
Setiap pemimpin mendambakan diri akan mengakhiri dengan
baik. Namun, apa ciri-ciri pemimpin yang mencapai tingkat mengakhiri dengan
baik?
Profesor J. Robert Clinton dalam karyanya: Pengembangan
Kepemimpinan, membagikan enam karakteristik pemimpin yang mengakhiri dengan
baik, yaitu:
1. Mereka
memelihara relasi pribadi yang erat dengan Allah sampai akhir.
2. Mereka
memelihara sikap belajar dan dapat belajar dari berbagai macam sumber—terutama
kehidupan.
3. Mereka
menunjukkan karakter yang menyerupai Kristus.
4. Kebenaran
dihidupi dalam kehidupan mereka.
5. Mereka
meninggalkan satu atau lebih kontribusi utama.
6. Mereka
berjalan dengan kesadaran yang makin besar akan sense of destiny.
Selain membahas ciri-ciri, Dr Clinton juga menjabarkan
hambatan yang mencegah seorang pemimpin mengakhiri dengan baik supaya kita
dapat menghindarinya atau memperkecil dampaknya.
Inilah kekuatan karya Dr. Clinton yang mengupas secara serius kedua bagian dari proses ini. Dia mengatakan dengan jelas bahwa kepemimpinan adalah panggilan dan karunia yang diberikan oleh Allah. Keluar dari pemahaman Alkitab yang dia lakukan, kepemimpinan dan kehidupannya sendiri, dia telah mengidentifikasi beberapa pengalaman umum yang dipakai Allah untuk menumbuhkan pemimpin.
Selengkapnya, Anda dapat membacanya dalam buku Pengembangan
Kepemimpinan. Ini adalah edisi revisi dan pembaruan dari edisi sebelumnya.

Judul:
Siapakah Yesus: Mengenal Dia Secara Berbeda
Judul Asli:
The Jesus I Never Knew
Penulis: Philip Yancey
Penerbit: BPK Gunung Mulia
Tahun Terbit: 2017
Studi tentang Yesus dari Nazaret tidak pernah berhenti dan
kalau boleh jujur, bahkan sampai lebih dari 2.000 tahun sejak kelahirannya,
malahan makin marak. Buku, artikel, konten tentang rabi Yahudi ini sangat
banyak.
Jika meminjam istilah penulis Injil Yohanes, “… tetapi
jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, kupikir dunia ini tidak
dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu” (Yohanes 21:25).
Kisah tentang Yesus awalnya diceritakan secara lisan di
antara para pengikutnya. Tulisan-tulisan Paulus bisa dikatakan sebagai sumber literatur
awal tentang Yesus. Kemudian berbagai tulisan tentang riwayat Yesus mulai muncul,
disebut Injil; empat Injil kanonikal maupun non kanonikal yang bisa mencapai
puluhan, termasuk Injil Yudas, Injil Ebionit. Sampai abad keempat Masehi,
literatur tentang Yesus banyak membahas tentang keilahiannya[1].
Alquran yang ditulis pada abad ketujuh pun mencatat tentang Yesus.
Namun, tulisan-tulisan tersebut beredar terbatas. Pada era
renaisans, ditemukan mesin cetak yang membuat berbagai produk literatur makin
murah dan mudah dijangkau masyarakat, termasuk Alkitab yang juga diterjemahkan
ke dalam bahasa Inggris dan berbagai bahasa. Sebelumnya hanya dapat dibaca
dalam bahasa latin dan beredar di kalangan klerus.
Minat untuk mempelajari kehidupan Yesus—apa pun
motivasinya—meningkat pesat. Termasuk tentang Yesus historis. Kajian Yesus
historis, yaitu studi tentang keberadaan dirinya dalam catatan sejarah, menjadi
populer sejak awal abad kedua puluh. Bisa dikatakan minat ini dimulai dengan
tulisan seorang teolog, dokter, misionaris di Afrika: Albert Schweitzer (hlm.
164), berjudul The Quest of the Historical Jesus: A Critical Study of Its
Progress from Reimarus to Wrede. Dilanjutkan berbagai akademisi lainnya.
Termasuk kelompok yang terdiri dari sekitar 150-an teolog, akademisi, artis,
dan kelompok awam—disebut Seminar Yesus—yang secara kontroversial membagi
ucapan Yesus dalam empat Injil kanonik berdasarkan keakuratan secara historis.
Seminar Yesus ini juga menyarankan Injil Thomas untuk ditambahkan ke Alkitab
sebagai Injil kelima.
Studi tentang Yesus juga tidak hanya mengundang minat teolog
maupun akademisi Kristen. Sebagai nabi yang sangat dihormati dalam Islam,
selain dalam Alquran, tulisan tentang Yesus juga terdapat hadis,
tulisan-tulisan para sufi abad ke-12[2];
termasuk penulis muslim Syiah, Reza Aslan[3].
Tulisan tentang Yesus juga muncul dalam literatur Yahudi,
bahkan tulisan tersebut sudah ada sejak abad ketiga[4]
hingga era modern seperti karya Joseph Klausner (hlm. 57) atau Martin Buber[5]
(hlm. 318).
Dan, sampai detik ini buku tentang Yesus masih ditulis.
Karya Yancey ini terbit hampir bersamaan dengan karya-karya
akademisi Yesus Seminar. Misalnya, Marcus Borg dengan Meeting Jesus Again
for the First Time (terjemahan bahasa Indonesia terbitan BPK Gunung Mulia
berjudul Kali Pertama Jumpa Yesus Kembali) atau karya Robert Funk dengan
Honest to Jesus juga John Dominic Crossan dengan Jesus.
BPK Gunung Mulia menerbitkan lagi buku ini dengan judul: Siapakah
Yesus: Mengenal Dia Secara Berbeda. Diterbitkan pada 2017, 22 tahun setelah
versi aslinya diterbitkan Zondervan. Terjemahan Indonesia sebelumnya
diterbitkan pada 1997.
Wartawan majalah Christianity Today ini sempat
menyinggung tulisan Crossan (hlm. 104) yang menandakan bahwa ia pun menyadari
karya-karya Yesus Seminar. Tetapi, sebagai seorang penulis berlatar evangelikal,
dia tidak memilih pendekatan bersifat apologetik. Walau, jelas lulusan Wheaton
College ini tidak meragukan keontentikan kisah Yesus dalam Injil.
Awalnya, Philip memilih untuk “… menempatkan diri di tepi
kerumunan orang banyak pada masa Yesus, sebagai pencari tulus yang terpukau
oleh sang rabi, tetapi enggan menyerahkan diri kepadanya …” (hlm. 113).
Buku ini terdiri dari 14 Bab yang dikelompokkan dalam tiga
bagian: Siapa Dia Sebenarnya yang menjabarkan jati diri Yesus; Mengapa
Ia Datang tentang karya dan pelayanannya; dan Hal yang Ditinggalkannya
nilai kedatangannya dan panggilan kepada para pengikut setia Yesus.
Salah satu nilai cara hidup yang dibawa Yesus tercatat dalam
Ucapan Bahagia (Matius 5-7). Perintah untuk menjalani keseharian di
dunia dengan cara yang baru, yang berbeda dengan zaman itu. Bahkan dengan zaman
kini. Yancey pun merasakannya. “… haruskah … mencabut lidahku sesudah
mengucapkan kata kasar kepada saudaraku?” keluhnya (hlm. 121). Bagaimana
mungkin seorang miskin lebih berbahagia daripada seorang kaya? Editor NIV
Student Bible ini mengeksplorasi perintah-perintah dalam Khotbah di
Bukit dan menunjukkan bahwa perintah yang sepertinya kontradiktif dengan
kenyataan ini adalah jalan realistis untuk diterapkan. Dalam bahasa Yancey … Yesus
sendiri yang menjadi teladan dalam mempraktikkannya dan mewujudkan Ucapan
Bahagia dalam dunia (hlm. 152).
Catatan kecil dalam buku ini adalah karena terbit di era
1990-an; contoh-contoh yang kontemporer pada masa itu, jika dibaca pada sudut
pandang kekinian agak terasa kuno. Waktu itu belum populer media sosial maupun
telepon seluler.
Setelah menjelajahi seluruh kehidupan, pengajaran,
pelayanan, kematian dan kebangkitan Yesus, Philip mengakui bahwa “… Berkat
saliblah saya memiliki pengharapan … Jika Allah mampu merebut kemenangan dari
kekalahan nyata … apa yang mampu dilakukan Allah dengan kegagalan nyata serta
kesukaran dalam hidup saya sendiri?” (hlm. 350)
Itu sebabnya karya menggugah dari Philip Yancey ini diganjar
Gold Medallion Book Award oleh Asosiasi Penerbit Evangelikal (ECPA). Selamat
membaca. (Bayu Probo)
[1] Evans, Craig A.; 2020; Jesus and
the Manuscripts: What We Can Learn from the Oldest Text; Massachusetts;
Hendrickson Academic
[2] Khalidi, Tarif; 2004; The Muslim
Jesus: Kisah dan Nasihat Isa dalam Khazanah Islam Klasik; Jakarta; Serambi
[3] Aslan, Reza; 2013; Zealot: The
Life and Times of Jesus of Nazareth; New York; Random House
[4] Schäfer, Peter; 2007; Jesus in
the Talmud; New Jersey; Princeton University Press
[5] Friedman, Maurice S.; 1988; Martin
Buber’s Life and Work; Detroit; Wayne State University Press

Kemarin, kita memperingati Kenaikan Yesus Kristus ke Surga (Kisah 1:9-11), empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya dari kematian.
Dalam Kitab Lukas tertulis, "Yesus membawa mereka ke luar kota Yerusalem sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita." (Lukas 24:50-52)
Berdasarkan narasi tersebut, pada abad-abad awal kekristenan dipercaya bahwa Yesus terangkat ke surga di Bukit Zaitun. Sebab, di dekat Betania ada Bukit Zaitun. Oleh sebab itu, Ratu Helena--ibunda Kaisar Konstantinus dari Kekaisaran Bynzantium--yang getol mendirikan gereja di tempat-tempat peristiwa Alkitab, mendirikan gereja di puncak Bukit Zaitun. Dipercaya bahwa Yesus naik ke Surga dari puncak bukit tersebut.
Gereja berdiri sekitar 390 Masehi. Selain kapel di sekitar situ berdiri juga gereja-gereja sezaman: Gereja Bapa Kami dan Gereja Yesus Meratapi Yerusalem.
Kemarin, kita memperingati Kenaikan Yesus Kristus ke Surga (Kisah 1:9-11), empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya dari kematian.
Dalam Kitab Lukas tertulis, "Yesus membawa mereka ke luar kota Yerusalem sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita." (Lukas 24:50-52)
Berdasarkan narasi tersebut, pada abad-abad awal kekristenan dipercaya bahwa Yesus terangkat ke surga di Bukit Zaitun. Sebab, di dekat Betania ada Bukit Zaitun. Oleh sebab itu, Ratu Helena--ibunda Kaisar Konstantinus dari Kekaisaran Bynzantium--yang getol mendirikan gereja di tempat-tempat peristiwa Alkitab, mendirikan gereja di puncak Bukit Zaitun. Dipercaya bahwa Yesus naik ke Surga dari puncak bukit tersebut.
Gereja berdiri sekitar 390 Masehi. Selain kapel di sekitar situ berdiri juga gereja-gereja sezaman: Gereja Bapa Kami dan Gereja Yesus Meratapi Yerusalem.
Seiring dengan berbagai perubahan politik di wilayah tersebut, menyebabkan Gereja Kenaikan Kristus terpengaruh juga. Sehingga, gereja tersebut pada abad ke-11, tinggal kapel kecil di puncak Bukit Zaitun yang menjadi tanda yang dipercaya tempat Yesus Naik ke Surga. Di sekitarnya terbangun Masjid At-Tur--sesuai nama desa di puncak Bukit Zaitun tersebut.
Namun, penguasa kekhalifahan waktu itu hingga Badan Wakaf At-Tur yang mengelola Kompleks Masjid At-Tur tetap mengizinkan semua umat dari berbagai agama untuk mengunjungi kapel dan beribadah di sana.
Bahkan, pada peringatan Hari Kenaikan, sampai-sampai harus diatur jadwal beribadahnya karena ada berbagai gereja berbeda aliran: Katolik, Kristen Ortodoks, Armenia yang memperingati khusus di kapel tersebut.
Di dalam kapel ada batu yang sedikit berlekuk mirip telapak kaki manusia. Dipercaya itu adalah bekas tempat Yesus menginjakkan kaki tepat sebelum naik ke surga.
Seiring dengan berbagai perubahan politik di wilayah tersebut, menyebabkan Gereja Kenaikan Kristus terpengaruh juga. Sehingga, gereja tersebut pada abad ke-11, tinggal kapel kecil di puncak Bukit Zaitun yang menjadi tanda yang dipercaya tempat Yesus Naik ke Surga. Di sekitarnya terbangun Masjid At-Tur--sesuai nama desa di puncak Bukit Zaitun tersebut.
Namun, penguasa kekhalifahan waktu itu hingga Badan Wakaf At-Tur yang mengelola Kompleks Masjid At-Tur tetap mengizinkan semua umat dari berbagai agama untuk mengunjungi kapel dan beribadah di sana.
Bahkan, pada peringatan Hari Kenaikan, sampai-sampai harus diatur jadwal beribadahnya karena ada berbagai gereja berbeda aliran: Katolik, Kristen Ortodoks, Armenia yang memperingati khusus di kapel tersebut.
Di dalam kapel ada batu yang sedikit berlekuk mirip telapak kaki manusia. Dipercaya itu adalah bekas tempat Yesus menginjakkan kaki tepat sebelum naik ke surga.

Saya punya PC jadul spesifikasi:
Procesor Intel Atom
RAM 1 GB
Penyimpanan HDD
OS saat ini adalah Windows XP. Tapi, untuk mengakses YouTube dan Facebook sudah tidak mampu.
Saya mencoba "menghidupkan" lagi komputer ini. Dari berbagai percobaan dengan OS Linux, sepertinya AntiX Linux yang punya kans berhasil.
AntiX Linux juga masih "setia" memelihara versi 32bit (i386).
Anda bisa mendapat informasi jeroannya dengan mengakses Distrowatch.
Berikut ini adalah Screenshot versi Live AntiX Linux.
Saya menulis blog ini juga dari live AntiX Linux.
Selama dua tahun pandemi COVID-19 ini dunia tampak hambar: ngeri tapi hambar. Jadi, untuk mengatasi ini, saya belajar keterampilan baru yaitu Linux. Sebuah sistem operasi komputer yang menarik, menawarkan kebebasan.
Konon, berbagai server besar di dunia memakai Linux. Berbagai jaringan toko juga.
Saya sedang belajar memasang foto dari PXHere bertema Linux Ubuntu.

Photo by csakalinuxjo from PxHere
https://pxhere.com/id/photo/1587979?utm_content=shareClip&utm_medium=referral&utm_source=pxhere
Saksi sejarah tragedi umat Yahudi abad pertama ada di tenggara Yerusalem. Di dalam benteng perlindungan, 960 orang bunuh diri massal demi menolak ditawan pasukan penjajah Romawi.

Apa yang dikhawatirkan oleh Imam Besar Kayafas--30 tahun sebelumnya--menjadi kenyataan. Dalam suatu musyawarah Mahkamah Agama, para tetua, ahli Taurat, dan para imam resah karena keberadaan Yesus. Dan, Imam Kayafas bersabda:
“Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.” (Yohanes 11:49,50)
Yesus pun disalibkan sebagai tumbal seluruh rakyat Yahudi supaya tidak dihancurkan Romawi.
Namun, gejolak antara rakyat Yahudi dan penjajah Romawi tidak dapat dibendung lagi. Tahun 66 Masehi, penduduk memberontak. Menang sebentar. Pemberontak sempat menguasai Yerusalem dan Agrippa II, cucu Herodes, melarikan diri dari Yerusalem.
Tahun depannya, empat legiun Romawi bergerak menghancurkan seluruh Israel, dari utara--Galilea--hingga ke selatan: Yerusalem. Dikepung selama tujuh bulan, Yerusalem runtuh. ribuan rakyat disalibkan di depan gerbang-gerbang Yerusalem.
Setelah keruntuhan Yerusalem pada September 70 M, pasukan Roma terus melakukan pembersihan terhadap para pemberontak Yahudi. Keruntuhan Yerusalem ini sempat disinggung sekilas dalam Injil (Mat. 24:15-28; Luk. 23:27-31). Pascaruntuh Yerusalem, operasi-operasi pembersihan berlangsung terus selama tiga tahun berikutnya. Dan, memuncak pada peristiwa pengepungan benteng Masada.
Benteng Masada yang sangat besar, terletak di atas bukit di pantai barat Laut Mati. Pengepungan berlangsung berbulan-bulan. Saat orang-orangYahudi di dalam benteng tersebut merasa tak sanggup lagi melanjutkan pertahanannya, mereka bunuh diri dengan jalan membakar seluruh benteng dan isinya. Diperkirakan jumlah mereka pada waktu itu mendekati 1.000 orang.
Konon, ada dua perempuan yang selamat karena bersembunyi dalam tandon air bawah tanah. Kedua wanita itulah yang kemudian menuturkan proses pengepungan dan perlawanan Masada kepada sejarawan Yahudi, Flavius Josephus.

Bangunan yang paling besar di Masada adalah istana bertingkat tiga Ada yang menduga ini adalah karya Raja Israel dari dinasti Hasmon, tetapi banyak yang menyatakan ini adalah prakarsa Herodes. Awalnya benteng ini dibangun sebagai tempat keluarga Herodes mencari perlindungan jika ada pemberontakan dari rakyat, mengingat banyak orang Yahudi tidak menyukai keluarga Herodes yang notabene bukan asli Yahudi.

Istana terpisah dari kompleks yang dilindungi dinding tinggi, yang hanya dapat dilewati melalui sebuah lorong sempit menuju paviliun di istana bagian utara. Isi kamar dalam banguna tersebut sangat mewah dengan lukisan dinding dan dihiasi jendela anggun.
Istana terpisah berdekatan dengan gudang persediaan makanan dan pemandian mewah. Menara pengawas menjamin keamanan di sekitar dataran tinggi.

Di tingkat bawah istana, ada aula perjamuan yang dikelilingi kolom-kolom dan lukisan-lukisan yang menjadi satu dengan dinding. Antara kolom terdapat jendela tambahan yang membuat kita bisa melihat pemandangan Laut Mati.
Ketika kekuasaan Herodes berada di titik puncak, ia mengundang sahabatnya, Markus Agripa, senator Roma, ke Masada. Berdiri di atas balkon, Herodes mungkin akan menerima pujian dari Markus karena banguna tersebut mirip vila milik Markus Agripa di Gunung Tiber, Roma.
Akhirnya, istana mewah dengan perlindungan sangat kuat ini, malah direbut para pemberontak dan digunakan sebagai benteng pertahanan terakhir orang-orang Israel. Ini menjadi penanda berakhirnya negara Yahudi dan awal masa penyerakan orang Yahudi ke seluruh dunia. Pada tahun 2001, UNESCO menetapkan benteng Masada sebagai situs warisan dunia.
Sumber:
- H. Jagersma, Soeparto Poerbo. Dari Aleksander Agung sampai Bar Kokhba: sejarah Israel dari ± 330 SM-135 M. BPK Gunung Mulia. Jakarta. 1991
- Wismoady Wahono, Di Sini Kutemukan. BPK Gunung Mulia. Jakarta. 1986
- https://intisari.grid.id
Sumber gambar: http://www.ebibleteacher.com/imagehtml/masada.html
Dinasti Yesus: Sejarah Tersembunyi Yesus, Keluarga Kerajaan-Nya, dan Kelahiran Kekristenan by
James D. Tabor
My rating:
5 of 5 stars
Sebuah tesis yang agak spekulatif. Bahkan sebenarnya secara halus juga diakui oleh si penulis sendiri.
View all my reviews
Dua tahun terlewat tanpa update. Lebih sering memelihara media-media sosial lainnya, blog ini sempat terbengkalai.
Namun, saya hendak mengabari jika buku terbaru tulisan saya sudah terbit melalui e-book. Dijual di Google PlayBook.
Sila klik gambar berikut:
Buku
Jejak-jejak Yesus, membuat kita lebih paham tentang seorang luar biasa yang berkarya pada abad pertama Masehi di kawasan Palestina. Dikenal dengan nama Yesus dari Nazaret.
Kekristenan lahir karena para pengikutnya yang terinspirasi dengan kehidupannya, pengajarannya, dan teladannya menyebarkannya ke seantero dunia.
Namun, kehidupan Yesus dari Nazaret ini terpaut lebih dari 2.000 tahun dari kita. Buku ini mendekati kehidupan Yesus sesuai konteks zamannya.
Kalau buku-buku sebelumnya:
Jejak-jejak Suci Seri 1-4: berisi berbagai pernak-pernik untuk memahami Alkitab dengan lebih baik.
Sila klik:
Jejak-jejak Suci 1
Jejak-jejak Suci 2
Jejak-jejak Suci 3
Jejak-jejak Suci 4

Perjalanan dari Jakarta Bandung bisa melewati tiga jalur. Masing-masing dengan keistimewaan. Misalnya, melalui tol arah Bekasi dilanjutkan tol Cipularang--Cikampek, Purwakarta, Padalarang (Pubalenyi).
.
Juga, bisa melewati arah Puncak, Cipanas, tembus Cianjur, Padalarang.
Alternatif ketiga adalah melalui Jalan Arteri alternatif Cibubur. Dari Cibubur lanjut ke Jonggol, Sebelum ke Cianjur kemudian berbelok ke arah Padalarang, Lanjut Cimahi, dan masuk ke Bandung dari arah Barat.
Saya mencoba melewati jalur itu. Dari Jakarta (wilayah Rawamangun) pukul 04.00 sampai di Bandung (Dago) pukul 09.18. Beberapa kali berhenti untuk menikmati pemandangan.
Tidak secepat kalau melewati tol memang, namun pemandangannya sangat indah. Tidak kalah dibandingkan dengan kalau melewati jalur Puncak dan tidak semenanjak melewati Puncak.
Yang perlu diperhatikan adalah beberapa jalan sangat rusak karena dilewati truk-truk bertonase sangat besar. Mereka adalah truk pembawa pasir.
Juga, perlu diperhatikan jika pada hari kerja, perjalanan pagi, sepagi apa pun, akan berpapasan dengan para pelaju.
Berikut foto-foto pemandangannya.
 |
Kalau sudah melihat perumahan Citra Indah City di daerah Jonggol, Kabupaten Bogor, berarti ada menuju arah yang benar. |
 |
Pemandangan indah menyambut Anda saat matahari mulai menampakkan sinarnya. |
 |
Jalan yang bervariasi. Ada yang sangat bagus. Ada pula yang rusak berat. |
 |
Masjid indah. |

Satu-satunya orang Kristen Afganistan yang bisa mengaku dirinya Kristen di depan publik adalah Rula Ghani. Apa sebab? Menurut UU Afganistan, yang menjadikan Islam sebagai agama negara, tidak boleh ada penduduk negara itu yang beragama selain Islam. Kematian adalah upahnya jika melanggar.
Hanya ada satu gereja di Afganistan, yaitu di Kedutaan Besar Italia. Karena, Italia adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Afganistan pada 1919. Jemaat di gereja Katolik di Kedubes seluruhnya adalah orang asing—tidak ada warga lokal. Walau demikian sebenarnya ada beberapa warga asli Afganistan yang mengikut Kristus, mereka adalah etnis Armenia atau India. Hanya mereka tidak dapat beribadah di muka umum dan menyembunyikan identitas religius mereka.
Namun, sebenarnya sejak kekuasaan kaum Taliban runtuh, ada peningkatan warga yang menjadi pengikut Kristus di tengah penganiayaan. Karena para petobat baru itu takut kekristenan mereka terkuak, pada 2005 mereka mengungsi ke India. Ada sekitar 5.000-an pengungsi. Namun, menurut catatan Interdisciplinary Journal of Research on Religion masih ada 3.000-an orang Kristen Afganistan hidup di negara para Mullah ini.
Hanya, seluruh dunia tahu kalau Rula Ghani adalah seorang Kristen. Sebab, dia adalah ibu negara Afganistan, istri dari Ashraf Ghani, presiden Afganistan. Rula Saade atau disapa Roula ini lahir dari keluarga Maronit Kristen Lebanon. Selesai pendidikan sarjana di Prancis, ia melanjutkan pendidikan magister di Lebanon dan selesai pada 1974. Di kampus American University of Beirut itulah Rula bertemu Ashraf dan jatuh cinta. Mereka menikah pada 1975 dan dikaruniai dua anak: Mariam dan Tariq.
Sebagai ibu negara apakah hidup Rula aman-aman saja? Walau mayoritas masyarakat Afganistan menyambut ibu negara yang seorang jurnalis ini, kaum konservatif mempertanyakan latar belakang agamanya. “Tidak ada yang melihatnya masuk Islam,” kata Maulavi Habibullah Hasham, dari masjid Bagh Bala di Kabul, dalam sebuah wawancara, “Saya percaya misinya mengkristenkan orang.” Berbagai komentar ulama lainnya yang berisi penghinaan dilontarkan oleh saingan Presiden Ghani selama pemilu.
Bahkan, klaim keji beredar di media sosial. Ada yang memasang foto yang menunjukkan Presiden Ghani beribadah di gereja Kristen, dan menuduh istrinya adalah seorang agen Israel. Terlepas dari perilaku para ekstremis agama ini, Rula Ghani dicintai rakyat Afganistan dan dikenal sebagai pembaru peran perempuan Afganistan yang terkungkung dalam adat dan agama yang membatasi peran perempuan di rumah. Perempuan Afganistan dikenal sering mendapat kekerasan baik fisik dan seksual tanpa bisa berbuat apa-apa karena hidupnya tergantung pada laki-laki.
Mari kita terus doakan Bu Rula—sering disapa Bibi Gul yang berarti burung bulbul—ini terus teguh dalam imannya dan terus menunjukkan kasih untuk negaranya.
#KristenTimurTengah (Mengenal Kristen Timur Tengah) Foto: Joel van Hoedt

Mengapa orang Kristen Asyur (di Irak, Iran, Suriah, dan seluruh Timur Tengah) sangat menghormati Nabi Yunus? Bisa dikatakan Nabi Yunus adalah Pekabar Injil pertama bagi orang Asyur yang tinggal di Niniwe—kini di Irak. Seperti dicatat di Kitab Yunus, seluruh negara Asyur bertobat begitu mendengar seruan dari Nabi Yunus.
Yesus pun menubuatkan itu (Mat. 12:38-42). Begitu Rasul Bartolomeus—salah satu Rasul Kristus—mengabarkan Injil ke Irak, warga Asyur (Niniwe) menjadi pengikut Yesus. Dari abad pertama hingga sekarang. Sudah 2.000 tahun, bahkan saat daerah Timur Tengah menjadi mayoritas Muslim, mereka tetap setia. Bahkan, saat kelompok esktrem kejam ISIS menganiaya mereka. Orang-orang Kristen Asyur itu tetap setia.
Seperti nubuat Yesus, “Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama orang-orang zaman ini dan menghakiminya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Yunus!” Matius 12:41.
Mari kita berdoa terus untuk mereka. Amin.

PHILIP YANCEY penulis enam belas judul buku yang laris terjual sampai tiga belas juta eksemplar. Ia memulai karier menulisnya di “Campus Life Magazine” pada tahun 1971 dan menghantar Yancey mendapatkan Gold Medallion Awards dari Asosiasi Penerbit Kristiani Amerika Serikat. Pada tahun 1996 bukunya yang berjudul “The Jesus I Never Knew” dan buku “what’s so Amazing About Grace?” (1998) terpilih sebagai Book Of The Year. Karya Yancey lainnya adalah buku “Prayer: Does it Make Any Difference?” dan “Meet The Bible.”
Penulis buku sekaligus pembicara ini selalu mempunyai waktu untuk membaca Alkitab, membaca buku-buku rohani, berdoa dan menikmati hadirat Tuhan. Bagi Yancey fokusnya “Bagaimana saya bisa mengenali apa yang tengah Allah katakan kepada saya.” Hal ini sudah tertuang dalam buku-bukunya yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan akan disampaikan pada KKR dan Seminar di Jakarta.
Kami mengundang Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengikuti acara ini.
Tanggal : 10-11 November 2015
Tempat : GBI Glow Fellowship Center Apartemen
Thamrin Residence Lt. 3A
Jl. Thamrin Boulevard No. 1 Jakarta Pusat.
Telp (021) 31991070
Tanggal 10 November 2015: SEMINAR & KKR
· Seminar I : Pkl. 08.00 – 11.00 wib
Tema: Prayer
· Seminar II : Pkl. 11.00 – 13.00 wib
Tema: Spirits (Markus 9:3)
· KKR I : Pkl. 18.00 – selesai
Tema: Amazing Grace
Tanggal 11 November 2015: KKR
· KKR II: pukul 18.00 – selesai
Tema : Season Of The Soul
Silahkan daftar ke:
website: panitiakkrphilipya.wix.com/welcome atau
Ada yang ingin ditanyakan dapat menghubungi panitia:
Denny (081288729162)
Novi (081905622244)
Simson (087874444544)
Janfrido (081318878456)
Elyn (0822 98317232) BPK Gunung Mulia

Pada launching buku Jejak-jejak Suci 4, para penulis sepakat untuk
menyerahkan seluruh royalti kepada Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala.
Penyerahan secara simbolis dilakukan pada Rabu (28/10) di
Rawinala, Kramatjati, Jakarta Timur. Acara yang diikuti sekitar 50 orang ini
dibuka dengan ibadah yang diiringi oleh band Rawinala. Band terdiri dari
siswa-siswa Rawinala.
Setelah ibadah selesai, acara dilanjutkan dengan pemaparan
singkat dari para penulis: Tina Sulistyo, Stanley Siwu, dan Bayu Probo. Dalam
penjelasannya, Tina Sulistyo yang juga
adalah pemimpin Mahaloka Tour mengatakan, “Buku Jejak-jejak Suci ini
menolong mereka yang hendak belajar
Alkitab dengan memperhatikan latar belakang aslinya.” Saat ditanya hadirin akan
sampai seri berapa buku Jejak-jejak Suci ini akan terbit, Tina menjawab,
“Sampai seluruh Holy Land terjangkau.” Dia menjelaskan bahwa sekarang ini
daerah-daeah yang disebut dalam Alkitab terus dibuka untuk peziarah. Ini
memungkinkan pengikut Kristus untuk mempelajari secara intens untuk memberi
pencerahan atas imannya.
Stanley Siwu—tour leader Mahaloka Tour—menegaskan bahwa buku terbitan BPK Gunung Mulia ini bisa menjadi dokumen yang memelihara ingatan akan
situs-situs suci. “Sebab, makam Nabi Yunus sekarang tidak bisa kita kunjungi.
Sebab, sudah dihancurkan kelompok militan ISIS,” kata dia. Nabi Yunus
dikisahkan di Alkitab mempertobatkan penduduk Niniwe. Penduduk Niniwe modern
sekarang tinggal di Irak adalah para pengikut Kristus. Dan, Nabi Yunus menjadi
salah satu tonggak iman penduduk Niniwe modern—etnis Asyiria—yang teraniaya di
bawah kontrol ISIS.
Bayu Probo, jurnalis di satuharapan.com menegaskan bahwa membaca
teks Alkitab tidak selalu mudah. Sebab, ada perbedaan waktu yang jauh—ribuan
tahun—antara pembaca mula-mula dan pembaca modern. Untuk orang Indonesia, perbedaan
ini ditambah dengan perbedaan jarak yang jauh. Kalau dalam tahun-tahun ini ada
yang punya kesempatan dan dana berkunjung ke tanah yang disebutkan di
Alkitab—biasa disebut Holy Land—mungkin cukup beruntung. Walaupun tentu saja
karena waktu yang terbatas, tidak semua tempat atau pernik dapat dipelajari.
Dalam Alkitab banyak disebutkan tentang budaya, iklim,
musim, kondisi geografis, kebiasaan, adat, konvensi dan karakter manusia di
masa purba. Kita mungkin meraba-raba sebenarnya seperti apa. Asing dan sekadar
menjadi istilah yang harus diterima begitu saja. Padahal, bisa jadi itu akan
mengubah persepsi kita akan satu kisah dalam Alkitab jika ada satu hal yang
cukup jernih kita tahu.
Yang menarik sebenarnya banyak adat yang sama dengan di
Indonesia. Misalnya, cium tangan. Dalam kisah Yudas mengkhianati Yesus. Cara ia
memberi tahu para prajurit Bait Allah yang mana Yesus (Matius 26:48-50; Markus
14:44-45; Lukas 22:47-48) adalah dengan menciumnya. Pelukis di Eropa
(Caravaggio, Yudas mencium pipi Yesus.
Padahal, menurut adat setempat, ciuman yang dimaksud adalah cium tangan.
Layaknya seorang murid mencium tangan gurunya. Adat lain misalnya pada raya
panen, ada festival—Paskah, Pentakosta, Pondok Daun. Atau, perayaan tahun baru
yang lebih reflektif jauh dari hura-hura ala orang Barat.
Bahkan, konon ada benda-benda yang disebut dalam Alkitab
berasal dari Indonesia. Kemenyan—didatangkan dari Sumatra (Tanah Batak). Juga
Gaharu. Masih konon, cendana NTT juga digunakan untuk membalsam jenazah Yesus.
Buku Jejak-jejak Suci berisi informasi tentang tempat,
peristiwa, tokoh, dan benda-benda purba dalam gambar. Sebuah alternatif bagi
penulis, guru sekolah minggu, penikmat sejarah, atau siapa saja yang tertarik
mengetahui gambar-gambar warisan tempo dulu.
Selain itu, ditunjukkan juga fakta-fakta menarik terkait
dengan kekristenan. Misalnya, penduduk Niniwe—orang Asyur—sampai kini masih ada.
Dan, mereka pengikut Kristus. Mereka meyakini nabi Yunus yang diutus Allah
kepada merekalah yang membuat mereka mengenal kekristenan. Kini, mereka
dianiaya oleh kelompok militan ISIS
(Islamic State of Iraq and Syria).
Penduduk Armenia juga punya tempat yang menjadi tonggak iman
mereka. Yaitu, Gunung Ararat—dipercaya sebagai tempat Bahtera Nabi Nuh
terdampar setelah banjir besar. Negara yang berbatasan dengan Turki, Iran ini dikenal
sebagai negara pertama yang memutuskan kekristenan sebagai iman negara.
Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala terdiri dari panti asuhan dan sekolah untuk mereka mempunyai disabilitas ganda. Mayoritas buta dan keterbelakangan mental.
Ini adalah ungkapan kekesalan saya terhadap tidak lancarnya pembangunan di Jakarta.
Anggota DPR daerah pemilihan DKI Jakarta
DKI JAKARTA I
Kodya Jakarta Timur
Jumlah kursi : 6
No.
|
Nama
|
Partai
|
A-114 | H ANDI ANZHAR CAKRA WIJAYA | PARTAI AMANAT NASIONAL |
A-23 | SAIFUDIN DONODJOYO | PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA |
A-332 | R. ADANG RUCHIATNA PURADIREDJA | PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN |
A-449 | H. TRI YULIANTO,SH | PARTAI DEMOKRAT |
A-450 | H. HAYONO ISMAN. S.IP | PARTAI DEMOKRAT |
A-58 | AHMAD ZAINUDDIN, LC | PARTAI KEADILAN SEJAHTERA |
DKI JAKARTA II
Kodya Jakarta Pusat + Luar Negeri | Kodya Jakarta Selatan
Jumlah kursi : 7
No.
|
Nama
|
Partai
|
A-200 | Ir. FAYAKHUN ANDRIADI, M.KOM | PARTAI GOLONGAN KARYA |
A-288 | DRA.HJ.OKKY ASOKAWATI,S.PSI | PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN |
A-333 | Ir. ERIKO SOTARDUGA B.P.S | PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN |
A-451 | HJ.MELANI LEIMENA SUHARLI | PARTAI DEMOKRAT |
A-452 | Dr. NOVA RIYANTI YUSUF, SpKj. | PARTAI DEMOKRAT |
A-453 | NURCAHYO ANGGOROJATI | PARTAI DEMOKRAT |
A-59 | DR. MOHAMAD SOHIBUL IMAN | PARTAI KEADILAN SEJAHTERA |
DKI JAKARTA III
Kodya Jakarta Barat | Kodya Jakarta Utara | Kab. Adm. Kep.Seribu
Jumlah kursi : 8
No.
|
Nama
|
Partai
|
A-201 | Drs. H.M. ADE SUPRIATNA, SH., MH | PARTAI GOLONGAN KARYA |
A-24 | Drs. H. HARUN AL RASYID | PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA |
A-334 | Drs. EFFENDI M.S. SIMBOLON | PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN |
A-454 | DR. H. MARZUKI ALIE | PARTAI DEMOKRAT |
A-455 | DRS. EDDY SADELI,SH | PARTAI DEMOKRAT |
A-456 | HJ. VERA FEBYANTHI, MM. | PARTAI DEMOKRAT |
A-60 | DRS. H.ADANG DARADJATUN | PARTAI KEADILAN SEJAHTERA |
A-61 | Dra. WIRIANINGSIH, M.Si | PARTAI KEADILAN SEJAHTERA |
Sumber:
Website DPRRI
FRAKSI FARAKSI DPRD PROVINSI DKI JAKARTA
FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPRD DKI JAKARTA 2009 - 2014
FRAKSI PKS DPRD PROV. DKI JAKARTA 2009 - 2014
FRAKSI PDI PERJUANGAN DPRD DKI JAKARTA 2009 - 2014
FRAKSI PARTAI GOLKAR DPRD PROV DKI JAKARTA 2009 - 2014
FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN DPRD
PROV DKI JAKARTA 2009 - 2014
FRAKSI PARTAI GERINDRA DPRD PROV DKI JAKARTA 2009 - 2014
FRAKSI PARTAI HANURA DAMAI SEJAHTERA DPRD PROV DKI JAKARTA 2009 - 2014
FRAKSI PAN - P K B DPRD PROV DKI JAKARTA 2009 - 2014
SUSUNAN PIMPINAN DAN ANGGOTA
FRAKSI-FRAKSI DPRD PROVINSI DKI JAKARTA
BERDASARKAN KEPUTUSAN DPRD PROVINSI DKI JAKARTA
NOMOR22TAHUN2011
F R A K S I P A R T A I D E M O K R A T
1. Mayj'en TNI (Purn) H. Ferrial Sofyan (Penasehat)
2. H. Aliman A'at, SE (Ketua)
3. Drs. Perdata Tambunan, SH, MH (Wakil Ketua)
4. Hardi, SE (Wakil Ketua)
5. Sandy (Sekretaris)
6. Hj. Y. Siti Sofiah, SE (Wakil Sekretaris)
7. Ernawati Sugondo, S.Sos (Bendahara)
8. Brigjen TNI (Purn) Berlin Hutajulu (Anggota)
9. H. M. Firmansyah, SE (Anggota )
10. Johny Wenas Polii, SE, ME (Anggota)
11. H. Lucky P. Sastrawiria, MBA(Anggota)
12. H. Achmad Husin Alaydrus, SH, MH (Anggota)
13. H. Abdul Muthalib Shihab, Lc (Anggota)
14. Santoso(Anggota)
15. Ir. Maria Hennie Longkeng(Anggota)
16. Hj. Nenehg Hasanah (Anggota)
17. Edward Haposan Napitupulu (Anggota)
18. Taufiqurrahman (Anggota)
19. Mujiyono (Anggota)
20. Monica Wilhelmina Weenas(Anggota)
21. DR. Hj. NadjmatuI Faizah, SH, M.Hum (Anggota)
22. Hj. Ditian Corissa, SE, MM (Anggota)
23. H. Misan Samsuri (Anggota)
24. Hj. Mima Destian Na'amin(Anggota)
25. Tony Setiawan Yanche (Anggota)
26. Drs. H. A. Nawawi, SH, M.Si (Anggota)
27. Dipl. Ing. Hendry Ali, MM (Anggota)
28. Agung Haryono (Anggota)
29. Hj. Marie Amadea Ismayani, S.SI (Anggota)
30. dr. Marthin Bimbuain, M.Kes (Anggota)
31. Nur Afni Sajim (Anggota)
32. Windy Winanty, SE
FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
1. Ir.H. Triwisaksana, M.Sc (Penasehat)2. H. Selamat Nurdin, MM (Penasehat)3. H.Nurmansjah Lubis, AAAIS,SE,Ak,MM (Penasehat)4. Rois Handayana Syaugie, SH (Ketua)5. Hj. Rifkoh Abriani, S.Pd. (Sekretaris)6. Dite Abimanyu, Ak, MM (Bendahara)7. H. Igo llham, Ak (Anggota)8. Abdul Aziz, Lc (Anggota)9. H. Tubagus Arief, S.Ag (Anggota)10. Drs. H. Nasrullah (Anggota)11. Hj. Siti Fathiyah, Lc (Anggota)12. Ahmad Zairofi, Lc (Anggota)13. H. M. Subki, Lc (Anggota)14. Hj. Nurjanah Hulwani, S.Ag (Anggota)15. Dra. Hj. Kurniasih Mufidayati, M.Si (Anggota)16. Wasito Al Wasith, S.Ag (Anggota)17. H. M. Gunawan, Ak, M.Soc, Sc(Anggota)18. Hj. Yusriah Dzinnun (Anggota)
FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN
1. Drs. Maringan Pangaribuan, MM (Penasehat)
2. H. Sayogo Hendrosubroto, S.IP (Penasehat)
3. Drs. H. E. Syahrial, MM (Ketua)
4. H. Boy Bernadi Sadikin (Wakil Ketua)
5. jhonny Simanjuntak, SH (Sekretaris)
6. Dwi Rio Sambodo, SE, MM (Wakil Sekretaris)
7. Hj. Ida Mahmudah (Bendahara)
8. Cinta Mega (Anggota)
9. Merry Hotma, SH (Anggota)
10. William Yani, SH (Anggota)
11. Budi Santoso, SE (Anggota)
FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA
1. Drs. Inggard Joshua (Penasehat)
2. H. Prya Ramadhani, SH (Wakil Penasehat)
3. H. M. Ashraf Ali, BAC, SH (Ketua)
4. H. Zainudin MH, (SEWakil Ketua)
5. Ruddin Akbar Lubis, SH (Sekretaris)
6. H. Taufik Azhari, M.Si (Bendahara)
7. H. Achmat Ismail Rawi (Anggota)
FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
1. H. Lulung AL, SH (Penasehat)
2. Drs. H. Ridho Kamaluddin(Penasehat)
3. H. Matnoor Tindoan, SH(Ketua)
4. H. Maman Firmansyah (Wakil Ketua)
5. Abdul Aziz, (SESekretaris)
6. Belly Bilalusalam (Wakil Sekretaris)
7. H. Ichwan Zayadi, SE (Bendahara)FRAKSI GERAKAN INDONESIA RAYA
1.H. Taufik Hadiawan (Penasehat)
2.Ir. H. Mohammad Sanusi(Ketua)
3.Ir. Endah S. Pardjoko, MM (WakilKetua)
4.S. Andyka (Sekretaris)
5.Iman Satria (Bendahara)
6.Rany Mauliani (Anggota)
FRAKSI HANURA DAMAI SEJAHTERA 1.Drs. Sahrianta Tarigan (Penasehat)
2.Drs. Rukun Santoso, MM, M.Si(Penasehat)
3.Fahmi Zulfikar H, SH (Ketua)
4.Elisabeth Liestriana M, SE (Sekretaris)
5.H. Muhammad Guntur, SE, MM (Bendahara)
6.Ir. Farel Silalahi(Anggota)
7.Dwi Rianta Soerbakti, MBA (Anggota)
8.DR. Suprawito, M.Si (Anggota)
FRAKSI PAN - PKB 1.KM. Moch. Asyari (Ketua)
2.H. Thamrin, SHWakil (Ketua)
3.H. Hasbiallah llyas, S.Ag (Sekretaris)
4.Hidayat AR Yasin (Bendahara)
5.Wanda Hamidah, SH, M.Kn(Anggota)
Sumber:
Blog DPRD Jakarta
Kalau jeli mengamati perkembangan dunia media sosial. Kita akan mendapati semacam kondisi pararel yang bersifat paradoks antara kondisi kehidupan nyata seseorang dengan kehidupan media sosialnya. Ada yang rame di dunia nyata, pendiam di media sosial. Kebalikannya juga ada.
Namun, ada juga yang sejajar. Pendiam di dunia nyata, pendiam di media sosial.
Namun, ada yang aneh. Seseorang yang kita kenal sering mengeluh dan merasa sering menjadi korban (pembunuhan), tetapi di dunia media sosial Twitter, ia malah jadi seorang motivator. Misalnya, saat ia memotivasi anak-anak yang sedang persiapan Ujian Nasional (UN) kemarin. Padahal, daripada aktif twitter-an, waktu yang terbuang untuk memikirkan kalimat motivasi tersebut mending ia gunakan mengawasi anak buahnya memastikan penyelenggaraan bisa diselenggarakan serempak. Sayang, sudah terlambat. Tapi yah, setidaknya daripada sering mengeluh dan diliput pers, setidaknya ia punya kumpulan kalimat motivasi.
Kembali ke laptop (sambil telapak tangan dikerucutkan ke mulut dan bergerak maju mundur).
Beberapa situs pemantau aliran percakapan dunia maya tersebut, ternyata menyimpulkan bahwa hal-hal nyata di dunia nyata bisa ditelusuri dari berbagai percakapan galau dan alay dunia maya.
Jadi, ingat nubuat Andy Warhol.