048. Gunakan Tr yang berkualitas biar hasilnya pun awet. Untuk pemasangan pin 1 STR diangkat atau bisa kita potong, pin yang lain masuk board, pin pada transistor pengganti disesuaikan letak pin antara B C E pada board. lihat gambar.
Pada Gambar 3. Kita pastikan pemasangan sudah benar, langsung di test apabila led menyala itu berarti regulator sudah bekerja, TV pun siap beraksi kembali.
Mudah-mudahan bisa bermanfaat, adapun kekurangan atau kesalahan tulis silahkan tinggalkan di kolom komentar. (thx Priyono)
Kali ini dapet servisan TV China merk ONLY, punya tetangga dekat dengan kerusakan pada rangkaian vertikal, kata yang punya ini Tv : Ini TV baru beli tiga bulan yang lalu tapi kenapa kok cepet rusak ya? Terus kalo dipegang bodynya kok panas sekali sebelum rusak, terus akhirnya nggaris kayak gini Mas?
Seperti biasa langkah pertama buka chasing dulu, cabut itu mainboard, lihat bagian atas barangkali ada yang jebol elco mungkin, kelihatan masih bersih...wong baru tiga bulan dan ternyata ... Ic vertikalnya LA 78040 pecah sampai nggak kelihatan itu serinya, langkah selanjutnya chek lagi bagian bawah boardnya barangkali ada solderan retak, sebelum melakukan penggantian IC biasa chek tegangan vertikal normal, udah lamgsung ganti itu IC dan jreng TV nyala . Wah udah jadi nich..bayaran nich kata Bang SAWALI.......Eiiit tapi tunggu dulu...
Setelah beberapa menit kemudian heatsink yang melintang di tengah, pada IC vertikal dan transistor Horisontal dijadikan satu dalam satu heatsink terasa panas sekali... Wah ini ada yang nggak bener ...ini pasti biangnya ... tapi yang panas IC vertikalnya atau Transistor Horisontalnya? Ternyata Ic vertikalnya yang panas sekali. Langsung aja kulakukan pengechekan ulang pada rangkaian vertikal dari mulai B+ VERTIKAL, elco ataupun capasitor, ternyata baik-baik saja. Apanya nich... atau YOKE nich...
Wah emang bener ternyata Yoke vertikalnya, setelah diukur dengan Multitester nilai impedansi bagian vertikalnya menunjukan hanya 3 ohm, pantes aja IC power vertikalnya panas sekali.
Ini kesalahan pabriknya atau emang Yokenya rusak?, setelah di chek lilitan pada vertikal ternyata pada posisi paralel dengan nilai 3 ohm artinya masing2 lilitan bernilai 6 ohm.
Langsung aja saya rubah yang semula posisi paralel menjadi seri dengan nilai 12 ohm, dicoba pasang kembali dan settingan menu servis disesuaikan dengan layar, karena ada perubahan nilai, dan hasilnya heatsink pun tidak terasa panas yang berlebih lagi. Dan ini bisa menjadi catatan bagi rekan2, bahwa pabrikan pun bisa terjadi kesalahan seperti ini.
Semoga bermanfaat....


Tv keluaran tahun 2000 keatas rata-rata sudah dibekali dengan teknologi protek yg sangat komplit, ini memang sengaja dibuat oleh pabrikan dengan tujuan-tujuan tertentu,termasuk diantaranya melindungi dari bahaya kebakaran akibat dari korslet komponen didalamnya dan masih banyak lagi penyebab lainya. Nah kali ini saya akan memberikan salah satu trik mengakali SHARP Universe yang menggunakan IC IX 3368, IX 3410 yang mengalami protek akibat dropnya voltase 3,3v pada pin no 54, 56, 61, dengan tanpa mengganti IC-nya. Masing-masing pin semuanya bisa terjadi drop, tapi kebanyakan yang sering pada pin no 61(B+).Untuk ukuran drop voltasenya itupun bervariasi,diukur dengan multitester dari 3v, 2v bahkan sampai 0.Semakin kecil voltasenya semakin panas temperatur IC nya, makanya langsung terjadi protek. Droping voltase terjadi biasanya karena ada salah satu komponen yang bocor didalam IC yang sudah terintegrasi dalam satu cetakan pabrikan dari Phillips ini. Kebanyakan para teknisi tidak ambil pusing langsung mengganti IC, hasilnyapun langsung jreng tv langsung normal, namun kalo kita mengetahui harga IC tersebut didaerah saya harganya masih mahal sekitar 200 ribu, itupun sulit didapat harus pesan dulu di servis resminya,entah di daerah lain saya kurang tahu, jadi repot juga kan kalo konsumen kita nggak kuat untuk membelinya, belum termasuk jasa kita.Coba kalo kita bisa mengakali dengan tanpa mengganti IC, lebih hemat/irit kan? konsumen pun akan terbantu dengan penghematan tersebut. Eksperimen yang saya jalankan sudah berjalan dua tahun lebih dan ternyata belum ada keluhan dari konsumen yang saya tangani alias aman2 saja, makanya ini saya beranikan untuk memposting disini, mudah2an bermanfaat bagi rekan2 teknisi semuanya, atau Anda sudah bereksperimen sebelumnya? Mari kita sama-sama belajar.Untuk langkah pertama: kita siapkan resistor bernilai 10 ohm sampai 56 0hm (nilai resistansi yang bervariasi, ini nanti disesuaikan tergantung tingkat droping voltasenya) resistor cukup pakai 1/2 wattUntuk langkah kedua: Kita pastikan pin mana yang mengalami drop, pin 54, 56, atau 61( selama ini saya belum mengalami drop voltase lebih dari satu pin, biasanya hanya salah satu), tetapi ada juga 2 pin yg sekaligus drop.
Langkah berikutnya: setelah kita jalankan langkah pertama dan kedua langsung saja ambil itu resistor. kita solder salah satu kaki resistor dengan pin yang mengalami drop, terus solder lagi kaki yang satunya menghubung ke output IC 7805 atau output IC 7808. Artinya resistor tersebut berfungsi sebagai jumper. Dengan kesimpulan pin yang drop membutuhkan suplai tambahan dari suplai lain akibat kehilangan voltase yang drop tadi. Dan ini yang menjadi catatan penting sebelum kita menjalankan langkah diatas, kita ukur dulu seberapa drop voltasenya karena hanya paling kecil 2V yang berhasil, kalo lebih kecil dari itu misal 1V bahkan lebih kecil, sebaiknya langkah diatas abaikan saja dan segera ganti IC yang baru. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini

Pada gambar diatas menggunakan 2 resistor sekaligus dengan nilai 30 ohm, karena memang ada 2 pin yang drop. SEMOGA BERMANFAAT
DATA PIN FLYBACK
28 Mar 2010 10:53 PM (15 years ago)
Untuk pembacaan pin searah jarum jam:
FSV 14A001 (Samsung)
FSV 20A001
FCK 14A033
FCV 20A001
16,5V_NC_H_46V_185V_GROUND_NC_ABL_B+125V_COL
154-064P (Goldstar)
154-177B
FCK 14B047 (Akari)
COL_185V_B+_GROUND_16V_24V_40V_ABL_H_AFC
154-064G (Goldstar)
154-177E
COL_180V_92V_125VBOOST_24V_12V_GROUND_ABL_H_AFC
FCM 14A025 (Samsung, Blaupunkt)
FCM 1411L01
16,5V_AFC_H_24V_180V_GROUND_B+90V_ABL_125VBOOST_COL
DCF 1577 (Daewoo, Mitsuba)
DCF 2077
FSA 16012M
COL_B+_AFC_125VBOOST_16,5V_ABL_24V_GROUND_180V_H
FTK 14B011 (Aiwa)
COL_B+_25V_GROUND_180V_H_ABL_GROUND_AFC_15V
FCK 1411E10A (Etron)
190V_COL_NC_B+_NC_24V_ABL_GROUND_15V_H
JF 0208-0208C (Solitron)
COL_B+_GROUND_185V_H_ABL_GROUND_15V_AFC_24V
JF 0208-0210B (Sansui)
JF 0501-0501
COL_B+_180V_14V_24V_H_GROUND_ABL_AFC_NC
FCM 14B014N (Polytron, Digitec)
FCM 20B061N
JF 0601-19577
COL_B+_GROUND_200V_NC_H_NC_ABL+12v_-12v
JF 0501-1206 (Sansui)
COL_B+_180V_16V_25V_H_GROUND_ABL_AFC_NC
L40B17100 (Sanyo)
COL_B+_NC_180V_AFC_GROUND_ABL_NC_H_GROUND
L40B09000 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_16V_NC_180V
L40B05500 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_GROUND_NC_NC_ABL
L40B09001 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_NC_NC_180V
6174Z-6040C (LG)
BSC 23-N0107
COL_185V_B+_GROUND_-14V_+14V_GROUND_ABL_H_AFC
BSC 24-08B (Tv China)
BSC 24-01N362
BSC 25-4803
BSC 25-N1616
BSC 25-0106
BSC 24-09G
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_NC
BSC 25-T1010A (Tv China)
BSC 24-01N4014K
BSC 25-09N21A
BSC 25-09N20E
TEP_COL_TEP_B+_TEP_TEP_GROUND_H_ABL_180V
BSC 60HZ (Changhong)
COL_B+_190V_GROUND_11V_16V_45V_ABL_H_AFC
BSC 24-2231HC (Panda)
COL_B+_46V_16V_GROUND_AFC_ABL_H_180V_NC
BSC 65A (Changhong)
COL_B+_190V_GROUND_NC_NC_14,5V_ABL_H_AFC
TFB 4067BD (Toshiba)
TFB 4125CH
TFB 4122HY/ES/CS/DY
BSC 23-N0102
COL_B+_185V_GROUND_NC_24V_12V_ABL_H_AFC
FCK 14A028 (Fuji Electric)
NC_B+_14V_24V_H_GROUND_ABL_180V_B+_COL
154-189C (Fuji Electric)
154-277C
FCM 20B027
COL_B+_180V_14V_22V_H_GROUND_ABL_AFC_NC
FUY 20C009 (Akari)
COL_180V_B+_GROUND_NC_24V_NC_ABL_H_AFC
FCK 14A006 (Digitec, Polytron, OK)
FCM 2015HE
FCM 14A032
KFS 60844A
NC_NC_GROUND_185V_15V_H_24V_ABL_B+_COL_
154-138K (Etron)
154-182H
190V_NC_COL_AFC_B+_43V_ABL_GROUND_12V_H
CF 0801 (Fujitec)
COL_B+180V_15V_24V_H_GROUND_ABL_NC_NC
CF 0854 (Fuji Electric, Siera)
CF 0582
COL_B+_GROUND_AFC_185V_H_25V_15V_GROUND_ABL
FSA 28027M (Fuji Electric)
COL_NC_NC_123V_12V_ABL_25V_GROUND_185V_H
BSC 24-01N4009A (Tv China)
COL_NC_B+_GROUND_NC_TEP_NC_ABL_H_AFC
BSC 22-2314H (Fujitec)
COL_B+_180V_15V_24V_AFC_GROUND_ABL_NC_NC
BSC 22-01N40J (Tv China)
COL_180V_115V_GROUND_22V_16V_ABL_H_NC_NC
F 0193 PEN1-SA (Sharp)
F 0194 PEN1-SA
COL_B+_GROUND_42V_12V_AFC_185V_GROUND_H_ABL
(cat: teg 12v pada FBT F0194= 16V)
F 0042PE-M (Sharp)
15V_COL_24V_B+_ABL_AFC_GROUND_NC_180V_H
F 0063PE-M (Sharp)
F 0067PE-M
COL_B+_24V_12V_NC_AFC_GROUND_H_185V_ABL
F 0102KM-SA (Sharp)
COL_B+_GROUND_24V_14V_AFC_180V_GROUND_H_ABL
FA 060WJ-SA (Sharp)
COL_B+_GROUND_NC_12V_(AFC/-12V)_185V_GROUND_H_ABL
FA 061WJ-SA (Sharp)
COL_(B+130V)_GROUND_24V_12V_AFC_185V_GROUND_H_ABL
FA 113WJ-B (Sharp)
COL_B+_GROUND_24V_NC_AFC_180V_GROUND_H_ABL
FA 122WJ-B (Sharp)
COL_(B+130V)_GROUND_24V_NC_AFC_180V_GROUND_H_ABL
FTK 14A004P (Samsung)
16,5V_AFC_H_24V_180V_GROUND_NC_ABL_(B+125V)_COL
154-279C (Siera, Fuji Electric)
COL_(B+135V)_200V_GROUND_GROUND_25V_16V_ABL_H_NC
BSC 25-N0363 (LG 21FU6RL/Pearl Black)
COL_180V_B+_GROUND_INNER_26V_NC_ABL_H_AFC
8-598-858-00 (Sony)
8-598-11
COL_B+_200V_H_GROUND_-16,5V_GROUND_+16,5V_NC_ABL
QQH0132-001 (JVC AV-1438)
COL_B+_40V_NC_25V_GROUND_H_ABL_180V_GROUND
JF 0501-19539 (Polytron MX5262RF/Zepelin)
COL_B+_GROUND_185V_NC_H_25V_ABL_12V_Hpulse
BSC 25-1194D030 (SANKEN)
FSV 20A099
16,5V_24V_H_46V_180V_GROUND_NC_ABL_B+125V_COL
FTK 14A004F(S) (SAMSUNG)
16,5V_24V_H_-16,5V_185V_GROUND_NC_ABL_B+125V_COL
8-597-041-20 (SONY KV-LS21M61)
COL_B+_200V_H_GROUND_(-13V)_GROUND_(+13V)_NC_ABL
FUH 29VH04 (POLYTRON PS30UV25BM) U-SLIM
COL_B+(135)_GROUND_185V_NC_H_BCL_+12V_-12V
JF0501-32611 (SANYO CG21SF1T) FLAT 21
COL_B+(125)_NC_185V_AFC_ABL_ABL_NC_H_GROUND
tunggu berikutnya, kami selalu update...


Flyback merupakan komponen penting dalam pesawat TV yang fungsi utamanya sebagai penyuplai tegangan tinggi pada CRT, disamping untuk suplai2 tegangan lainnya. Sebagai komponen high voltage transformer, flyback sering mengalami kerusakan baik yang bisa dilihat secara fisik maupun tidak. Untuk rekan2 teknisi mungkin bahkan sering membandrek flyback, atau mengganti dengan komponen yang tidak sama dengan serial part-nya, tentunya dengan kita tahu pin-pin data flyback yang akan kita ganti, biasanya dengan cara melihat data jalur pada PCBnya. Bagi para teknisi yang tinggal jauh dari perkotaan perihal bandrek-membandrek mungkin sudah menjadi hal yang biasa, ini dikarenakan untuk mendapatkan seri yang sesuai kadang-kadang sulit didapat di toko-toko terdekat. Ada sedikit kabar gembira bagi rekan2 teknisi bahwa di tempat kami ada Flyback Ori dengan harga murah....!. Namun untuk serialnya masih tergolong baru, bisa juga digunakan untuk membandrek semisal Tv China yang kebanyakan masih sulit didapat di toko-toko, hanya sebagian kecil saja yang ada. Disamping itu juga kami menyediakan Flyback biasa namun sudah kami chek kualitasnya, lumayan tidak mengecewakan. Di atas adalah contoh gambar flyback ori, dan berikut adalah data pin-nya :- L40B18500 : COL_B+_24V_180V_AFC_NC_ABL_16V_GROUND_H (SANYO)
- BSC25-0232A/FA 104 WJZZ : COL _B+_GROUND_24V_+12V_-12V_180V_GROUND_H_ABL (SHARP CZAR 21 FLAT)
- BSC 25-0285B : COL_B+_24V_15V_GROUND_H_NC_180V_NC_ABL
- BSC 25-T1010A (Tv China/Mesin W COM dll)
- FA 116 WJ (SHARP)
- Kami selalu menambah stok barang, tunggu berikutnya...


Elco merupakan hal terbesar dalam pertimbangan teknisi khususnya dunia reparasi TV dalam hal pencarian biang keladi kerusakan, maka sepatutnyalah kita harus tahu elco yang berkualitas maupun yang tidak. Apalagi setelah produk-produk dari negeri China membanjiri pasaran di dalam negeri yang terkenal dengan kualitas low-nya. Memang dalam hal ini para teknisi diuntungkan kehadiran produk tersebut karena mudah rusak/sering trouble, secara otomatis akan menambah daftar pekerjaan para teknisi, secara otomatis menambah pula daftar rejeki para teknisi he..he..he... Namun disisi lain kita kadang-kadang mengalami kesulitan mencari ELCO yang berkualitas, dipasang hari ini jadi normal selang beberapa hari atau bulan jebol alias mletuuus...bahkan setelah kita pasang malah jadi mati total atau menyebabkan kerusakan lain yang lebih parah, malah repot kan? Beberapa contoh misalnya di tv DETRON/FUJI ELECTRIC/INDOTEC model lama, elco 47/50V & 100/50V pada bagian rangkaian primer power supply regulator sering terjadi nilai kapasitasnya menurun atau kering yang mengakibatkan voltase naik pada teg B+ hingga 200V lebih, disertai naiknya teg sekunder lainnya, hal ini bisa mengakibatkan matinya Tr power horisontal ataupun IC power suara jebol. Untuk tv produk China biasanya terjadi pada bagian sekunder power supply elco 22/250V, 100-220/160V, 1000/25-35V, 470/35V sering terjadi kerusakan yang memang dari pabrikan rendah kualitasnya. Nah kitapun akan dihadapkan dengan pertanggungjawaban terhadap konsumen kalau hasil kerja kita diukur dengan hitungan hari atau bulan, menurut saya belum standar kalau hal ini terjadi/memalukan bukan?. Memang dalam dunia reparasi tv hal ini sering terjadi, tapi kita harus berusaha meminimalkan jangan sampai terjadi. Tapi Eiiit...tunggu dulu... jangan Khawatir itu hanya terjadi apabila kita tidak bisa memilih elco yang berkualitas, sekarang banyak tersedia di toko-toko elektronik termasuk di tempat saya (bukan promosi loooooh....) Dan berangkat dari hal kecil nan sepele ini ,Semoga bermanfaat