Selain Pantai Senggigi, dan Pantai Pulau GIli, Pantai Kuta adalah salah satu menjadi tujuan wisata pasir putih di Pulau Lombok, pantai ini berlokasi di Lombok Selatan. Pantai ini memiliki pasir putih dan lautan biru yang berkelok-kelok serta daerah sekeliling yang berbukit-bukit menambah keindahan dari tempat ini. Di daerah ini belum banyak tersentuh sentuhan moderen seperti Pantai Kuta Bali, jadi anda bisa menikmati keindahan alami dari Pantai Kuta.

Pada bulan Februari atau Maret wisatawan asing ataupun orang-orang dari seluruh penjuru Pulau Lombok akan memenuhi pantai ini untuk merayakan perayaan tahunan menangkap Nyale. Nyale adalah sejenis cacing laut yang berjumlah milyaran yang muncul setahun sekali dan hanya ada di Pantai Kuta, Konon Nyale merupakan penjelmaan dari Putri Cantik yang menjadi rebutan, karena tidak ingin menjadi rebutan maka sang Putri terjun ke Laut dan setelah ini munculah Nyale penjelmaan sang Putri, kini semua orang bisa mendapatkan sang Putri yang berwujud Nyale ( Cacing ).
Lokasi Berselancar
Pantai kuta terkenal dengan tempat berselancar dan banyak terdapat spot yang masih tersembunyi. Untuk sementara tempat di sebelah kiri teluk Pantai Kuta dan spot lainya ada di Tanjung timur Tanjung Aan, untuk mencapai tempat ini anda bisa menggunakan perahu nelayan yang bisa di sewa.

Menuju sekitar 7 kilometer sebelah timur pantai Kuta adalah Pantai Gerupuk yang merupakan tempat terfavorite saat ini, dan tidak kalah adalah Pantai Belongas yang menjadi salah satu pilihan para perselancar, namun kebanyakan dari tempat ini memerlukan perahu karena jaraknya yang agak jauh dari pantai.
Tempat Menginap:
Di Pantai Kuta ada beberapa pilihan tempat untuk menginap yang bisa anda sewa seperti :
- Novotel Coralia
- Hotel Tastura
- Hotel Matahari Inn
- Bungalow Cockato Kuta
- Anda Restaurant
- Pondok Sekar Kuning
- Pondok Rinjani
- Segara Anak Bungalow
Keraguan berbagai kalangan tentang faktor keamanan Bandara Internasional Lombok ( BIL ) , ditepis Gubernur NTB TGH Zainul Majdi bahwa hal itu tidak

Gubernur NTB Keluar Dari Pesawat Perdana Yang Mendarat di BIL.
perlu dirisaukan . Gubernur NTB bersama Dirjen Perhubungan Udara , para pejabat dan Tokoh masyarakat menjadi penumpang perdana Pesawat Garuda jenis Boeing 737 800 NG sebagai pesawat pertama yang mendarat dengan mulus di landasan pacu 2750 meter Bandara Internasional Lombok ( BIL ) sabtu 1 Oktober 2011 pukul 10.05 wita . Ini adalah sejarah baru bagi NTB yang memiliki Bandara Internasional di Lombok sebagai gerbang utama memajukan daerah ini .
Betapa tidak pembangunan Bandara Internasional Lombok ( BIL ) dirintis sejak tahun 1990 silam melalui proses panjang dengan berbagai tantangan dan hambatan termasuk didalam pembebasan lahan . Tetapi rakyat dan Pemerintah daerah se NTB akhirnya memiliki sebuah Bandara bertarap Internasional terluas di Indonesia setekah Bandara Soekarno- Hatta . BIL dibangun diatas lahan 551 hektar dengan anggaran hampir Rp 1 trilyun sebagian besar dari PT Angkasapura I , kemudian dari Pemrop dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah .
Sebuah upacara adat digelar menyambut pendaratan perdana yang membawa Gubernur bersama para pejabat lainnya dan sejumlah Tokoh Masyarakat . Ratusan pasang mata warga dari berbagai desa di Lombok Tengah menjadi saksi sebuah sejarah baru beroperasinya gerbang utama ke Pulau Lombok , setelah berakhirnya operasional Bandara Selaparang di Mataram jumat 30/9 kemaren .
Terkait kehawatiran faktor keamanan yang dapat menganggu operasional BIL Gubernur NTB TGH.Zainul Majdi menyatakan tidak ada yang perlu dirisaukan terkait keamanan .
Sementara itu jadwal peresmian oleh Presiden SBY yang semula akan dilakukan bersamaan dengan penerbangan perdana ini , akhirnya ditunda . Menurut rencana SBY akan meresmikan Bandara Internasional Lombok akhir bulan Oktober 2011 .( Amanalif infosketsa )
JAKARTA, KOMPAS.com — Bandara Internasional Lombok di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (1/10/2011), resmi dioperasikan untuk menggantikan bandara lama, Selaparang, di Mataram yang sudah beroperasi sejak 1950.
Pesawat Garuda Boeing 737 GA 400 menandai pendaratan perdana di landasan pacu Bandara Internasional Lombok (BIL) sepanjang 2.750 meter itu pada pukul 10.30 Wita. Sejumlah pihak turut terbang dengan pesawat dari Jakarta itu, antara lain Gubernur NTB Zainul Majdi, Dirjen Perhubungan Udara Hari Bakti, Wali Kota Mataram Ahyar Abduh, pejabat teras dan mantan pejabat jajaran Pemprov NTB dan Kabupaten Lombok Tengah, serta sejumlah tokoh masyarakat lingkar BIL.
"Beberapa menit masuk BIL, penerbangan terhalang kabut agak tebal. Namun waktu landing, sangat bagus," ujar Ahyar Abduh.
Ketika Garuda mendarat di landasan pacu, seperti dituturkan Rosiyadi Sayuti, Ketua Bappeda NTB, suasana di dalam kabin sangat dramatis. Tuan Guru Haji Abdul Fatah berlinang air mata saat memimpin doa, diikuti suara sesenggukan oleh sejumlah tokoh masyarakat lingkar yang dinilai amat mendambakan keberadaan bandara di atas tanah seluas 551 hektar itu.
Gubernur Zainul Majdi mengatakan, dimulainya aktivitas penerbangan di BIL adalah perwujudan dari ikhtiar dan kemauan keras masyarakat NTB. Berbagai tantangan dan hambatan sejak BIL digagas bisa diatasi melalui saling pengertian dan kerja sama semua pihak.
"Ini hari pembuktian terhadap berbagai tantangan seiring proses pembangunan BIL," ucapnya.
Adapun Bupati Lombok Tengah Suhaili FT mengungkapkan agar semua pihak membuang keraguan soal keamanan yang selama ini dikeluhkan di wilayah itu. "Kali ini saya katakan, saya bersama seluruh masyarakat Lombok Tengah menjamin keamanan di BIL, termasuk di kabupaten ini," ucapnya.
Adapun soal sarana serta prasarana jalan dan jembatan yang belum tuntas dikerjakan, Gubernur Zainul Majdi menargetkan hal itu pada 2011.
www.kompas.com
KOMPAS/HARYO DAMARDONO Bandara Internasional Lombok mulai dioperasikan, Sabtu (1/10/2011) pagi. Bandara baru ini menggantikan Bandara Selaparang yang mulai ditutup, Jumat (30/9/2011) pukul 18.00 WIT.
MATARAM, KOMPAS.com - Bandara Internasional Lombok (BIL) di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dalam tiga hari ini menjadi obyek wisata atau pelesiran bagi masyarakat sekitar lingkar bandara. Mereka berbondong-bondong menyaksikan lalu-lalang pesawat, sembari membawa bekal untuk makan siang atau pun makan malam.
"Aiiii, to bat langan kapal nu kelep, (aiii, ke arah barat pesawat itu terbang," ujar H Zohdi, warga Lingkungan Bual, Desa Gerantung, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, yang berdiri di pagar kawat pembatas apron BIL.
Senin siang, pagar pembatas itu dipenuhi oleh warga yang menyaksikan pesawat yang lepas landas dan landing di BIL yang memiliki landasan pacu 2.750 meter itu. Untuk itu, H Zohdi bersama puluhan tetangganya, misalnya mengeluarkan ongkos angkutan umum Rp 5.000 per orang. Zohdi berada di BIL pukul 07.00, dan bar u meninggalkan bandara itu pukul 14.00.
Sebelum pulang, para pengunjung membuka bekal makan siang yang dibawa dari rumah, duduk menggelepar di pelataran terminal BIL. Sambil menyantap bekal, mata mereka s esekali menengok ke run way guna memastikan ada-tidaknya pesawat yang lepas landas maupun landing.
Saya ingin tahu, karena selama ini cuma nonton lewat televisi saja bagaimana kapal terbang naik-turun, kata Sudirman, warga Desa Kute, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Sudirman ingin membuang rasa penasaran, sebab sejak BIL diresmikan dia mendapat cerita dari tetangganya. Hari itu Sudirman bersama isteri-anaknya ber sepeda motor ke BIL yang berjarak 30 km dari kampungnya.
Menjelang sore hingga tengah malam, sampai pesawat terakhir menyentuh landasan pacu, BIL ibarat pasar malam. Masyarakat dari berbagai asal di Lombok Tengah, setidaknya dalam dua hari belakangan, meluangkan waktu u ntuk menyaksikan aktivitas di BIL. Tas kresek berisi bungkusan nasi, lauk-pauk dan minuman dalam botol menjadi barang bawaan utama mereka.
Bupati Lombok Tengah, Suhaili FT, mengatakan, pihaknya memahami perasaan warga yang selama ini mendambakan keberadaan BIL. Inilah salah satu ekspresi warga kami yang selama ini cuma mendengar cerita bahwa akan dibangun disini, ujarnya.
Untuk itu BIL selama dua hari pengunjung dibebaskan masuk BIL, dengan konsekwensi adalah suasana bandara itu kotor oleh sampah, bagaikan di obyek wisata, pasar malam, adanya pasar kaget dan istilah lainnya.
Namun hari ketiga ini, jajaran Pemkab Lombok Tengah bersama PT Angkasa Pura, melakukan pendekatan persuasif, memberikan pemahaman kepada warga dan pedagang berbagai aturan yang berlaku dalam Bandara. Namanya yang diatur orang banyak, dan tiap orang punya keinginan. Mudah-mudah, hari-hari berikutnya BIL ini menjadi lebih tertib, ujar Bupati Suhaili.
www.kompas.com

Penyerapan tenaga kerja pada komuditi kangkung jauh lebih besar di banding dengan komuditi padi , dari sisi pennyerapan tenaga kerja, setiap hektar kangkung menyerap tenaga kerja sebanyak 18 orang permusim, jika di kali 3 satu musim dalam satu tahun akan menyerap tenaga kerja sebanyak 54 orang. Sementara padi menyerap tenaga kerja sebanyak 8 orang setiap 1kali musim di kali 2 kali musim pertahun perhektar berjumlah 16 orang. Dilihat dari hasil pendapatan petani kangkung bisa menghasilkan 24 juta perhektar permusim atau 72 juta perhektar pertahun sedangkan padi perhektar musim rata-rata mencapai 15 sd/d 18 juta perhektar pertahun itupun jika melanggar pola tanam 3 kali dalam setahun.
Melihat keberadaan kangkung di lombok barat menjadi komuditi unggulan, Bupati Lombok Barat Dr.Zaini Arony pada saat pembukaan Gelar Teknologi Inovasi SMK,SPP Tingkat Nasional ke 11, meminta kepada menteri pertanian dan mendiknas agar komoditi kangkung di jadikan komoditi nasional atau komoditi unggulan nasional sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional dan mendapatkan satu komunitas sistem pengelolaan .
Lanjut Zainy, Saat ini telah di tetapkannya 2 farietas komoditi kangkung yakni varietas kangkung Aini dan varietas Normah oleh menteri pertanian beberapa waktu lalu dan kini sedang dalam pengusulan Hak Paten di Kementerian Hukum dan Ham RI.
Untuk areal budidaya kangkung di lombok barat seluas 150 hektar dengan rata-rata produksi perhektar sebanyak 20 ton permusim dengan rincian satu musim 4 bulan artinya dalam satu tahun 4 kali panen, tersebar di 7 kecamatam di kabupaten lombok barat.
Sementara bila di analisis secara makro produksi ketahanan pangan khususnya beras di Kab Lombok Barat masih dapat mencukupi untuk konsumsi penduduk lombok barat yang berjumlah lebih dari 611 ribu jiwa. Saat ini produksi gabah di Kab. lombok barat sebanyak 155 ribu lebih ton dengan kualitas produksi sebanyak 52,79 kwintal perhektar atau dengan kata lain Kab.Lombok Barat telah surflus kurang lebih sebanyak 16 ribu ton pertahun.